Keramik Tiongkok
Tembikar dan keramik Tiongkok adalah hasil dari seni membuat barang-barang dari tanah liat yang dilakukan oleh bangsa Tionghoa. Sejarah tembikar dan keramik di Tiongkok adalah salah satu yang tertua di dunia. Dimulai pada sekitar zaman prasejarah, yakni pada tahun 5000 SM dan sepanjang zaman perkembangannya, seni tembikar dan keramik Tiongkok pernah menjadi yang termaju di seluruh dunia, yang ikut mempengaruhi perkembangan seni dan industri serupa di berbagai negara, antara lain di Korea, Jepang, dan negara-negara di Eropa. Banyak negara memiliki koleksi keramik Tiongkok kuno, terutama negara-negara di Eropa.[1]
Bangsa-bangsa Eropa sejak lama banyak yang mencari dan mengagumi kerajinan keramik Tiongkok.[1] Artefak dan peninggalan keramik Tiongkok ditemukan diberbagai tempat di dunia, yang menandakan aktifnya perdagangan keramik Tiongkok pada masa lalu.
Sejarah
Tembikar telah dibuat di Tiongkok sekitar tahun 5000 SM. Beberapa artefak perlengkapan makanan dari tembikar yang ditemukan di wilayah antara Huang Ho dan Yangtze, diketahui alat-alat tersebut dibuat oleh masyarakat pertanian. Semenjak tahun 1920-an mulai banyak dilakukan penelitian terhadap tembikar prasejarah Tiongkok. Berdasarkan tempat dimana artefak ditemukan, dapat dikategorikan beberapa kebudayaan tembikar kuno antara lain Tembikar Yang-sha (Provinsi Shanxi), Tembikar Lung-shan (Provinsi Shandong) dan Tembikar Gansu (Provinsi Gansu).
Pada periode Dinasti Han, pembuatan keramik telah mendapat perhatian dari pemerintah. Hal ini ditandai dengan adanya produksi keramik secara besar-besaran yang diberi cap tempat produksi dan kantor-kantor pemerintah. Pada masa ini dikembangkan teknik glasir dengan api kecil dengan bahan dasar lead dan bahan-bahan lain untuk menghasilkan warna-warna yang diinginkan, seperti hijau, kuning dan cokelat.
Keramik putih-biru berasal dari Dinasti Tang. Pembuatannya berkembang seiring pergantian dinasti dan mencapai penyempurnaannya pada zaman Dinasti Ming.
Pabrik keramik kerajaan khusus didirikan di Jingdezhen pada awal pemerintahan Dinasti Ming.[1] Pabrik ini melayani pembuatan keramik untuk kalangan istana dan bangsawan selama masa pemerintahan dinasti tersebut. Berbagai teknik dekorasi dan pewarnaan ditemukan oleh seniman Ming, antara lain: jihong, doucai, chenghua, jiaohuang, dan wucai. Keramik putih-biru (qinghua) asal Jingdezhen mencapai kepopuleran pada periode ini.[2]
Pada periode pemerintahan Kaisar Wanli (1573-1620) ini hubungan dagang Tiongkok dengan bangsa Eropa meningkat pesat, yang memungkinkan terjadinya perdagangan keramik Ming dalam jumlah besar asal Jingdezhen ke negara-negara Eropa. Selain untuk produksi dalam negeri, pabrik Jingdezhen juga memproduksi keramik untuk dijual ke luar negeri.
Industri keramik yang hancur karena perang pada periode Ming dipulihkan lagi pada masa Dinasti Qing.[3] Walaupun wangsa Manchu menjajah orang Han, namun sebenarnya mereka sangat mengagumi budaya Han. Dalam seni keramik, wangsa Manchu pun ikut melindungi serta mengembangkan seni keramik Tionghoa, bahkan meningkatkan kualitas serta produksinya.[3]
Produksi keramik Tiongkok mencapai masa keemasan secara berturut-turut pada periode pemerintahan Kaisar Kangxi (1661-1722), Yongzheng (1722-1735), dan Qianlong (1735-1796). Pada ketiga periode ini, seni maupun produksi keramik berkembang pesat.
Hampir semua jenis keramik diproduksi, yang terpopuler antara lain Keramik Putih Biru dan Keramik Polikrom. Ciri khas keramik Dinasti Qing antara lain ditunjukkan dengan warna yang lebih cerah, sedangkan tema-tema lukisan menjadi semakin rumit. Keberhasilan penting seniman periode ini antara lain penemuan warna glasir yang semakin bervariasi. Mereka juga berhasil menciptakan kembali teknik glasir khas Dinasti Song, Yuan dan Ming.
Pranala luar
- (Inggris)Ming Dynasty (1368–1644) Timeline of Art History
- (Inggris)Chinese pottery
Referensi
- ^ a b c (Indonesia)Porselin dan Tiongkok Diarsipkan 2016-11-07 di Wayback Machine., indonesian.cri.cn. 2015-10-03
- ^ (Inggris)Ming Dynasty Ceramics, chinaonlinemuseum. 2015-10-03
- ^ a b (Inggris)Qing Dynasty Porcelain, asiasocietymuseum. 2015-10-03