Pisang tanduk
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Pisang Tanduk | |
---|---|
Berkas:Pisang Tanduk.jpg | |
Pisang Tanduk setengah matang. | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | Musa spp.
|
Pisang Tanduk atau Pisang Agung adalah salah satu kultivar pisang yang populer di Indonesia sebagai bahan dasar pisang goreng. Pisang ini juga populer dikenal sebagai "Pisang Byar" di Pulau Jawa, dikarenakan jantungnya yang langsung habis tanpa menyisakan bunga mandul.
Beragam manfaat pisang tanduk bagi kesehatan, seperti menyehatkan liver, sebagai asupan penambah sel darah merah, dan juga mampu meredakan gejala asma. Pisang tanduk juga menjadi sumber energi bagi tubuh sehingga dapat menjadi pengganti nasi jika memang diperlukan. Selain itu, pisang tanduk juga mengandung vitamin A, dapat menyehatkan otak, dapat melancarkan pencernaan, dan juga dikenal baik untuk kesehatan tulang dan otak.[1]
Karakteristik
Pohon pisang tanduk mempunyai tinggi batang 2,5 - 3 m dengan warna merah kehijauan.[2] Daunnya berwarna hijau tua. Panjang tandan 60 - 85 cm dengan berat 7 - 10 kg[3].Setiap tandan terdiri dari 2 sampai 3 sisir dan setiap sisirannya ada 8 - 10 buah.[2][4] Perawakan buah dari pisang ini putih kekar dan besar, panjangnya bisa mencapai 35 cm.[4] Rasanya manis legit agak asam, dan lunak.[2] Kulit buah agak tebal berwarna hijau kekuningan sampai kuning tua.[2]
Referensi
- ^ Khasiat (2017-01-06). "15 Manfaat dan Khasiat Pisang Tanduk untuk Kesehatan". Khasiat. Diakses tanggal 2020-01-21.
- ^ a b c d BIOTROP. 2008. SEAMEO BIOTROP. [terhubung berkala]. http://www.biotrop.org. [17 Februari 2009].
- ^ PISANG Budi Daya, Pengolahan, dan Prospek Pasar. Niaga Swadaya. ISBN 978-979-002-236-2.
- ^ a b "Kenali Perbedaan Pisang Tanduk dan Pisang Raja". images1.rri.co.id (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2020-04-13.