Wahdah Islamiyah

Organisasi Islam di Indonesia
Revisi sejak 25 November 2021 03.32 oleh MarDumai (bicara | kontrib)

Wahdah Islamiyah, disingkat WI atau Wahdah, adalah organisasi massa Islam dari Sulawesi Selatan. WI merupakan salah satu organisasi Salafi-Haraki pertama di Indonesia. Organisasi ini memiliki cabang tersebar di seluruh Indonesia, terutama Sulawesi dan Kalimantan.[1][2][3][4]

Wahdah Islamiyah
SingkatanWI, Wahdah
PendahuluMuhammadiyah Sulawesi Selatan
Tanggal pendirian18 Juni 1988 (sebagai YFM)
TipeOrganisasi massa Islam
TujuanPendidikan, dakwah, dan sosial
Kantor pusatJl. Antang Raya. No.48, Makassar
KetuaDr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., M.A.
Situs webSitus Resmi Wahdah Islamiyah

Sejarah

Wahdah Islamiyah pertama kali muncul dari perkumpulan pemuda aktivis Muhammadiyah di Makassar yang pernah dibimbing oleh Mayor K.H. Fathul Muin Dg. Maggading, tokoh Muhammadiyah Sulawesi Selatan, pada 1980-an. Perkumpulan tersebut menolak menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal seperti yang diusung oleh pemerintah Orde Baru. Pada 1988, Muhammadiyah mengakui Pancasila sebagai asas tunggal, sehingga para anggota perkumpulan tersebut mengeluarkan diri dari Muhammadiyah. Para aktivis tersebut kemudian mendirikan Yayasan Fathul Muin (YFM) pada 18 Juni 1988. Yayasan pendidikan tersebut berganti nama menjadi Yayasan Wahdah Islamiyah (YWI) pada 19 Februari 1998 dan Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah (YPWI) pada 25 Mei 2000.[5]

Pada Musyawarah YPWI ke-2 tanggal 14 April 2002, yayasan bersepakat untuk mendirikan organisasi massa dengan nama yang sama, yaitu Wahdah Islamiyah (WI).[5]

Struktur Organisasi

Dewan Pimpinan Pusat

  • KETUA UMUM
  • DEWAN PIMPINAN PUSAT
  • DEWAN SYARI’AH
  • DEWAN SYURO’
  • BADAN PENGAWAS KEUANGAN
  • DEWAN PAKAR
  • DEWAN PENASIHAT
  • WAKIL KETUA UMUM
  • Sekretaris Jenderal
    • Wakil Sekjen
  • Biro Administrasi Umum
  • Biro Humas
  • Biro Umum & Keamanan
  • Biro Hukum, Advokasi & Organisasi
  • Litbang dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LPSDM)
  • Bendahara
    • Wakil Bendahara

Departemen dan Lembaga

  • Bidang I:
  1. Departemen Dakwah
  2. Departemen Kaderisasi
  3. Departemen Pengembangan Daerah (DPD)
  4. Lembaga Pernikahan dan Pembinaan Keluarga Sakinah (LP2KS)
  5. Lembaga Kajian & Konsultasi Syariah (LK2S)
  • Bidang II:
  1. Departemen Pendidikan
  2. Lembaga Pembinaan, Pengembangan Pendidikan Al Quran (LP3Q)
  3. Departemen Lingkungan Hidup
  • Bidang III:
  1. Departemen Pengembangan Usaha (DPU)
  2. Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (LAZIS)
  3. Departemen Informasi dan Komunikasi (Infokom)
  • Bidang IV:
  1. Lembaga Wakaf, Perencanaan dan Pembangunan (LWP2)
  2. Departemen Kesehatan
  3. Departemen Sosial
  • Badan Kordinasi Wilayah (Bakorwil)
  • Badan Pembinaan dan Pengembangan Tahfidzul Qur’an (BP2TQ)
  • Lembaga Muslimah (LM)

Rujukan

  1. ^ Jurdi, Syarifuddin (2013). Gerakan sosial Islam Indonesia pertautan wahdah Islamiyah dan gerakan transnasional. Alauddin University Press. ISBN 978-602-237-674-3.
  2. ^ Husnul et al (2016). Aku dan Wahdah Islamiyah. CV. Itqan Manajemen. ISBN 978-602-60643-0-1
  3. ^ Kuswara, Hardiati (2016). Strategi komunikasi wahdah Islamiyah di Sulawesi Selatan. LeutikaPrio. ISBN 978-602-371-301-1
  4. ^ Wahid, H. Abdul (2015). Strategi Wahdah Islamiyah dalam Meningkatkan Skill Da’inya di Makassar. Pusaka Almaida. ISBN 978-602-72299-9-0
  5. ^ a b Jurdi, Syarifuddin (2007). Sejarah Wahdah Islamiyah: Sebuah Geliat Ormas Islam di Era Transisi. Yogyakarta: Kreasi Wacana. 

Pranala luar