Pasar saham

ekuitas finansial pada bisnis
Revisi sejak 25 November 2021 16.27 oleh ZaldiGSL (bicara | kontrib) (menambahkan konten dan referensi)

Pasar saham adalah pasar yang mengadakan penjualan dan pembelian saham. Kegiatan di dalam pasar saham melibatkan penjual saham, pembeli saham serta lembaga dan pekerjaan yang memiliki kepentingan terhadap saham yang diperjualbelikan.[1] Pihak utama yang terlibat di dalam pasar saham adalah investor, spekulan dan pemerintah. Masing-masing memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda, tetapi tujuan utamanya sama yaitu memperoleh laba maksimum melalui analisis saham secara fundamental maupun teknikal.[2] Pihak lain yang juga berkepentingan di dalam pasar saham ialah emiten, penjamin emisi dan pialang.[3] Risiko pasar saham merupakan salah satu standar penentu risiko pasar. [4]

Indeks

Indeks pasar saham merupakan indeks yang disusun untuk mengetahui informasi mengenai kinerja pasar saham secara ringkas. Kinerja saham-saham di dalam suatu pasar saham tergambarkan di dalam indeks pasar saham. Indeks pasar saham disebut juga sebagai indeks harga saham karena memberikan informasi mengenai perubahan harga saham.[5]

Pihak yang berkepentingan

Secara umum, pihak yang memiliki kepentingan di dalam pasar saham ada tiga yaitu investor, spekulan dan pemerintah. Masing-masing pihak memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda terhadap pasar saham. Terdapat dua tujuan yang sama di antara para pihak yang berkepentingan terhadap pasar saham. Pertama ialah memberikan laba yang maksimum, sedangkan yang kedua ialah memberikan pengambilan keputusan yang memberikan dampak yang bersifat berkelanjutan.[6] Pihak lain yang turut terlibat di dalam pasar saham ialah emiten, pihak penjaminan emisi dan pialang saham.[7]

Peran

Indikator perubahan kegiatan bisnis

Perubahan pola kegiatan bisnis umumnya diawali oleh perubahan kondisi harga saham pada pasar saham. Ini menandakan bahwa pasar saham dan kegiatan bisnis memiliki pola ekonomi yang serupa. Perubahan pola kegiatan bisnis ini dapat ditandai melalui indeks harga saham. Indeks harga saham telah menjadi salah satu indikator ekonomi yang konsisten sehingga juga dijadikan sebagai landasan dalam analisis statistik terhadap pasar saham. Indeks harga saham ini dapat diawasi dengan mudah dan tersedia setiap waktu sehingga menjadi indikator ekonomi khususnya pasar saham dalam rentang waktu yang panjang.[8]

Penanda perubahan risiko pasar

Risiko pasar merupakan berbagai macam perubahan pasar yang dapat mempengaruhi variabilitas pengembalian dari suatu investasi. Perubahan indeks pasar saham secara keseluruhan dapat memberikan kondisi risiko pasar. Faktor yang menentukan risiko pasar ini antara lain resesi ekonomi, kerusuhan, atau perubahan kondisi politik.[9]

Strategi momentum saham

Pasar saham dapat menjadi penanda terhadap peningkatan pendapatan atau pertumbuhan ekonomi perusahaan pada waktu-waktu tertentu. Investor akan memperoleh keuntungan dengan memilih waktu yang tepat untuk menjual dan membeli saham. Strategi ini dikenal sebagai strategi momentum saham.[10]

Penyelenggaraan pasar modal

Perusahaan-perusahaan sekuritas yang ada di pasar modal memiliki peran dalam penyelenggaran pasar modal. Perusahaan sekuritas melakukan transaksi jangka panjang di dalam pasar modal, khususnya saham dan obligasi. Perusahaan sekuritas kemudian dapat memperoleh tambahan modal sebagai hasil pendanaan saham dan obligasi.[11]

Penentuan nilai perusahaan

Nilai perusahaan dapat ditentukan oleh harga pasar saham. Harga saham suatu perusahaan terbentuk akibat transaksi penjualan dan pembelian saham di dalam pasar saham. Pada kondisi ini, nilai perusahaan sebanding dengan nilai pasar perusahaan sehingga harga pasar saham menjadi nilai aset perusahaan yang sesungguhnya.[12]

Harga saham

Pasar saham merupakan salah satu faktor yang menentukan perubahan harga saham.[13] Harga saham pada pasar saham yang spesifik digambarkan dalam bentuk grafik. Pola pergerakannya dibuat oleh analis dengan memanfaatkan metode analisis kecenderungan harga pasar historis. Pemakaian grafik sebagai media penggambaran harga pasar saham merupakan bentuk pendekatan analisis teknikal. Dalam pendekatan ini, saham dianggap sebagai sebuah komoditas perdagangan yang harga pasarnya dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan di pasar saham.[14]

Analisis

Analisis fundamental

Analisis fundamental merupakan salah satu cara untuk melakukan investasi di pasar saham. Metode analisisnya terbagi menjadi dua yaitu analisis informasi laba atau analisi arus kas. Analisis fundamental dengan informasi laba memanfaatkan informasi laba bersih pada suatu perusahaan untuk pengambilan keputusan pembelian saham. Pergerakan harga saham dapat diperkirakan melalui pertumbuhan dan penurunan jumlah laba bersih. Harga saham akan meningkat ketika harapan kenaikan laba bersih meningkat. Sebaliknya, harga saham menurun ketika jumlah laba bersih lebih rendah dibandingkan harapan pencapaian laba bersih. Sementara itu, analisis fundamental dengan informasi arus kas memanfaatkan laporan arus kas. Penyajian laporan arus kas memuat informasi mengenai kegiatan operasional, investasi dan pendanaan. Masing-masing informasi ini memiliki pengaruh yang berbeda terhadap pengembalian saham.[15]

Analisis teknikal

Analisis teknikal merupakan salah satu teknik analisis dalam mengetahui kekuatan pasar di dalam pasar saham dan akibat yang ditimbulkannya terhadap perubahan harga saham.[16] Pendekatan aset berwujud bersih merupakan salah satu pendekatan analisis teknikal yang digunakan untuk mengetahui tingkat dukungan aset berwujud bersih dari suatu perusahaan terhadap saham yang dimilikinya. Nilai aset berwujud bersih dihitung melalui selisih antara aset keseluruhan dikurang dengan penambahan aset berwujud dan total debit lalu dibagi dengan jumlah pemegang saham. Dalam pendekatan ini, faktor-faktor yang bersifat rasional diyakini lebih mempengaruhi harga saham di pasar saham dibandingkan dengan faktor-faktor yang bersifat psikologi.[17]

Risiko

Risiko suku bunga

Pasar saham dapat dipengaruhi oleh risiko suku bunga secara negatif. Investasi masyarakat ke pasar modal akan mengalami penurunan ketika nilai suku bunga meningkat. Penurunan ini dapat terjadi karena masyarakat memilih menyimpan uang yang dimilikinya dalam bentuk tabungan dibandingkan berinvestasi.[18]

Perkembangan global

Kapitalisasi

Kapitalisasi pasar saham cenderung meningkat setelah dampak dari krisis finansial Asia 1997 berakhir. Krisis finansial Asia memberikan dampak penurunan kapitalisasi pasar saham selama tahun 2000 dan 2001, tetapi dampaknya berakhir pada tahun berikutnya. Berakhirnya dampak ini dipengaruhi oleh kesadaran terhadap kebutuhan pasar modal oleh para pelaku bisnis. Mereka mulai menjadikan pasar modal sebagai kebutuhan utama dalam efisien dan efektifitas berkaitan dengan pencarian modal dan investasi.[19]

Pasar saham internasional

Dalam pasar saham internasional terdapat delapan negara yang mempunyai pasar saham terbesar yaitu Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, Belanda, Amerika Serikat, dan Jepang. Kedelapan negara ini merupakan delapan besar pasar saham pada akhir abad ke-20.[20]

Lihat pula

Pranala luar

Situs web

Artikel

Data

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ "Tentang Pasar Saham". MOST. Diakses tanggal 25 November 2021. 
  2. ^ Sudarmanto, dkk. 2021, hlm. 63.
  3. ^ Sudarmanto, dkk. 2021, hlm. 69.
  4. ^ Sudarmanto, dkk. 2021, hlm. 124.
  5. ^ Handini dan Astawinetu 2020, hlm. 56.
  6. ^ Handini dan Astawinetu 2020, hlm. 74.
  7. ^ Handini dan Astawinetu 2020, hlm. 86.
  8. ^ Sudirman 2015, hlm. 60.
  9. ^ Handini dan Astawinetu 2020, hlm. 150.
  10. ^ Handini dan Astawinetu 2020, hlm. 347.
  11. ^ Sudarmanto, dkk. 2021, hlm. 4.
  12. ^ Wati, Lela Nurlaela (2020). Momon, ed. Manajemen Keuangan: Teori dan Praktek (PDF). Bandung: Mujahid Press. hlm. 1. ISBN 978-623-291-099-7. 
  13. ^ Sudirman 2015, hlm. 67.
  14. ^ Sudirman 2015, hlm. 66.
  15. ^ Maryana (2018). Andirfa, Mulia, ed. Laba dan Arus Kas: Suatu Kajian Terkait Set Kesempatan Investasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (PDF). Lhokseumawe: Unimal Press. hlm. 2. ISBN 978-602-464-059-0. 
  16. ^ Sudirman 2015, hlm. 75-76.
  17. ^ Sudirman 2015, hlm. 68-69.
  18. ^ Sudarmanto, dkk. 2021, hlm. 125.
  19. ^ Handini dan Astawinetu 2020, hlm. 23.
  20. ^ Sudirman 2015, hlm. 9.

Daftar pustaka