Ulama ini adalah seorang Ulama Ahli Falak Nusantara. Tak banyak orang yang kenal. memang, bahkan namanya pun banyak orang belum pernah mendengar salah satu ulama’ terkemuka dalam bidang falak ini. Namanya adalah KH. Zubair Umar Al Jailani. KH. Zubair Umar adalah ahli dalam bidang falak yang pernah didamba menjadi calon mantu KH. Hasyim Asy’ari, pencetus berdirinya organisasi terbesar Nahdlatul Ulama’. KH. Zubair Umar Mengakhiri kisah perjalanan santrinya dengan kembali ke tanah air pada tahun 1935. Tepatnya ke sebuah desa bernama Reksosari, tempat tinggalnya bersama sang istri, nyai Zainab, dengan dibantu iparnya KH. Zainuddin, KH. Zubair mendirikan pesantren falak yang dalam waktu tak lama menjadi rujukan ribuan santri yang ingin mendalami imu astronomi. Pada masa pendudukan Jepang tahun 1943-1945, KH. Zubair Umar diangkat menjadi kepala Mahkamah Islam Tinggi Jawa-Madura. Tugasnya tak lain adalah menjadi hakim tinggi yang menangani dan memutuskan masalah-masalah keagamaan yang berkembang pada saat itu.

K.H. Zubair Umar al-Jailani
BIOGRAFI
Nama K.H. Zubair Umar al-Jailani
Istri Nyai Zainab
Lahir Bojonegoro - Jawa Timur, 19 September 1908
Wafat Salatiga, Jawa Tengah, 10 Desember 1990
Pemakaman Pemakaman Wakaf Kauman Salatiga

Kelahiran

KH. Zubair Umar al-Jailani lahir pada tahun 1908 di Bojonegoro.[1] Ia adalah seorang ahli astronomi muslim yang lahir di Bojonegoro, Jawa Timur. Lahir pada tanggal 19 September 1908,

Pendidikan

KH. Zubair Umar al-Jailani memulai pendidikannya dengan belajar di Pondok Pesantren Tremas Pacitan, Simbang Kulon Pekalongan. Setalah selesai belajar di Pondok Tremas, beliau melanjutkan pendidikannya dengan belajar  Pondok Pesantren Tebuireng Jombang yang diasuh oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari. Saat mondok di Tebuireng inilah Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari menjodohkannya dengan putri seorang sahabat di Salatiga. Setelah selesai belajar di Pondok Pesantren, beliau melanjutkan pendidikannya ke Hijaz, Syam, hingga berakhir di Al-Azhar, Kairo. Bersama sang istri, di sana beliau sempat menjadi pengajar ilmu falak. Sangkin alimnya, saat mengajar beliau tidak memakai kitab acuan.[2]

Karya

 
Kitab Al-Khulashah al-Wafiyyah






Catatan-catatan murid KH. Zubair Umar al-Jailani selama belajar di kelas kemudian dikumpulkan, lalu disusun menjadi kitab berjudul Al-Khulashah al-Wafiyyah, yang merupakan rujukan ilmu falak hingga hari ini.[3]

Catatan-catatan murid KH. Zubair Umar al-Jailani selama belajar di kelas kemudian dikumpulkan, lalu disusun menjadi kitab berjudul Al-Khulashah al-Wafiyyah, yang merupakan rujukan ilmu falak hingga hari ini.[4]

Karir

Setelah pulang ke Tanah Air, beliau aktif di NU, pengadilan agama, juga pernah menjabat rektor IAIN Walisongo Semarang.[5] Pada masa pendudukan Jepang tahun 1943-1945, KH. Zubair Umar diangkat menjadi kepala Mahkamah Islam Tinggi Jawa-Madura. Tugasnya tak lain adalah menjadi hakim tinggi yang menangani dan memutuskan masalah-masalah keagamaan yang berkembang pada saat itu. Tak berhenti sampai di situ, kiprahnya pasca kemerdekaan semakin getol daam membantu meningkatkan mutu kehidupan masyarakat melaluli jalur pendidikan. Kiprahnya dalam bidang pendidikan berpusat di Kota Salatiga dimana ia berkantor pada Departemen Agama yang waktu itu berkantor di Kota Salatiga. Berbagai institusi berbentuk yayasan dan pesantren ia dirikan seperti halnya Yayasan Imarotul Masajid wal Madaris, Yayasan Pesantren Luhur, Institusi Pendidikan Guru Agama (PGA) dan Pondok Pesantren Joko Tingkir. Beberapa institusi pendidikan yang didirikannya kini telah berkembang menjadi institusi sekolah yang maju seperti IAIN Salatiga yang bercikal bakal dari yayasan Pesantren Luhur. Pada awal kemunculannya, IAIN Salatiga adalah sebuah Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlotul Ulama’ (IKIP NU) yang menempati gedung perkuliahan milik Yayasan Pesantren Luhur di Jl. Diponegoro Salatiga. IKIP NU dalam waktu satu tahun berubah menjadi Fakutas Tarbiyah bersamaan dengan dinegerikan statusnya melalui IAIN Walisongo dan menjadi cabangnya pada Fakultas Tarbiyah yang berlokasi di Kota Salatiga. KH. Zubair Umar sendiri pada waktu itu pula menjadi rektor pertama di IAIN Walisongo. Kini institusi tersebut telah berubah menjadi salah satu Institusi besar bernama IAIN Salatiga dan menjadi rujukan belajar para mahasiswa dari berbagai daerah. Tak hanya itu, banyak lagi institusi-institusi pendidikan yang lahir dari prakarsa KH. Zubair Umar dan tetap berkembang hingga saat ini seperti SD-SMP Al-Azhar Salatiga yang hingga saat ini berada di bawah naungan yayasan Pesantren Luhur, MTs NU dan SMK Diponegoro yang berada di bawah naungan Yayasan Imarotul Masajid wal Madaris, serta MAN Salatiga yang berganti nama dari Pendidikan Guru Agama (PGA). Sementara itu, Pondok Pesantren Joko Tingkir kini hanya tinggal petilasannya yang berlokasi di Tingkir Lor Salatiga.[6]

Karomah

Delapan tahun setelah wafat, terjadi banjir besar yang merusak area pemakaman, termasuk makam KH. Zubair Umar al-Jailani. Saat itu nampak jasad dan kafan beliau masih utuh, dan bersih.[7]

Wafat

 
Makam K.H. Zubair Umar al-Jailani

KH. Zubair Umar al-Jailani wafat pada tahun 1990. Jenazah beliau dimakamkan di Kauman, Salatiga. (Sebelah barat Masjid Besar al-Atiiq Kauman Salatiga). KH. Zubair Umar wafat pada tanggal 10 Desember 1990 di usianya yang ke 82 tahun dan dimakamkan di kompleks pemakaman Masjid Al-Atiq Kauman Salatiga. Namun miris melihat keadaan persemayaman terakhirnya tanpa ada yang memperhatikan mengingat pemikirannya sebagai ilmuan muslim yang mengabdikan dirinya membangun dunia pendidikan di Kota Salatiga yang begitu besar.[8]

  1. ^ DIA, Yayasan (2020-10-11). "Biografi KH. Zubair Umar al-Jailani". Biografi KH. Zubair Umar al-Jailani (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-26. 
  2. ^ DIA, Yayasan (2020-10-11). "Biografi KH. Zubair Umar al-Jailani". Biografi KH. Zubair Umar al-Jailani (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-26. 
  3. ^ DIA, Yayasan (2020-10-11). "Biografi KH. Zubair Umar al-Jailani". Biografi KH. Zubair Umar al-Jailani (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-26. 
  4. ^ DIA, Yayasan (2020-10-11). "Biografi KH. Zubair Umar al-Jailani". Biografi KH. Zubair Umar al-Jailani (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-26. 
  5. ^ DIA, Yayasan (2020-10-11). "Biografi KH. Zubair Umar al-Jailani". Biografi KH. Zubair Umar al-Jailani (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-26. 
  6. ^ noer, coolis. "Mengenal KH Zubair Umar, Ahli Falak Salatiga yang Karyanya Dikaji di Timur Tengah". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 2021-11-26. 
  7. ^ DIA, Yayasan (2020-10-11). "Biografi KH. Zubair Umar al-Jailani". Biografi KH. Zubair Umar al-Jailani (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-26. 
  8. ^ noer, coolis. "Mengenal KH Zubair Umar, Ahli Falak Salatiga yang Karyanya Dikaji di Timur Tengah". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 2021-11-26.