Orientasi masa depan

Revisi sejak 30 November 2021 08.54 oleh Sheisheila (bicara | kontrib) (Sunting 16)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Orientasi masa depan adalah sejauh mana seseorang atau kelompok berpikir mengenai masa depan mereka dengan mengkonsekuensi masa depan dan merencanakan sebuah rencana ke depan sebelum bertindak. Hal ini juga bisa merupakan pendapat dalam psikologi.


Orientasi masa depan memang merupakan satu atau dua hal yang sangat penting. Contohnya ketika seseorang mengalami masa pubertasnya dari remaja ke dewasa, ia akan melakukan masa transisi yang dimana mereka harus membuat pilijan terhadap kelompok sosialnya, jalur akademik, dan juga membuat pilihan mengenai perilaku yang akan beresiko tinggi ketika dilakukan, seperti penggunaan pada narkoba, alkohol dan aktivitas seksual.

Perspektif masa depan

Terdapat berbagai cara untuk mengamati atau mengukur orientasi masa depan dari beberapa perspektif. Yang paling mudah diamati adalah yang berada pada diri masing - masing, yaitu optimisme diri, perspektif pada waktu dan lain sebagainya. Hal tersebut dianggap termasuk dalam memengaruhi cara orang untuk berpikir kedepan dan dapat merencanakan masa depan. Perasaan positif juga bisa termasuk dalam orientasi kedepan karena penuh akan harapan dan juga tujuan untuk hasil - hasil yang positif.

Konsep

Pendekatan tematik

Pendekatan tematik disini berguna untuk memahami orientasi di masa depan karena berfokus pada tema yang dirujuk oleh seorang individu dan juga kelompok saat mereka sedang memikirkan masa depan. Hal tersebut bisa disebut sebagai 'representasi kognitif' akan masa depan dengan berfokus pada sebuah gambar atau domain tertentu yang dapat diisi dengan pemikiran mengenai masa depan.

Hal ini mulai melesat populer pada tahun 1980-an. Karena secara tradisional hal tersebut akan diukur dengan meminta seseorang untuk membuatkan daftar harapan dan juga ketalutan mereka akan masa depan melalui beberapa pertanyaan terbuka, yanh kemudian dikelompokkan kedalam beberapa kategori seperti pendidikan, pekerjaan, karir, dan lain sebagainya.

Inti budaya

Melalui pendekatan tematik, domain inti dan spesifik budaya dari orientasi masa depan telah diidentifikasi.  Terlepas dari kondisi fisik, orientasi budaya, dan keyakinan yang berbeda tentang peran orang dewasa, orang-orang yang tumbuh dalam lingkungan sosial budaya yang berbeda berhubungan dengan inti umum dari empat domain kehidupan prospektif: pendidikan, pekerjaan dan karier, pernikahan dan keluarga, dan kekhawatiran diri.  Di luar ini, orang membangun masa depan mereka sesuai dengan norma, nilai, dan kondisi kehidupan di mana mereka tinggal (yaitu, konteks sosial di mana mereka berasal).  Misalnya, orientasi individualistik dan kenyamanan ekonomi masyarakat Barat tercermin dalam cara remaja Australia biasanya membuat daftar aktivitas waktu senggang,[15] remaja Jerman memasukkan kenyamanan materi[17] dan remaja Finlandia mencantumkan aktivitas properti dan waktu luang.[18]  Peraturan negara tertentu, seperti wajib militer untuk anak perempuan dan laki-laki Yahudi Israel dan anak laki-laki Druze juga tercermin dalam daftar remaja dari budaya yang berbeda.[6]  Remaja Arab dan Druze Israel, yang tumbuh dalam masyarakat yang mendukung nilai-nilai yang berorientasi keluarga dan kolektivis, juga mencantumkan orang lain (yaitu, anggota keluarga) dan kolektif/komunitas (yaitu, desa, negara, bangsa saya)[19] dalam daftar mereka  harapan dan ketakutan akan masa depan.