Kesuraman

tingkat cahaya sangat redup sehingga ada efek fisiologis dan psikologis

[[Berkas:Pieter Bruegel the Elder - Gloomy Day (detail) - WGA3441.jpg|thumb|Detail cuplikan dari lukisan "Gloomy Day" karya Pieter Bruegel Senior [[Berkas:Low tide at Bo'ness - geograph.org.uk - 82329.jpg|right|thumb|Dataran lumpur yang suram di Bo'ness, Skotlandia]] Kesuraman, remang-remang, atau temaram adalah kondisi tingkat cahaya rendah yang sangat redup sehingga menimbulkan efek fisiologis dan psikologis tertentu. Penglihatan manusia pada level ini menjadi monokromatik dan kejernihannya akan berkurang.

Pemandangan suram sebuah hutan di Alsace, Prancis Timur.

Efek optik dan psikologis

Kondisi cahaya dapat dikatakan suram ketika tingkat cahaya di lingkungan terlalu rendah untuk memicu fungsi sel kerucut yang tepat, dan penglihatan terhadap warna akan kabur.[1] Dalam sebuah studi oleh Rothwell dan Campbell, tingkat cahaya yang digambarkan sebagai "suram" berkisar antara 28 dan 3,6 cd/m^-2.[2]

Cahaya redup dan kurangnya warna semacam ini dapat dikaitkan dengan depresi dan kelesuan. Asosiasi ini dibuat sejak abad ke-2 oleh dokter Yunani kuno, Aretaeus dari Cappadocia, yang mengatakan, "Kelesuan harus diletakkan dalam cahaya dan terkena sinar matahari, karena penyakit ini bersifat suram.[3]

Referensi

  1. ^ Susan E. Rothwell; Fergus W. Campbell (1987), "The physiological basis for the sensation of gloom", Ophthalmic and Physiological Optics, 7 (2): 161–163, doi:10.1111/j.1475-1313.1987.tb01014.x, PMID 3658441, diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-05 
  2. ^ Tiiler, D; Veltch, J (1995). "Perceived room brightness: Pilot Study on the effect of luminance distribution" (PDF). Lighting Research & Technology. 27 (2): 93–101. doi:10.1177/14771535950270020401. 
  3. ^ John M. Eagles (2003), "Seasonal affective disorder", British Journal of Psychiatry, 182 (2): 174–176, doi:10.1192/bjp.182.2.174 , PMID 12562753