Gempa bumi Banjarnegara 2018

gempa bumi
Revisi sejak 1 Desember 2021 12.06 oleh Madikan Pangestu (bicara | kontrib) (Di dalam tabel bagian: waktu awal)

Gempa bumi Banjarnegara 2018 adalah sebuah gempa darat berkekuatan 4,4 SR[1] yang melanda Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia pada tanggal 18 April 2018, Pukul 13.28 WIB/ 06.28 UTC. Pusat gempa berada di 19 Km Tenggara Kajen, Kabupaten Pekalongan tepatnya di Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara dengan kedalaman 4 Km. Guncangan gempa bumi dirasakan di Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Pekalongan.[2] Beberapa gempa susulan berkekuatan lemah dirasakan oleh warga, yang terbesar berkekuatan 3,4 SR terjadi pada 20 April 2018, Pukul 18.19 WIB / 11.19 UTC.[3]

Gempa Bumi Banjarnegara 2018
Gempa bumi Banjarnegara 2018 di Jawa
Gempa bumi Banjarnegara 2018
Waktu UTC??
ISC
USGS-ANSS
Tanggal *18 April 2018 (2018-04-18)
Waktu awal *06:28:35 UTC
Tanggal setempat
Waktu setempat
Kekuatan4,4 SR
Kedalaman4 km (2,5 mi)
Episentrum7°13′S 109°39′E / 7.21°S 109.65°E / -7.21; 109.65
Intensitas maks.III MMI
TsunamiTidak
Gempa susulan3,4 SR
Korban2 tewas
Usang Lihat dokumentasi.

Dampak dan Korban

Guncangan terkuat berada di wilayah perbatasan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Pekalongan terutama Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara berupa II-III MMI. Data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan 2 orang meninggal dunia merupakan warga Desa Kasinoman, Kecamatan Kalibening. Salah satunya adalah siswa sekolah dasar. Sedangkan 21 orang mengalami luka berat. Sementara itu, karena berada di pusat gempa, ratusan rumah warga di Kecamatan Kalibening rusak. Rumah warga yang rusak tercatat sebanyak 316 unit, tersebar di Desa Kasinoman, Desa Kertosari dan Desa Plorengan. Diperkirakan jumlah rusak bertambah mengingat belum semua rumah rusak didata, baik rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Selain rumah warga, fasilitas umum juga mengalami kerusakan. Sebanyak 3 masjid, 1 mushala, 1 gedung SMPN 2 Kalibening. Jumlah pengungsi yang terdata sementara sebanyak 526 KK atau 2.104 jiwa tersebar di beberapa titik pengungsian.[4]

Penyebab

Gempa bumi ini merupakan gempa darat yang terjadi di Pegunungan Serayu Utara. Penyebab gempa bumi diduga berasal dari sesar atau patahan lokal yang aktif di wilayah ini namun belum teridentifikasi.[5] Tetapi diketahui wilayah di sekitar pusat gempa memiliki sebuah sistem sesar geser menganan Kalibening-Wanayasa yang berarah barat ke timur. Dangkalnya pusat gempa dan karakter tanah gembur yang menyebabkan banyak bangunan alami rusak parah.[6]

Referensi