Parafrasa
templat {{sedang ditulis}}
Parafrasa berasal dari bahasa latin “paraphrasis“ dan bahasa yunani παράφρασις (Paraphrasein) yang sama-sama memiliki arti yaitu "Cara Ekspresi Tambahan". pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara lain tanpa mengubah maknanya. Parafrasa dipakai oleh penulis untuk memberi penekanan yang agak berlainan dari penulis asli.
templat {{sedang ditulis}}
(dari bahasa Sanskerta भाषा, bhāṣā)
Cara memarafrasakan
Untuk melakukan parafrasa, teks yang akan diparafrasa harus dibaca secara keseluruhan. Pembaca perlu untuk memahami topik atau tema dari teks tersebut. Untuk teks yang berbentuk narasi, pembaca perlu memahami pula alur atau jalan ceritanya. Selanjutnya, pembaca harus menemukan gagasan atau ide pokok yang terdapat pada kalimat utama setiap paragraf. Dari kalimat penjelas, hanya bagian yang penting saja yang diambil. Bagian yang berupa ilustrasi, seperti permisalan dan sebagainya, dapat diabaikan. Untuk menceritakan kembali teks tersebut, diperlukan kata atau kalimat yang sepadan, efektif, dan mudah dipahami. Agar lebih singkat, kalimat langsung dapat diubah menjadi kalimat tidak langsung. Dalam melakukan parafrasa, perlu digunakan bahasa yang ringkas dan mudah dipahami.
Referensi
- Harimurti Kridalaksana (2008). Kamus Linguistik (edisi ke-4). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-22-3570-8.
- Kesuma, Tri Mastoyo Jati (1998). "Ihwal (Teknik) Parafrasa". Humaniora. 9. ISSN 0852-0801.