Arema FC

klub sepak bola di Indonesia

Arema FC (sebelumnya dikenal dengan nama Arema Cronus) adalah sebuah klub sepak bola profesional yang berasal dari Malang, Jawa Timur, Indonesia. Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987,[butuh rujukan] Arema mempunyai julukan "Singo Edan". Dalam Liga 1, Arema bermarkas di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dan Stadion Gajayana, Kota Malang. Arema adalah tim sekota dari Persema Malang, Persekam Metro, Arema Indonesia dan Malang United.

Arema Football Club
Nama lengkapArema Football Club
JulukanSingo Edan
Berdiri11 Agustus 1987
StadionStadion Kanjuruhan
(Kapasitas: 42.000)
PemilikPT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia
PresidenIndonesia Gilang Widya Pramana
ManajerIndonesia Ruddy Widodo
PelatihPortugal Eduardo Almeida
Asisten PelatihIndonesia Singgih Pitono

Indonesia Kuncoro

Indonesia Siswantoro
LigaLiga 1
20199th
Situs webSitus web resmi klub
Kelompok suporterAremania
Kostum kandang
Kostum tandang
Kostum ketiga
Musim ini

Sejak hadir di dunia sepak bola nasional, Arema telah menjadi ikon dari warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) dan sekitarnya. Sebagai perwujudan dari simbol Arema, hampir di setiap sudut kota hingga gang-gang kecil terdapat patung dan gambar singa.[1] Kelompok suporter mereka dipanggil Aremania dan Aremanita (untuk pendukung wanita)

Sejarah tentang Arema

Nama Arema pada masa Kerajaan

Nama Arema adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis dalam Kitab Negarakertagama. Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.

Nama Arema di dekade '80-an

Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang. Arema kemudian menjelma menjadi semacam "subkultur" dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepak bola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepak bola Arema adalah sebuah keniscayaan.

Awal mula berdirinya PS Arema

Arema Football Club (Persatuan Sepak Bola Arema, nama resminya) lahir pada 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi Arek Malang. Stadion Gajayana – home base klub pemerintah itu – selalu disesaki penonton. Di mana posisi Arema waktu itu? Yang pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.

Adalah Acub Zaenal mantan Gubernur Irian Jaya ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78 bersama Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.

Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepak bola, SIWO PWI Malang mengusulkan diadakannya seminar untuk melihat "Sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?" Ide itu disetujui. Dari situlah SIWO, yang saat itu diurus oleh Drs. Heruyogi (Ketua) dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO) menggelar seminar di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep Kota Malang. Temanya "Klub Galatama dan Kota Malang". Nara sumber yang dihadirkan antara lain; Bapak Acub Zainal (Administratur Galatama), Ketua Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI Kota Malang, dan Dr. Ubud Salim, MA. Acara itu dibuka oleh Bapak Wali kota Malang Tom Uripan (Alm). Hasil seminar tersebut merekomendasikan bahwa: Kota Malang dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatama yang professional.

Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Bpk. Derek, pemilih klub lokal Armada '86. Sampai nama klub ini pun awalnya adalah Aremada, yaitu gabungan dari Armada dan Arema. Sedangkan Arema sdh merupakan nama komunitas warga Malang. Namun beberapa bulan kemudian nama Aremada diganti menjadi Arema '86. Sayang, upaya Pak Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terhimpit kesulitan dana.

Dari sinilah, Acub Zaenal mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 untuk tetap survive. Setelah diambil-alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema Indonesia dan ditetapkan pula sebagai klub peserta Galatama. Arema Indonesia diresmikan berdirinya pada 11 Agustus 1987 sesuai akta notaris Pramu Haryono SH No 58. Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus.

Karena berdirinya pada bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. Maksudnya, bulan Agustus itu sesuai horoscope identik dengan Zodiac Leo atau Singo.

Perjalanan Arema di Galatama

Di awal keikutsertaan Arema di Kompetisi Galatama, gerilya mencari pemain dilakukan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan. Pemain-pemain yang direkrut pada athap pertama itu antara lain Maryanto (ex Persema), Jonathan (klub Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra Surabaya), sampai kiper Dony Latupeirisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe juga bergabung. Kemudian muncul sebuah kendala yaitu mess pemain. Tetapi beruntung, Bandara Abdul Rachman Saleh membantu dan menyediakan barak prajurit Paskhas TNI AU untuk tempat menampung pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abdurrahman Saleh juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto Dkk ditampung di barak. TNI-AU memberikan andil besar pada berdirinya Arema.

Lagi-lagi kendala masalah dana, masalah utama yang kelak terus membelit Arema. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana. Prestasi Arema bisa dibilang pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen. Di setiap musim kompetisi Galatama, Arema tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen. Kendati demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjuarai kompetisi Galatama. saat itu penggawa pemainnya antara lain Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi, Jonathan, dengan pelatih M Basri, pelatih Timnas PSSI. Klub Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat Kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.

Perjalanan Arema di Ligina

Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema tercatat sudah tujuh kali masuk putaran kedua. Sekali ke babak 12 besar (1996/1997) dan enam kali masuk 8 besar (1999/2000, 2001, 2002, 2005, 2006 dan 2007). Walaupun berprestasi lumayan, Arema tidak pernah lepas dari masalah dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah ini selalu menghantui sehingga tak heran hampir setiap musim, manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim. Hal tersebut kemudian membuat pengelolaan Arema diserahkan ke Bentoel (PT Bentoel Internasional Tbk) pada pertengahan musim kompetisi 2003. Namun pada akhirnya Arema degradasi ke Divisi I. Sejak dibenahi dibawah PT Bentoel, prestasi Arema berhasil naik kembali; menjuarai Divisi 1 tahun 2004, kemudian juara Copa Indonesia tahun 2005 dan 2006, Arema U-18 juara Piala Soeratin tahun 2007. Tahun 2006 dan 2007 Arema dan Benny Dollo mendapat penghargaan dari Tabloid Bola sebagai tim dan Pelatih terbaik.

Perjalanan Arema di ISL

 
Monumen Singa Bola dari warga yang didedikasikan untuk Arema

Pada Kompetisi Liga Super Indonesia ke-1 2008-2009 Arema berada di urutan ke-10. Dua bulan Setelah kompetisi usai, tepatnya 3 Agustus 2009 di Hotel Santika Malang pemilik klub Arema, PT Bentoel Investama, Tbk melepas Arema ke kumpulan orang-orang peduli terhadap Arema (konsorsium).[2] Pelepasan Arema ini adalah dampak dari penjualan saham mayoritas yang dimiliki PT Bentoel ke British American Tobacco (BAT). Sebelum itu sempat ada wacana untuk menggabungkan Arema dengan Persema Malang, namun Aremania tidak menyetujui wacana tersebut.

Pada musim kompetisi 2009/2010,Arema yang ditukangi oleh Robert Rene Alberts berhasil meraih gelar Juara Liga Super Indonesia dan Runner-up Piala Indonesia.

Legalitas

Pemilik

Secara hukum pemilik Arema adalah Yayasan Arema. Berdasarkan pengesahan SK Menkumham No. AHU-AH.01.06-317 pada tanggal 9 Mei 2012 atas akta Yayasan Arema yang dibuat oleh Notaris Nurul Rahadianti disebutkan bahwa pengurus Yayasan Arema adalah;[butuh rujukan]

Pada saat Arema dikelola oleh Bentoel, Badan Hukum yang digunakan adalah PT. Arema Indonesia. Badan Hukum tersebut tetap digunakan oleh Yayasan Arema setelah Bentoel mengembalikan Arema kepada Yayasan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2015. Pada saat dikembalikan kepada Yayasan pada tahun 2009 tersebut, susunan Pemegang saham PT. Arema Indonesia adalah Yayasan Arema sebesar 13 lembar saham (93%, mayoritas) dan Lucky Andriandana Zainal sebesar satu lembar saham (7%), yang diberikan sebagai penghormatan kepada beliau sebagai pendiri Arema. Direktur Utama PT. Arema Indonesia adalah Iwan Budianto dan General Manager adalah Ruddy Widodo.[butuh rujukan]

Sejak 2015 Iwan Budianto membentuk badan hukum baru sebagai pengelola Arema FC akibat dari adanya larangan menggunakan PT. Arema Indonesia dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) karena Arema FC bukan di bawah naungan PT. Arema Indonesia . Badan Hukum baru yang digunakan dan didaftarkan oleh Arema sejak 2015 adalah PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI).

Pengelola

Arema sempat beberapa kali berganti nama:

  • PS Arema Malang (1987 - 1995)
  • PS Arema Bentoel (1995 - 2009)
  • Arema Indonesia FC (2009 - 2013)
  • Arema Cronus FC (2013 - 2016)
  • Arema FC (2017 - Sekarang)


Pengurus Klub

Manajemen[3]

Presiden Direktur   Agung Ramadhan
Manajer Umum   Ruddy Widodo
Manajer Bisnis   Muhammad Yusrinal
Manajer Legal   Eko Prasetyo
Manajer Hubungan Internasional   Fuad Ardiansyah
Media Officer   Sudarmadji

Staff Pelatih Tim Senior

Pelatih Kepala   Carlos Oliveira
Asisten Pelatih   Singgih Pitono
Asisten Pelatih   Kuncoro
Asisten Pelatih   Charis Yulianto
Pelatih Kiper   Felipe Martins Americo Goncalves
Pelatih Fisik  

Pemain

Skuat terkini

Berikut pemain Arema FC yang didaftarkan untuk mengikuti liga Liga 1 2020[4]

Per 24 Maret 2020.[5]

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
1 GK   IDN Utam Rusdiana
4 DF   IDN Syaiful Indra Cahya
5 DF   IDN Bagas Adi Nugroho

player|no=10|nat=IDN|pos=MF|name=Muhammad Rafli}}

11 FW   IDN Feby Eka Putra
12 MF   IDN Hendro Siswanto  
13 FW   IDN Hamzah Titofani
14 MF   IDN Jayus Hariono
16 MF   IDN Ridwan Tawainella
19 MF   IDN Hanif Sjahbandi
21 DF   IDN Aji Saka Maulana
23 GK   IDN Teguh Amiruddin
26 DF   IDN Achmad Figo
27 FW   IDN Dedik Setiawan
No. Pos. Negara Pemain
31 GK   IDN Andriyas Francisco
38 DF   IDN Muhammad Mifathul Ikhsan
41 FW   IDN Dendi Santoso
43 DF   IDN Gitra Yuda Furton
44 DF   IDN Nur Diansyah
56 FW   IDN Titan Agung
78 FW   IDN Bramntio Ramadhan
87 DF   IDN Johan Ahmad Farizi
88 MF   IDN Vikrian Akbar
92 MF   IDN Dave Mustaine
96 GK   IDN Kurniawan Kartika Ajie
99 FW   IDN Kushedya Hari Yudo

Transfer 2015-2016

Transfer 2017-2018

Prestasi Musim per Musim

Musim Liga Piala Indonesia Liga Champions AFC Piala AFC Top skor
Divisi Pld M D K GF GA Pts Pos Nama Gol
1987-88 Galatama 26 10 10 6 33 20 40 6th  —  —  —
1988-89 Galatama 34 14 8 12 33 32 36 8th  —  —  —   Mecky Tata 18
1990 Galatama 34 15 11 8 31 26 41 4th 8 besar  —  —
1990-92 Galatama 37 18 11 8 54 29 47 4th 2nd  —  —   Singgih Pitono 21
1992-93 Galatama 32 18 9 5 53 22 45 1st  —  —  —   Singgih Pitono 16
1993-94 Galatama (Divisi Timur) 28 5 17 6 19 23 27 6th  —  —  —
1994-95 Divisi Utama (Divisi Timur) 16 7 4 5 21 21 25 7th  —  —  —   Singgih Pitono 14
1995–96 Divisi Utama (Divisi Timur) 30 8 11 11 19 25 35 12th  —  —  —
1996-97 Divisi Utama (Barat) 20 10 5 5 26 20 35 3rd  —  —  — N/A N/A
Divisi Utama (2S Group C) 3 1 0 2 4 5 3 3rd
1997-98 Divisi Utama (Divisi Timur) 14 4 6 4 9 9 18 DNF  —  —  —   Pacho Rubio 3
1998–99 Divisi Utama (Divisi Tengah Grup C) 10 4 3 3 10 6 15 3rd  —  —  —   Charis Yulianto 3
1999-00 Divisi Utama (Divisi Timur) 26 14 5 7 31 18 47 2nd  —  —  —   Rodrigo Araya 7
Divisi Utama (2S Group B) 3 1 1 1 3 5 4 3rd
2001 Divisi Utama (Divisi Timur) 25 14 4 7 29 23 46 3rd  —  —  —   Ahmad Junaedi 14
Divisi Utama (2S Group B) 3 0 0 3 2 9 0 4th
2002 Divisi Utama (Divisi Barat) 22 11 5 6 31 25 38 2nd  —  —  —   Johan Prasetyo 13
Divisi Utama (2S Group K) 3 1 0 2 1 4 3 4th
2003 Divisi Utama 38 11 11 16 38 39 44 17th  —  —  —   Charles Horik 13
2004 Divisi 1 (Wilayah Timur) 22 16 3 3 37 8 51 1st  —  —  —   Junior Lima 13
2005 Divisi Utama (Divisi Barat) 26 13 7 6 42 40 46 2nd 1st  —  —   Emaleu Serge 28
Divisi Utama (2S Group Timur) 3 0 1 2 1 3 1 4th
2006 Divisi Utama (Divisi Barat) 26 13 8 5 39 17 47 1st 1st  —  —   Emaleu Serge 19
Divisi Utama (2S Wilayah Barat) 3 1 0 2 3 2 3 3rd
2007 Divisi Utama (Divisi Barat) 34 15 12 7 45 28 57 4th  —  —  —   Émile Mbamba 13
Divisi Utama (2S Wilayah Barat) 3 1 1 1 3 4 4 3rd
2008-09 Liga Super 34 13 8 13 40 42 47 10th  —  —  —   Emaleu Serge 6
2009-10 Liga Super 34 23 4 7 57 22 73 1st 2nd  —  —   Noh Alam Shah 16
2010-2011 Liga Super 28 15 7 6 52 25 52 2nd  —  —  —   Noh Alam Shah 9
2011-12 Liga Super 34 10 8 16 45 51 38 12th  —  —  —   Marcio Souza 7
2013 Liga Super 34 21 6 7 70 33 69 2nd  —  —  —   Cristian Gonzáles 19
2014 Liga Super (Wilayah Barat) 20 14 4 2 49 13 46 1st   Gustavo López 7
Liga Super (Grup I) 6 3 2 1 14 7 11 2nd
Liga Super (KO)4 1 0 0 1 1 3 2nd
2015 Liga Super5
2016 ISC A6 34 18 10 6 46 23 64 2nd  —  —  —   Cristian Gonzáles 15
2017 Liga 1 34 13 10 11 43 44 49 9th  —  —  —   Cristian Gonzáles 9
2018 Liga 1 34 14 8 12 60 48 40 5th  —  —  —   Makan Konaté 13
2019 Liga 1 34 13 7 14 59 62 46 9th  16 Besar  —  —   Makan Konaté 16
2020 Liga 1      

      Champion       Runners-up       3rd place       Promoted       Relegated

Note:
^1 Putra Samarinda mundur; Semua pertandingan mereka dari babak kedua kejuaraan dibatalkan.
^2 Semua tim dalam grup ini masing-masing bermain 12 game, namun hasil yang tersisa tidak diketahui. Putra Samarinda lolos ke tahap kedua.
^3 Hasil yang tersisa tidak diketahui. Persisam Putra Samarinda tidak lolos ke tempat final maupun play-off ketiga. Tapi mereka dipromosikan.
^4 Putaran Knockout hanya statistik, tidak menghitung poinnya.
^5 Indonesia Soccer Championship A merupakan kompetisi tidak resmi menggantikan Indonesia Super League yang sempat ditangguhkan.

Prestasi

Liga Nasional

Piala Nasional

Turnamen Nasional

Rekor Kemenangan-Kekalahan Terbesar

Menang

  • (Tandang) 05-09-2014 Persijap FC (8-0)
  • (Kandang) 19-06-2011 Bontang FC (8-0)[7]
  • (Tandang) 02-10-2010 Bontang FC (5-0)[8]

Kalah

  • (Tandang) 26-03-1997 Persebaya (1-6)
  • (Kandang) 28-02-2009 Persipura (0-5)
  • (Tandang) 26-01-2003 Persipura (0-6)
  • (Tandang) 07-03-2011 Persipura (1-6)

Partisipasi di Liga

Galatama

 
Title Liga Seri Tahun Nama Pelatih Urutan Akhir Prestasi
Galatama VIII 1987/88 Sinyo Aliandoe 6 (14 Tim)
Galatama IX 1988/89 Sinyo Aliandoe/Andi M Teguh 8 (18 Tim) Top Scorer Mecky Tata (18)
Galatama X 1990 Andi M Teguh 4 (18 Tim)
Galatama XI 1990/92 Andi M Teguh 4 (20 Tim) Top Scrorer Singgih Pitono (21)
Galatama XII 1992/93 M Basri/Gusnul Yakin 1 (17 Tim) Juara, Top Scorer Singgih Pitono (16)
Galatama XIII 1993/94 Gusnul Yakin 6 (Babak Penyisihan)17 Tim di bagi 2 Group

Liga Indonesia

 
Title Kompetisi Seri Tahun Nama Pelatih Urutan Akhir Prestasi
Liga Dunhill I 1994/95 Halilintar Gunawan Penyisihan (6 dari 17 tim)
Liga Dunhill II 1995/96 Gusnul Yakin Penyisihan (12 dari 16 tim)
Liga Kansas III 1996/97 Suharno Babak 12 Besar
Ligina IV 1997/98 Gusnul Yakin Dihentikan (kerusuhan politik)
Ligina V 1998/99 Hamid Asnan/Winarto Penyisihan (3 dari 6 tim)
Liga Bank Mandiri VI 1999/00 M. Basri Babak 8 Besar
Liga Bank Mandiri VII 2001 Daniel Roekito Babak 8 Besar
Liga Bank Mandiri VIII 2002 Daniel Roekito Babak 8 Besar
Liga Bank Mandiri IX 2003 Terry Wetton/Gusnul Yakin/Henk Wullems 19 (22 Tim) Degradasi
Liga Pertamina (Divisi 1) X 2004 Benny Dollo 1 Juara Promosi ke Liga Djarum
Liga Djarum XI 2005 Benny Dollo Babak 8 Besar
Liga Djarum XII 2006 Benny Dollo Babak 8 Besar
Liga Djarum XIII 2007 Miroslav Janů Babak 8 Besar

Liga Super Indonesia

 
Title Liga Seri Tahun Nama Pelatih Urutan Akhir Prestasi
ISL Djarum Super I 2008/09 Bambang Nurdiansyah/Gusnul Yakin 10
ISL Djarum Super II 2009/10 Robert Rene Alberts 1 Juara
ISL Djarum Super III 2010/11 Miroslav Janů 2 Runner up
IPL IV 2011/2012 Milomir Šešlija
IPL V 2013 Dejan Antonic
ISL VI 2012 Suharno 12
ISL VII 2012/2013 Rahmad Darmawan 2 Runner Up
ISL VIII 2013/2014 Suharno 3
ISL (dihentikan) IX 2014/2015 Suharno/Joko Susilo (caretaker) 5 -
ISC X 2016 Milomir Šešlija 2 Runner Up
Liga 1 XI 2017 Aji Santoso / Joko Susilo 9
Liga 1 XII 2018 Joko Susilo / Milan Petrovic 6
Liga 1 XIII 2019 Milomir Šešlija 9
Liga 1 XIV 2020 Carlos Oliviera

Partisipasi di Level Asia

Musim Kompetisi Babak Klub Kandang Tandang
1993–94 Asian Club Championship Babak penyisihan   Quảng Nam Đà Nẵng 1–0 2–1
Babak pertama   Thai Farmers Bank 2–2 1–4
2007 AFC Champions League Group   Kawasaki Frontale 1–3 0–3
Grup   Chunnam Dragons 0–1 0–2
Grup   Bangkok University 1–0 0–0
2011 AFC Champions League Grup   Cerezo Osaka 0–4 1–2
Grup   Jeonbuk Hyundai Motors 0–4 0–6
Grup   Shandong Luneng 1–1 0–5
2012 AFC Cup Grup   Ayeyawady United 1–1 3–0
Grup   Navibank Saigon 6–2 1–3
Grup   Kelantan 1–3 0–3
Babak 16 Besar   Kitchee 2–0
Perempat final   Ettifaq 0–2 0–2
2014 AFC Cup Grup   Selangor FA 1–0 1–1
Grup   Hanoi T&T 1–3 1–2
Grup   Maziya 3–2 3–1
Babak 16 Besar   Kitchee 0-2

Pelatih

Nama Kebangsaan Tahun
Sinyo Aliandoe   1987-1989
Andi M. Teguh (Alm)   1989-1992
M Basri   1992-1993, 2000
Gusnul Yakin   1993-94, 1995-96, 1997-98, 2003, 2008-09
Halilintar Gunawan   1994-1995
Suharno   1996-97
Hamid Asnan (Alm)   1998
Winarto   1998-1999
Daniel Roekito   2001-2002
Terry Wetton   2003
Henk Wullems   2003
Benny Dollo   2004 - 2006
Miroslav Janů (Alm)   2006 - 2007
Bambang Nurdiansyah   2008 (5 bulan)
Robert Rene Alberts   2009 - 2010
Miroslav Janů (Alm)   2006-07, 2010-11
Milomir Šešlija (IPL)   2011-2012 (2 bulan)
Dejan Antonić (IPL)   2011-2012 (5 bulan)
Wolfgang Pikal (ISL)   2011
Joko Susilo (ISL)   2011
Suharno (Alm) (ISL)   2012
Rahmad Darmawan   2012 - 2013
Suharno (Alm)   2013 - 2015
Joko Susilo   2015 - 2017
Milomir Šešlija   2016 - 2017
Aji Santoso   2017
Joko Susilo[9]   2017 - 2018
Milan Petrovic[10]   2018
Milomir Šešlija   2019
Mario Gómez   2020
Carlos Oliviera   2020
Eduardo Almeida   2021

Pemain terkenal

Lokal

Asing