Candi Badut

bangunan kuil di Indonesia
Revisi sejak 2 Desember 2021 13.52 oleh 36.72.83.180 (bicara) (Nama)

Nama: INTAN TRI LESTARI

Kls: X IPS 4

TUGAS SEJARAH INDONESIA

Candi Badut
Candi Badut tampak dari depan
Candi Badut di Jawa
Candi Badut
Location within Jawa
Informasi umum
Gaya arsitekturCandi peralihan
KotaKota Malang, Jawa Timur.
NegaraIndonesia
Rampung760
Data teknis
Ukuran17,27 m x 14,04 m

Candi Badut adalah sebuah candi yang terletak di kawasan Tidar, di bagian barat kota Malang. Secara administratif candi badut terletak di kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Lokasi candi ini berada di dekat Universitas Ma Chung, sekitar 15 menit berjalan kaki dari sana ke arah Timur. Lokasi ini juga dapat ditempuh dengan angkot jurusan AT, terminal Arjosari-Tidar. Lokasi tersebut dapat dilihat di [1]. Tidak seperti arsitektur candi Jawa Timur lainnya seperti Candi Singasari atau Candi Kidal, candi ini mengikuti arsitektur yang lebih tua di Jawa Tengah. Diperkirakan dibangun pada 760 M, oleh karena itu dianggap sebagai yang tertua di Jawa Timur.[1]

Candi Badut adalah sebuah candi yang terletak di kawasan Tidar, di bagian barat kota Malang. Secara administratif candi badut terletak di kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Lokasi candi ini berada di dekat Universitas Ma Chung, sekitar 15 menit berjalan kaki dari sana ke arah Timur. Lokasi ini juga dapat ditempuh dengan angkot jurusan AT, terminal Arjosari-Tidar. Lokasi tersebut dapat dilihat di [2]. Tidak seperti arsitektur candi Jawa Timur lainnya seperti Candi Singasari atau Candi Kidal, candi ini mengikuti arsitektur yang lebih tua di Jawa Tengah. Diperkirakan dibangun pada 760 M, oleh karena itu dianggap sebagai yang tertua di Jawa Timur.[2]

Etimologi

Kata Badut diduga berasal dari bahasa Sanskerta Bha-dyut yang berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya.

Sejarah

Candi Badut oleh Purbatjaraka dikaitkan dengan sebuah prasasti yang di temukan di kelurahan Merjosari, yaitu prasasti Dinoyo. Prasasti berbahasa sanskerta dan berhuruf Jawa kuno itu berangka tahun Candrasangkala: nayana vayu ras yang mengandung arti angka tahun saka 682 atau 760 Masehi. isi prasasti yang menceritakan raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan.

Keunikan

Candi Badut menghadap ke barat, tiga buah sisa_sisa candi perwara dihadapannya dan dahulunya di kelilingi oleh pagar tembok. Candi berdenah bujur sangkar dengan ukuran 11x11 meter itu tidak diketahui tingginya. Keistimewaan candi Badut adalah lapik setinggi dua meter tanpa hiasan sama sekali.

Usia

Candi ini diperkirakan berusia lebih dari 1400 tahun, merupakan yang tertua di Jawa Timur dan diyakini adalah peninggalan Prabu Gajayana, penguasa kerajaan Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam prasasti Dinoyo bertahun 760 Masehi. Candi Badut ini meninggalkan jejak purbakala sebagai peninggalan sejarah yang perlu di jaga dan dilestarikan keadaannya.

Bangunan

Para ahli menyatakan bahwa candi Badut merupakan peralihan gaya bangunan Klasik dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Pada ruangan induk candi yang berisi lingga dan yoni, simbol Siwa dan Parwati. Sebagaimana umumnya percandian Hindu di Jawa, pada bagian dinding luar terdapat relung-relung yang semestinya berisi arca. Dua relung di kanan dan kiri pintu mestinya berisi arca Mahakala dan Nandiswara, relung utara untuk arca Durga Mahisasuramardini, relung timur untuk arca Ganesha, dan di sisi selatan terdapat relung untuk arca Agastya yakni Siwa sebagai Mahaguru. Namun di antara semua arca itu hanya arca Durga Mahisasuramardini yang tersisa di candi Badut.

Penemuan

Candi ini ditemukan pada tahun 1921 berupa gundukan bukit batu, reruntuhan dan tanah. Orang pertama yang memberitakan keberadaan Candi Badut adalah Maureen Brecher, seorang kontrolir bangsa Belanda yang bekerja di Malang. Candi Badut dipugar kembali pada tahun 1925-1927 di bawah pengawasan B. De Haan dari Jawatan Purbakala Hindia Belanda. Dari hasil penggalian yang dilakukan pada saat itu diketahui bahwa bangunan candi telah runtuh sama sekali, kecuali bagian kaki yang masih dapat dilihat susunannya.

Galeri

Referensi

  1. ^ Hoffman, Linda (1995-06-15). Indonesia Tuttle Travel Pack: Your Guide to Indonesia's Best Sights for Every Budget (dalam bahasa Inggris). Tuttle Publishing. ISBN 978-1-4629-1355-8. 
  2. ^ Hoffman, Linda (1995-06-15). Indonesia Tuttle Travel Pack: Your Guide to Indonesia's Best Sights for Every Budget (dalam bahasa Inggris). Tuttle Publishing. ISBN 978-1-4629-1355-8. 

Pranala luar