Logika kabur atau logika fuzzy merupakan cabang ilmu matematika yang mempunyai fungsi untuk memberikan pemodelan pemecahan masalah seperti yang dilakukan manusia dengan bantuan teknologi komputer. Penggunaan logika kabur memungkinkan suatu rumusan masalah dapat dipecahkan secara mudah dengan solusi yang akurat. Model matematika digunakan sebagai pendekatan untuk mengontrol sistem.[3]

Prof. Lotfi A. Zadeh merupakan tokoh di balik pengembangan teori logika kabur. Ia adalah peneliti dari Universitas California.[1] Teori yang dikembangkan oleh Zadeh mengenai logika kabur, merupakan suatu usaha untuk menggabungkan teori matematika dengan intuisi manusia. Mulanya logika kabur hanya bertujuan untuk memetakan logika matematika dalam bahasa, namun gagasan itu meluas hingga mampu digunakan untuk berbagai bidang tidak hanya matematika.[2]

Jadi, dapat disimpulkan bahwa logika kabur merupakan suatu cara untuk berhitung dengan menggunakan variabel kata-kata, untuk mengganti berhitung dalam bilangan. Variabel kata yang dihasilkan oleh logika kabur memang tidak memiliki ketepatan pasti seperti angka, oleh karena itu kepastiannya hampir seperti intuisi manusia. Contoh variabel kata yang muncul dari logika kabur seperti, kira-kira, lebih kurang, merasakan, dan lain sebagainya. Antonim dari logika kabur yaitu logika tegas. Konsep logika tegas hanya mengenal dua konsep, yaitu "Ya" atau "Tidak" atau apabila diasosiasikan dalam bilangan hanya mengenail 1 atau 0. Sedangkan logika kabur sifatnya samar, sehingga dapat diartikan bahwa logika kabur merupakan logika tak hingga yang memiliki banyak nilai kebenaran yang dinyatakan dalam bilangan real [0,1].[4] Alasan para peneliti menggunakan logika kabur dalam memecahkan rumusan masalah dikarenakan konsep matematika dapat digunakan dengan sederhana, sehingga mudah dimengerti dalam proses pengerjaan. Logika kabur juga bersifat fleksibel, yang memungkinkan pengerjaan dapat dikolaborasikan antara pemodelan dengan model komputer atau dengan cara konvensional.[5]

Perkembangan

Logika kabur dikembangkan oleh Lotfi Asker Zadeh di tahun 1965.[6] Logika kabur merupakan pengembangan dari himpunan fuzzy. Teori ini dikembangkan di Amerika Serikat, namun banyak diaplikasikan oleh para ilmuwan Jepang. Di tahun 1970 para peneliti Jepang mampu mengaplikasikan teori logika kabur ke dalam permasalahan teknik. Beberapa produk teknologi yang tercipta dari pengaplikasian teori logika kabur di antaranya, AC dan mesin cuci.[7] Penggunaan mesin cuci dengan menggunakan teori logika kabur dapat memungkinkan untuk mengatur kecepatan perputaran mesin berdasarkan dengan jumlah pakaian yang akan dicuci dengan volume air. Penggunaan AC dengan menggunakan teori logika kabur mampu menghemat listrik dengan cara mengkondisikan pendingin berdasarkan suhu dalam ruangan. Di tahun 1980, teori logika kabur mulai diimplementasikan dalam penggunaan dasar logika untuk komputer modern. Kini teori logika kabur sudah digunakan oleh berbagai lintas bidang, seperti dalam pembuatan kecerdasan buatan.[8]

Teori ini berkembang pesat di Negara Jepang. Alasannya, karena budaya orang Barat, seperti Amerika Serikat memandang suatu rumusan permasalahan hanya bisa dijawab oleh “Ya” atau “Tidak” atau biasa disebut dengan logika biner Aristoteles. Sedangkan budaya orang Timur, termasuk di dalamnya masyarakat Jepang terbiasa dengan istilah dunia abu-abu, yang memiliki kemungkinan 0 dan 1 dalam memecahkan rumusan masalah.[9]

Referensi

  1. ^ Saelan, Athia (2009-01-01). "Logika Fuzzy" (PDF). Informatika Sekolah Tinggi Elektro Indonesia ITB. hlm. 1. Diakses tanggal 2021-12-12. 
  2. ^ Metz, Cade (2017-09-11). "Lotfi Zadeh, Father of Mathematical 'Fuzzy Logic,' Dies at 96". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2021-12-12. 
  3. ^ Sudrajat (2008-08-01). "Dasar-Dasar Fuzzy Logic" (PDF). Pustaka Universitas Padjajaran. hlm. 30. Diakses tanggal 2021-12-12. 
  4. ^ Sam’an, Muhammad (2015-01-01). "Implementasi Fuzzy Inference System sebagai Sistem Pengambilan Keputusan Pemilihan Program Studi di Perguruan Tinggi". Journal UNNES. hlm. 68. Diakses tanggal 2021-12-12. 
  5. ^ Setiawan, Agung (2018-01-01). "Logika Fuzzy dengan Matlab" (PDF). Agung 73. IKAPI. hlm. 1-2. Diakses tanggal 2021-12-12. 
  6. ^ Irawan, Muhammad Dedi (2018-12-02). "IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY DALAM MENENTUKAN JURUSAN BAGI SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 AIR PUTIH" (PDF). Media Neliti. hlm. 130. Diakses tanggal 2021-12-12. 
  7. ^ Ritha, Nola (2020-11-01). "Modul Pembelajaran Kecerdasan Buatan" (PDF). Informatika Fakultas Teknik Umrah. hlm. 69. Diakses tanggal 2021-12-12. 
  8. ^ Solichin, Achmad. "Apa itu Logika Fuzzy? Pengenalan Konsep Dasar dan Aplikasinya – Achmatim.Net" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-12. 
  9. ^ Syafrinidawaty (2020-04-06). "LOGIKA FUZZY". UNIVERSITAS RAHARJA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-12.