Kabupaten Boven Digoel

kabupaten di Provinsi Papua Selatan, Indonesia
Revisi sejak 13 Desember 2021 10.24 oleh Yogs2211 (bicara | kontrib)


Kabupaten Boven Digoel (bahasa Belanda: boven berarti atas) adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Tanah Merah, dengan jumlah penduduk 64.524 jiwa (2021).[2][1] Kabupaten Boven Digoel merupakan kabupaten baru yang dibentuk dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2002, sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Merauke, bersamaan dengan sejumlah kabupaten lain di bagian selatan, yakni Kabupaten Asmat dan Kabupaten Mappi, tertanggal 25 Oktober 2002.[1]

Kabupaten Boven Digoel
Motto: 
Nup Bagen Ngup Bagenep
Berkas:PAPUA - KAB. BOVEN DIGOEL.png
Peta
Kabupaten Boven Digoel di Maluku dan Papua
Kabupaten Boven Digoel
Kabupaten Boven Digoel
Peta
Kabupaten Boven Digoel di Indonesia
Kabupaten Boven Digoel
Kabupaten Boven Digoel
Kabupaten Boven Digoel (Indonesia)
Koordinat: 6°S 140°E / 6°S 140°E / -6; 140
Negara Indonesia
ProvinsiPapua
Tanggal berdiri25 Oktober 2002
Dasar hukumUU Nomor 26 Tahun 2002[1]
Ibu kotaTanah Merah
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 20
  • Desa: 112
Pemerintahan
 • BupatiHengky Yaluwo
 • Wakil BupatiLexi Romel Wagiu
Luas
 • Total27.108,29 km2 (10,466,57 sq mi)
Populasi
 • Total64.524
 • Kepadatan2/km2 (5/sq mi)
Demografi
 • AgamaKristen 83,68%
- Katolik 54,66%
- Protestan 29,02%
Islam 16,17%
Hindu 0,10%
Buddha 0,05%[2][4]
 • IPMKenaikan 61,62 (2021)
sedang[5]
Zona waktuUTC+09:00 (WIT)
Kode BPS
9413 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0975
Kode Kemendagri93.02 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 852.288.296.000,00- (2020)
Situs webwww.bovendigoelkab.go.id

Geografis

Topografi

Kabupaten Boven Digoel sebagian besar wilayahnya berada pada ketinggian 25–100 m di atas permukaan laut. Kemiringan tanah di Kabupaten Boven Digoel beragam, mulai dari tanah datar hingga bergunung, namun yang paling dominan yaitu kemiringan tanah yang agak datar hingga berombak. Sebagian besar wilayah Boven Digoel didominasai oleh dataran, selebihnya merupakan wilayah bergelombang dan hanya sebagian kecil wilayah merupakan daerah gambut/rawa, perbukitan dan pegunungan

Iklim

Kabupaten Boven Digoel termasuk wilayah beriklim panas. Suhu udara rata-rata berkisar antara 260C – 270C. Kelembaban udara relatif normal yaitu berkisar antara 86% hingga 94%. Rata-rata curah hujan beberapa tahun terakhir cukup tinggi. Curah hujan tertinggi terjadi pada Tahun 2007 yaitu mencapai 420,9 mm. Kecepatan angin umumnya tidak terlalu banyak berubah pada delapan tahun terakhir dari Tahun 2004. Kecepatan angin berkisar hanya rata-rata 3 – 4,5 Knot pertahun dan termasuk kategori angin teduh. Matahari bersinar sepanjang tahun dengan intensitas penyinaran rata-rata 35% hingga 45% pertahun.

Batas Wilayah

Menurut UU No. 26 Tahun 2002, batas wilayah Kabupaten Boven Digoel adalah:

Utara Distrik Suator di Kabupaten Asmat dan Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang
Timur Negara Papua Nugini
Selatan Distrik Muting dan Okaba di Kabupaten Merauke
Barat Distrik Edera, Obaa dan Citak Mitak di Kabupaten Mappi

Sejarah

Masa Hindia Belanda

 
Tahanan komunis menuju Boven Digoel pada tahun 1927
Berkas:Tugu Mohammad Hatta (Sang Proklamator).jpg
Tugu Mohammad Hatta (Sang Proklamator)

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten Boven Digoel dikenal dengan sebutan Digul Atas, dan merupakan tempat pengasingan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Digul Atas terletak di tepi Sungai Digul Hilir.

Pada tanggal 18 November 1926, Raad van Nederlandsch-Indie (Dewan Hindia Belanda) mengadakan rapat luar biasa yang memutuskan pembangunan tempat pengasingan (kamp) untuk menampung tawanan Pemberontakan PKI tahun 1926 yang diputuskan berada di hulu Sungai Digoel.[6] Kamp ini kemudian dipimpin oleh seorang opsir tentara yang ditugaskan sebagai fungeerend controleur (pejabat pengawas).[6] Selanjutnya Boven Digul digunakan sebagai tempat pembuangan pergerakan nasional dengan jumlah tawanan tercatat 1.200 orang. Di antara tokoh-tokoh pergerakan yang pernah dibuang ke sana antara lain Mohammad Hatta,[6] Sutan Syahrir,[6] Sayuti Melik, Marco Kartodikromo,[6] Thomas Najoan,[6] Chalid Salim, Lie Eng Hok, Muchtar Lutfi, dan Ilyas Ya'kub.

Daerah seluas 10.000 hektar itu berawa-rawa, berhutan lebat, dan sama sekali terasing. Satu-satunya akses menuju kamp tersebut ialah menggunakan kapal motor melalui Sungai Digul. Di sepanjang tepian sungai berdiam berbagai suku. Karena sarana kesehatan tidak ada, penyakit menular sering berjangkit, seperti penyakit malaria yang membawa banyak korban.

Tempat pembuangan tersebut terbagi atas beberapa bagian, yakni Tanah Merah, Gunung Arang (tempat penyimpanan batu bara), kawasan militer yang juga menjadi tempat petugas pemerintah, dan Tanah Tinggi. Sewaktu rombongan pertama datang, Digul sama sekali belum merupakan daerah permukiman. Rombongan pertama sebanyak 1.300 orang yang sebagian besar dari Banten, diberangkatkan pada Januari 1927. Pada akhir Maret 1927, menyusul ratusan orang lain dari Sumatra Barat. Mula-mula mereka ditempatkan di Tanah Merah. Dua tahun kemudian, melalui seleksi ketat, sebagian dipindahkan ke Tanah Tinggi.

Pada tahun-tahun pertama, ratusan orang meninggal karena kelaparan dan sakit. Penderitaan itu menyebabkan banyak orang buangan mencoba melarikan diri ke Australia. Mereka menggunakan perahu-perahu kecil buatan sendiri, tetapi sedikit saja yang berhasil. Sebagian terpaksa kembali, lainnya mati tenggelam.

Pada waktu Perang Pasifik meletus dan menjelang Jepang menduduki Indonesia, tawanan Boven Digoel diungsikan oleh Belanda ke Australia.[6] Pemindahan itu didasari kekhawatiran tahanan akan memberontak jika tetap di Boven Digoel.

Setelah Perang Dunia II berakhir, Belanda kembali menggunakan lokasi ini sebagai kamp pengasingan. Mereka kembali membangun penjara dan beberapa rumah dinas polisi. Salah satu tokoh yang pernah dipenjara disini adalah Johanes Abraham Dimara, tokoh integrasi Papua.[6]

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Potret Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wakil Bupati
Wilhelmus Tuwok
S.Sos., M.Si
(Penjabat)
2002
2005
1
  Yusak Yaluwo
S.H, M.Si
2005
2010
1
Marcelino Yamkondo
2010
2013
2
Yesaya Merasi
2
Yesaya Merasi
2013
2015
Christian Piere Keintjem
SE
3
  Benediktus Tambonop
S.STP
29 April 2016[7]
13 Januari 2020[8]
3
[Ket. 1]
Chaerul Anwar Natsir
  Chaerul Anwar Natsir
13 Januari 2020
2020
[Ket. 2]
Yamin Yewa, S.Pd. M.AP
2020
12 Oktober 2021
[Ket. 3]
4
  Hengky Yaluwo
13 Oktober 2021[10]
2024
4
Lexi Romel Wagiu
Catatan
  1. ^ Meninggal ketika menjabat[9]
  2. ^ Pelaksana tugas bupati
  3. ^ Pelaksana tugas bupati

Dewan Perwakilan

DPRD Boven Digoel beranggotakan 20 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Anggota DPRD Boven Digoel yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 21 November 2019 oleh Ketua Pengadilan Negeri Merauke, Orpa Marthina, di Ruang Sidang DPRD Kabupaten Boven Digoel.[11] Komposisi anggota DPRD Boven Digoel periode 2019-2024 terdiri dari 9 partai politik dimana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah partai politik pemilik kursi terbanyak setelah berhasil meraih 4 kursi, kemudian disusul oleh Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrat yang masing-masing meraih 3 kursi.[12]

Daftar Distrik

Kabupaten Boven Digoel terdiri atas 20 distrik dan 112 kampung dengan luas wilayah 27.108,00 km² dan jumlah penduduk 58.093 jiwa (2017). Kode Wilayah Kabupaten Boven Digoel adalah 93.02.[13][14][15]

Daftar kecamatan dan distrik di Kabupaten Boven Digoel, adalah sebagai berikut:

Kode Wilayah Nama Distrik Ibu kota Jumlah Kampung Daftar
93.02.01 Mandobo Tanah Merah 5
93.02.02 Mindiptana Mindiptana 13
93.02.03 Waropko Woropko 9
93.02.04 Kouh Kouh 3
93.02.05 Jair Getentiri 6
93.02.06 Bomakia Bomakia I 5
93.02.07 Kombut Kombut 4
93.02.08 Iniyandit Langgoan 5
93.02.09 Arimop Maju 7
93.02.10 Fofi Ikisi 8
93.02.11 Ambatkwi Kuken 5
93.02.12 Manggelum Manggelum 6
93.02.13 Firiwage Firiwage 4
93.02.14 Yaniruma Yaniruma 3
93.02.15 Subur Subur 4
93.02.16 Kombay Wanggemalo 5
93.02.17 Ninati Ninati 5
93.02.18 Sesnuk Sesnuk 5
93.02.19 Ki Ujungkia 4
93.02.20 Kawagit Kawagit 6
Total 112
No. Distrik Desa/Kampung
1 Ambatkwi Arimbit, Awaken, Ayumka, Kolopkam, Kuken
2 Arimop Bukit, Ginggimop, Maju, Patriot, Ujung
3 Bomakia Aifo, Bomakia I, Bomakia II, Somi, Uni
4 Firiwage Biwage, Biwage Dua, Firiwage, Karuwage, Waliburu, Kabuwage
5 Fofi Bangun, Makmur, Sadar
6 Iniyandit Autriop, Langguan, Ogenatan, Tetop, Waritop
7 Jair Anggai, Asiki, Bhakti, Butiptiri, Getentiri, Meto, Ujungkia
8 Kombut Amuan, Kombut, Mokbiran, Kawangtet
9 Kouh Jair, Kawagit, Kombai, Kouh, Mandobo, Niop, Wanggom
10 Mandobo Ampera, Mariam, Mawan, Persatuan, Sokanggo
11 Manggelum Bayanggop, Burunggop, Gaguop, Kewam, Mangga Tiga, Manggelum
12 Mindiptana Anggamburan, Anggumbit, Emsembit, Epsembit, Imko, Kamka, Niyimbang, Osso, Sesnukt, Umap, Wanggatkibi, Wariktop
13 Subur Aiwat, Kaisa, Subur, Wagai
14 Waropko Ikcan, Inggembit, Kanggewot, Ninat, Nyum, Upkim, Winiktit, Wombon, Woropka, Upyetetko, Yetetkun
15 Yaniruma Fefero, Manggemahe, Wanggemalo, Yaniruma

Pemekaran Daerah

Referensi

  1. ^ a b c "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-07-12. Diakses tanggal 16 Februari 2020. 
  2. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 6 September 2021. 
  3. ^ "Kabupaten Boven Digoel Dalam Angka 2019". www.bovendigoelkab.bps.go.id. Diakses tanggal 22 Februari 2020. 
  4. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Boven Digoel". www.sp2010.bps.go.id. Diakses tanggal 22 Februari 2020. 
  5. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 1 Desember 2021. 
  6. ^ a b c d e f g h Matanasi, Petrik. "Digoel, Tempat Buangan Para Pembangkang". tirto.id. Diakses tanggal 2020-08-18. 
  7. ^ Pelantikan Bupati/Wakil Bupati Boven Digoel Di Lapangan Terbuka
  8. ^ https://m.merdeka.com/peristiwa/sakit-jantung-bupati-boven-digoel-benediktus-tambonop-meninggal-di-kamar-hotel.html
  9. ^ Bupati Boven Digoel ditemukan tutup usia di hotel kawasan Kemayoran Antara, 13 Januari 2020
  10. ^ "Bupati dan Wakil Bupati Boven Digoel Terpilih Dilantik". www.haloindonesia.co.id. 13 Oktober 2021. Diakses tanggal 13 Desember 2021. 
  11. ^ Nuryani (22-11-2019). "20 Anggota DPRD Boven Digoel Resmi Dilantik, Politisi PDI-P Pimpin Ketua Sementara". metromerauke.com. Diakses tanggal 29-12-2019.  [pranala nonaktif permanen]
  12. ^ "KPU Boven Digoel Tetapkan 20 Anggota DPRD Terpilih, Ini Daftar Nama dan Jumlah Suara". tribun-arafura.com. 25-07-2019. Diakses tanggal 29-12-2019.  [pranala nonaktif permanen]
  13. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 5 Desember 2018. 
  14. ^ "Statistik Potensi Desa Propinsi Papua 2018". BPS Provinsi Papua. Diakses tanggal 27 Februari 2019. 
  15. ^ "Kabupaten Boven Digoel Dalam Angka 2018". BPS Kabupaten Boven Digoel. Diakses tanggal 14 Maret 2019. 

Pranala luar