Zikir Rapai Tuha Nagan

Revisi sejak 14 Desember 2021 00.32 oleh ANNAFscience (bicara | kontrib) (Upaya pengkategorian artikel berawalan X-Z)

Asal Usul

Rapai Tuha dari kata "Rifai" Rifai menunjukkan suatu wilayah dari Baghdad Irak dan mempunyai hubungan dengan ulama sufi besar yaitu Syaikh Sayid Ahmad ar-Rifa'i. Sayid Ahmad ar-Rifa'i merupakan seorang sufi Tarikat Rifaiyah, orang terkemuka yang menggunakan rapai dalam pelaksanaan ibadah sebagai tarikat sufi. Syair dan Zikir yang dilantunkan oleh khalifah rapai Zikir asalnya dari Syaikh Sayid Abdul Qadir al-Jailani[1].Di Nagan Raya lebih dikenal dengan Zikir Rapai Tuha.

Zikir dan Shalawat Nabi, dalam pelaksanaannya Zikir Rapai Tuha ini mengandung Zikir seperti bacaan "la ilaha illallah, Allah" dan lainnya. Disamping itu juga mengandung bacaan Shalawat Nabi kepada Nabi Muhammad SAW yang dilantunkan beriringan dengan suara Rapai.

Berkembang hingga Nagan Raya - Aceh

Berkat pengembangan dari masa kemasa Zikir Rifai ini sampai ke nusantara tepatnya Aceh, yang kemudian berkembang di negeri Seunagan, Nagan Raya. Di Seunagan, Nagan Raya Zikir Rifai atau Rapai Tuha ini pertama sekali dibawa oleh Sayid Ibrahim (Sayid Athaf). Setelah Sayid Ibrahim wafat maka dilanjutkan oleh anaknya Habib Abdul Qadir dan kemudian dilanjutkan anaknya yang bernama Qutb Wujud Sayid Habib Abdurrahim bin Sayid Abdulqadir. Habib Abdurrahim mengajarkan pada anak-anaknya dan muridnya pada masa itu, termasuk para sahabatnya. Anak Habib Abdurrahim yang paling masyhur dengan Rapai Tuha adalah Sayid Muhammad Yasin. Sampai saat ini masih ada Rapai peninggalan Sayid Muhammad Yasin yang dikenal dengan nama Rapai Syaikhuna.[2]

Referensi

  1. ^ Fuadi “Relasi Zikir dengan Rapai, analisis Filosofis tentang Rapai Tuha di Nagan Raya” Banda Aceh : SEARFIQH, 2016.
  2. ^ Said Syahrul Rahmad "Sejarah Habib Abdurrahim Seunagan dan keturunannya" Cetakan Pertama: November 2019 ISBN: 978-602-50126-5-5