Analisis wacana

istilah umum untuk analisis kebijakan sosial, bahasa, atau fenomena wacana historiografi
Revisi sejak 16 Desember 2021 12.06 oleh ZaldiGSL (bicara | kontrib) (menambahkan konten dan referensi)

Analisis wacana merupakan salah satu disiplin ilmiah dalam linguistik yang secara khusus mengkaji mengenai wacana secara internal maupun eksternal.[1] Bahan analisis di dalamnya meliputi satuan bahasa yang melibatkan komunikasi antara pengirim dan penerima pesan. Bahasa yang digunakan dapat berupa bahasa lisan maupun tulisan.[2] Prinsip analisis wacana ada dua yaitu prinsip lokalitas dan prinsip analogi.[3]

Level utama struktur bahasa (dalam bahasa Prancis)


Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan terhadap para pengguna sebagai suatu elemen masyarakat.[4][5] Kajian terhadap suatu wacana dapat dilakukan secara struktural dengan menghubungkan antara teks dan konteks, serta melihat suatu wacana secara fungsional dengan menganalisis tindakan yang dilakukan seseorang untuk tujuan tertentu guna memberikan makna kepada partisipan yang terlibat.[6] Data yang digunakan dalam analisis wacana adalah dengan cara berfokus pada pengontruksian secara kewacanaan yang meliputi teks tulis yang berupa ragam tulisan dan teks lisan yang berupa ragam tuturan. [7][8]

Pendekatan

Analisis wacana yang berfokus pada ragam tulisan dan ragam tuturan dalam memahami makna partisipan dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan.[9]

Beberapa pendekatan yang digunakan dalam analisis wacana adalah sebagai berikut:

Teori wacana Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe, adalah penjauhan yang berfokus pada wacana yang membangun makna dalam dunia sosial, karena bahasa tidak stabil dan tidak pernah permanen, serta benar-benar bersih.[10]

Jenis

Analisis wacana kritis

Analisis wacana kritis merupakan salah satu jenis analisis wacana yang sering dikaitkan dengan kajian budaya kritis. Pandangan ini muncul karena artefak budaya sebagai bagian dari produksi dan distribusi budaya dianggap sebagai wacana dakwah. Anggapan ini terkait dengan hubungan dominasi dan subordinasi dari artefak budaya.[11]

  • Analisis wacana kritis, adalah pendekatan yang menekankan peran aktif wacana dalam membangun perubahan di dunia sosial, dengan adanya penggunaan bahasa konkret berdasarkan kesepakatan masyarakat.
  • Psikologi kewacanaan, adalah pendekatan yang menganalisis wacana dalam skala besar dan memiliki fokus persoalan khusus, di mana pengguna bahasa dalam interaksi sosial yakni psikologi kewacanaan seseorang dalam suatu masyarakat.[12]

Manfaat

Analisis wacana merupakan usaha untuk memahami suatu bahasa tentunya memiliki manfaat dalam proses belajar bahasa serta perilaku berbahasa.[13] Mengkaji wacana secara sungguh-sungguh akan meningkatkan pemerolehan kompetensi komunikasi.[14]

Sudut pandang

Kaum formalis

Dalam pandangan kaum formalis. wacana merupakan satuan bahasa yang lebih tinggi dibandingkan dengan kalimat. Mereka memandang wacana lebih tinggi dibandingkan dengan satuan bahasa lainnya pada teks. Analisis wacana olhe kaum formalis dibentuk oleh sudut pandang bahasa sebagai fenomena kejiwaan yang memiliki otonomi pada sistemnya. Sudut pandang ini membuat analisis wacana oleh kaum formalis pada teks dikhususkan pada kajian mengenai dukungan atau pengaruh sintatik dari klausa atau kalimat terhadap tingkat strukturr bahasa yang lebih tinggi. Selain itu, sudut pandang ini membuat pemerian bahasa dilakukan dengan atuan morfem, klausa, kalimat dan wacana. Metode analisis wacana yang digunakan oleh kaum formalis adalah metode struktural. Kegiatannya ialah menemukan unsur-unsur wacana berupa satuan bahasa yang lebih kecil dibandingkan wacana. Unsur-unsur ini memiliki kaidah yang terbatas dengan hubungan yang saling berkaitan satu sama lain.[15]

Rujukan

Catatan kaki

  1. ^ Nesi, A., dan Sarwoyo, V. (2012). Kerans, Hendrik L., ed. Analisis Wacana: Logis Berwacana dan Santun Bertutur. Flores: Penerbit Nusa Indah. hlm. 22. 
  2. ^ Rohana dan Syamsuddin (2015). Analisis Wacana (PDF). Makassar: CV. Samudra Alif Mim. hlm. 10. ISBN 978-602-73810-1-8. 
  3. ^ Fauzan, Umar (2016). Analisis Wacana Kritis: Menguak Ideologi dalam Wacana (PDF). Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta. hlm. 5. 
  4. ^ Schiffrin 2007, hlm. 1.
  5. ^ Rani, dkk 2006, hlm. 1.
  6. ^ Schiffrin 2007, hlm. 57-58.
  7. ^ Rani, dkk 2006, hlm. 9.
  8. ^ Jorgensen & Phillips 2007, hlm. 9.
  9. ^ Jorgensen & Phillips 2007, hlm. 5.
  10. ^ Jorgensen & Phillips 2007, hlm. 12.
  11. ^ Malini, Ni Luh Nyoman Seri (2016). Pastika, I Wayan, ed. Analisis Wacana (Wacana Dakwah di Kampung Muslim Bali (PDF). Denpasar: Cakra Press. hlm. 16. ISBN 978-602-9320-21-3. 
  12. ^ Jorgensen & Phillips 2007, hlm. 14.
  13. ^ Rani, dkk 2006, hlm. 16.
  14. ^ Rani, dkk 2006, hlm. 17.
  15. ^ Suyitno, Imam (2015). Analisis Wacana Budaya: Refleksi Budaya Etnik Dalam Kosakata Wacana (PDF). UM Press. hlm. 6–7. ISBN 978-979-495-800-1. 

Daftar pustaka

  • Buku Analisis Wacana Diarsipkan 2015-01-06 di Wayback Machine. terbitan LKIS
  • Jorgensen, Mariane W.; Phillips (2007). Analisis Wacana : Teori dan Metode. Malang: Pustaka Pelajar. 
  • Rani, dkk, Drs. Abdul (2006). Analisis Wacana : Sebuah Kajian Bahasa Dalam Pemakaian. Malang: Pustaka Pelajar. 
  • Schiffrin, Deborah (2007). Ancangan Kajian Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.