Tionghoa (dialek Hokkien dari kata 中华, yang berarti China Tengah; dalam Bahasa Mandarin ejaan Pinyin, kata ini dibaca "zhonghua") merupakan sebutan lain untuk orang-orang dari suku atau ras Tiongkok di Indonesia. Kata ini digunakan untuk menggantikan kata Cina yang kini memiliki konotasi negatif karena sering digunakan dalam nada merendahkan.

Kata ini pertama kali diperkenalkan secara luas oleh Dr. Sun Yat-sen, yang merupakan Bapak Revolusi Tiongkok dengan mendirikan Republik China (Zhonghua Minguo atau Tionghoa Binkok) pada tahun 1911, menggantikan Dinasti Qing. Mao Zedong juga meneruskan penggunaan kata Zhonghua untuk negara Republik Rakyat China (Zhonghua Renmin Gongheguo atau Tionghua Jinbin Kionghokok) yang diproklamasikan pada tahun 1949.

Kata ini juga dapat merujuk kepada orang-orang Tiongkok yang tinggal di luar Tiongkok, Hong Kong, dan Taiwan.

Pembicaraan mengenai Tionghoa di Indonesia biasanya meliputi percaturan orang-orang Tionghoa dalam politik, sosial dan budaya di Indonesia. Kebudayaan Tionghoa merupakan salah satu pembentuk dan bagian integral yang tak terpisahkan dari kebudayaan nasional Indonesia sekarang ini. Kebudayaan Tionghoa di Indonesia walau berakar dari budaya leluhur, namun telah sangat bersifat lokal dan mengalami proses asimilasi dengan kebudayaan lokal lainnya.


Lihat pula

Situs-situs luar menyangkut ke-Tionghoa-an di Indonesia : Forum Diskusi Budaya Tionghoa dan Sejarah Tiongkok