Di Kaki Bukit Cibalak

novel karya Ahmad Tohari
Revisi sejak 22 Desember 2021 14.01 oleh Aida Kurniadi (bicara | kontrib) (Menambahkan sampul dan ringkasan cerita.)

Di Kaki Bukit Cibalak adalah sebuah novel yang ditulis oleh Ahmad Tohari. Novel ini dikarang pada tahun 1978 untuk mengikuti sayembara yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta. Penerbitan novel ini untuk pertama kali dilakukan oleh Pustaka Jaya pada tahun 1986. Novel ini mengisahkan seorang pemuda yang berusaha menghadapi dan menolak ketidakadilan sosial-politik di Desa Tanggir yang bertempat di kaki Bukit Cibalak.[1][2]

Di Kaki Bukit Cibalak
Sampul buku terbitan Pustaka Jaya
PengarangAhmad Tohari
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia
GenreFiksi dewasa
PenerbitPustaka Jaya
Tanggal terbit
1986
1994
2001
2005
2014
Halaman191 halaman

Ringkasan cerita

Kehidupan di kaki Bukit Cibalak, khususnya Desa Tanggir, banyak mengalami kemajuan teknologi pada tahun 1970-an. Hal ini berpengaruh pada gaya hidup masyarakat tradisionalnya yang belum siap menerima perubahan modern tersebut. Di desa tersebut juga kerap ditemukan kasus korupsi yang dilakukan oleh lurah setempat. Pambudi, seorang pemuda di desa ini berusaha untuk membantu salah satu warga desa, Mbok Ralem, yang kesulitan dalam meminjam dana kepada koperasi desa. Setelah sang lurah menolak membantu Mbok Ralem, Pambudi yang merupakan seorang pegawai koperasi memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Lalu, ia berusaha seorang diri menolong Mbok Ralem untuk berobat ke Yogyakarta menggunakan uang tabungannya. Di sana, ia juga mendapat bantuan dari salah satu penerbit surat kabar bernama Kalawarta untuk mendapatkan dana. Berita mengenai Mbok Ralem yang kekurangan dana sampai ke telinga lurah Desa Tanggir hingga gubernur setempat. Sang Lurah menjadi dendam dengan Pambudi dan menfitnahnya. Karena hal itu, Pambudi terpaksa meninggalkan Desa Tanggir dan melanjutkan sekolah di Yogyakarta. Ia tinggal bersama teman sekolahnya, Topo, yang berkuliah untuk mengejar gelar doktorandus. Akhirnya permasalahan demi permasalahan di Desa Tanggir teratasi saat Pambudi bekerja di Kalawarta sebagai jurnalis.

Referensi

  1. ^ "Tentang buku/novel: Di Kaki Bukit Cibalak – Perpustakaan Fakultas Teknik UGM" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-22. 
  2. ^ Rani, S.A., dan Sugriati, E. (1999). 115 Ikhtisar Roman Sastra Indonesia. Bandung: CV. Pustaka Setia. hlm. 99. ISBN 979-730-120-6. 

Pranala Luar