16:9 (1.77:1) (16:9 = 42:32) adalah aspek rasio dengan lebar 16 unit dan tinggi 9. Sejak tahun 2009, aspek rasio ini telah menjadi yang paling umum untuk televisi dan monitor komputer dan juga merupakan format standar internasional HDTV, Full HD, televisi layar lebar digital non-HD, televisi analog dan bahkan ponsel.

Sebuah persegi panjang 16:9 di mana persegi panjang memvisualisasikan rasio. Perhatikan bahwa pengelompokan tidak persegi.
Sebuah set televisi LCD dengan rasio gambar 16:9.

Anamorphic format

Anamorphic format adalah metode stretching atau menyesuaikan lebar video dengan lebar monitor atau TV. Metode ini yang kerap kali digunakan oleh siaran televisi analog dan home video di seluruh dunia (Biasanya dari 4:3 ke 16:9). Artinya, resolusi siaran atau video tersebut semula adalah dengan aspek rasio 4:3 kemudian disesuaikan menjadi 16:9 (widescreen). Namun bukan semata-mata menggepengkan video begitu saja, sebelumnya video yang akan disiarkan atau disimpan tersebut semula adalah video 16:9 yang disusutkan. Di Indonesia sendiri, teknik ini pertama kali digunakan pada siaran UHF oleh Kompas TV sejak akhir 2012, dilanjut MetroTV pada 2017, NET., Trans TV dan Trans7 pada 2018, TVRI, RCTI, MNCTV, GTV, iNews, SCTV dan Indosiar pada 2021, antv, tvOne dan RTV (diperkirakan) pada 2022 sebelum tahap analog switch-off dimulai. Ini berarti menampilkan resolusi 720x576 sebagai 1024x576 untuk sinyal PAL, sedangkan 720x480 sebagai 848x480 untuk NTSC. Metode anamorphic ini dilakukan semata-mata mengingat sinyal UHF hanya dapat menyiarkan video 4:3. Secara teknis metode ini menguntungkan para pengguna monitor atau TV layar lebar, tetapi sayangnya merugikan bagi yang masih menggunakan monitor atau TV dengan aspek rasio 4:3 karena tidak ditampilkan semestinya.

 
Contoh pengaplikasian format "anamorphic"

Lihat pula

Referensi

Of Apertures and Aspect Ratios - http://www.widescreenmuseum.com/widescreen/apertures.htm

Umum