Cibongas, Pancatengah, Tasikmalaya

desa di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
Revisi sejak 1 Januari 2022 13.25 oleh Medelam (bicara | kontrib)

Cibongas adalah desa di Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.

Cibongas
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenTasikmalaya
KecamatanPancatengah
Kode Kemendagri32.06.04.2004 Edit nilai pada Wikidata
Luas1.215,4
Jumlah penduduk5.109 (Juni 2020)
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 7°39′12″S 108°16′43″E / 7.65333°S 108.27861°E / -7.65333; 108.27861


Sejarah

Alkisah pada zaman Pemerintahan Belanda terdapat 3 kelurahan, yang bernama:

  1. Kelurahan Ciwatin (Lurah: Embah Lurah Karta Disastra)
  2. Kelurahan Cikawung (Lurah: Embah Lurah Mansur)
  3. Kelurahan Lewi Halang (Lurah: Tidak diketahui)

Pada zaman itu pemerintahan kelurahan disebut Pemerintahan Kolonial Belanda atau istilahnya Lurah Belanda. Pemerintah Lurah Belanda tersebut berakhir sampai tahun 1932. berdasarkan hasil musyawarah para tokoh masyarakat saat itu, Kelurahan Ciwatin, Kelurahan Cikawung, Kelurahan Lewihalang dilebur dan hasilnya terbentuk Desa Pantjatengah.

Sejak tahun 1932 s/d 1952 Desa Pantjatengah dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang Bernama Kuwu Engkom. Pada zaman itu Kepala Desa ditunjuk oleh tokoh-tokoh Masyarakat secara aklamasi. Dia meninggal dunia dibunuh oleh pasukan Hizbulloh atau bibit buitnya DI/TII karena tidak berpihak pada pasukan Karto Suwiryo tersebut, tetapi juru tulisnya tidk diketahui.

Sejak meninggalnya Pak Kuwu Engkom Pemerintah Desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa baru hasil penunjukan Tokoh-tokoh Masyarakat atau secara aklamasi. Kepala Desa terpilih tersebut adalah Pak Kuwu Hadip yang menjadi Kepala Desa selama 4 tahun yaitu sejak Tahun 1953 s/d 1957 dalam menjalankan roda pemerintahannya Dia dibantu seorang juru tulis bernama juru tulis Sahdi. Naas, ia tidak tamat sampai dengan satu periode karena pada masa itu terjadi pitnah oleh TNI mencuri kerbau padahal yang sebenarnya yang mencuri adalah TNI yang sedang bertugas menumpas DI/TII di wilayah Desa Pantjatengah sehingga Dia diberhentikan dari Kepala Desa.

Sejak berhentinya dari Kepala Desa Pantjatengah tampuk kepemimpinan Kepala Desa diganti oleh kepala Desa yang baru hasil pemilihan langsung meski pada saat itu pihak militer menyuruh masyarakat untuk memilih calon kepala Desa pilihan pihak militer dan terpilihlah Kepala Desa yang baru yaitu Kuwu Mahmudin dan konon Kuwu Mahmudin ini adalah intelnya militer pada zaman itu. Pak Mahmudin berasal dari luar Desa Pantjatengah Dia berasal dari Kalapa Genep Daerah Kecamatan Cikalong sekarang ini. Dalam menjalankan tugasnya Dia dibantu oleh 2 orang juru tulis desa yang bernama Kakam Suherman dan Sahdi. Dia memimpin Desa Pantjatengah selama kurang lebih 2 tahun yaitu dari tahun 1958 s/d 1950.

Desa Pantjatengah mengadakan Pemilihan Kepala Desa secara langsung yaitu pada tahun 1958. Karena Pak Kuwu Mahmudin ini tidak sampai satu periode,maka Pemerinah Desa dipimpin oleh Pejabat Kepala Desa sementara yaitu dijabat oleh Pak Kuwu Hadip dari tahun 1960 s/d 1961.Dia dibantu oleh juru tulis Desa 1,Kakam Suherman dan Juru tulis 2 Sahdi.

Setelah habis masa jabatannya Pak Kuwu Hadip,maka diadakan pemilihan Kepala Desa baru yang menghasilkan Kepala Desa terpilih yang Bernama Pak Kuwu Iping.dalam menjalankan tugsnya Dia dibantu oleh 3 orang Juru Tulis yaitu; (Ahmad Basir,Uum Sumarna dan Entis Sutisna)

Pada masa itu berdasarkan hasil musyawarah para tokoh masyarakat Kantor Desa Pantjatengah dipindahkan ke Cipanengah ( Desa Tonjong sekarang ini) dengan satu alasan agar pemerintahan Desa berada ditengah tengah. Dia memimpin Desa Pantjatengah kurang lebih 2 tahun mulai dari tahun 1961 s/d 1963.dalam menjalankan tugasnya Dia dinilai kurang mampu maklum pada zaman itu Gerakan PKI sudah mulai dirasakan dampaknya dan Diapun mengundurkan diri.

Setelah pengunduran diri dari Kepala Desa Pantjatengah dijabat oleh Kepala Desa baru yaitu Bapak Kuwu Sahidin, dalam menjalankan tugasnya Dia dibantu oleh 3 orang juru tulis yaitu ; Kakam Suherman, Ahmad Basir, dan Uum Sumarna. karena pada waktu itu gerakan PKI yang puncaknya pada tahun 1965 atau yang kita kenal dengan sebutan Gerakan 30 September karena dampak dari gejolak tersebut roda pemerintahan Desa pada saat itu hampir lumpuh, sehingga Kepala Desa tersebut menjadi lemah dan dinilai kurang mampu dalam menghadapi gejolak tersebut.maka pada tahun 1965 Dia mengundurkan diri dari Kepala Desa sehingga masa bakti Dia hanya mampu bertahan 1 tahun yaitu dari tahun1964 s/d 1965.

Setelah pengunduran diri Kepala Desa Sahidin maka Kepala Desa Pantjatengah diganti oleh Kepala Desa baru sebagai pejabat sementara yait Bapak Abdul Jalil, karen dampak dari Gerakan G30 S/PKI tersebut masih dirasakan, Dia hanya bertahan1 tahun yaitu dari tahun 1966 s/d 1967. dalam mnjalankan tugasnya Dia dibantu oleh 3 orang juru tulis yaitu ; Kakam Suherman, Ahmad Basir, dan Uum Sumarna.

Pada zaman Kuwu Kuwu sebelumnya Kantor Pemerintahan Desa masih menumpang pada rumah rumah Penduduk atau rumah Kepala desa itu sendiri,sehingga Pusat Pemerintahan Desa selalu berpindah pindah.

Setelah berakhirnya masa jabatan kuwu Abdul Jalil Desa Pantjatengah dipimpin oleh Kepala Desa baru hasil dari pemilihan langsung, dan terpilih Kepala Desa baru yaitu Pak Kuwu Kakam Suherman.

Dalam menjalankan tugasnya Dia dibantu oleh 3 orang juru tulis yaitu . Ahmad basir, Uum Sumarna dan Entis. Kepala Desa ini adalah sosok Kepala Desa yang berdedikasi tinggi dan dekat dengan masyarakat, sehingga Dia dapat menjalankan tugasnya dengan baik, pada zaman kuwu Kakam Suherman ini Desa Pantjatengah baru mempunyai kantor Desa yang betempat di Cibongas, pada masa itu masyarakat berkembang pesat dan dinilai perlu adanya pemekaran Desa, maka pada tahun 1973 Desa Pantjatengah di mekarkan yaitu dengan terbentuknya Desa Tonjong. dalam menjalankan tugasnya Dia tidak genap satu periode, Dia diberhentikan dari jabatan Kepala Desa oleh Bupati Tasikmalaya melalui camat kecamatan Cikatomas yaitu camat Jaja. karena pada zaman itu Desa Pantjatengah masih bagian dari Kecamatan Cikatomas. Kuwu ini diberhentikan karena Dia melakukan poligami, Dia menjadi Kepala Desa Pantjatengah dari tahun 1968 s/d 1974.

Setelah proses pemberhentian Kepala Desa Kakam Suherman tampuk kepemimpinan Desa Pantjatengah dijabat oleh Kuwu baru yaitu Kuwu Kosim, Dia menjabat Kepala Desa dari tahun 1975 s/d 1976,dalam menjalankan tugasnya Dia dibantu tiga orang juru tulis Desa yaitu ; Engkus, Hudin, dan Saepullah. Pak Kuwu Kosim dilkenal dan akrab dengan Masyarakatnya kalau istilah zaman sekarang sangat merakyat, malum Dia adalah seorang haji. pada masa itu tepatnya tahun1975 mulai dibentuk kamantren dan waktu itu juga diadakan musyawarah tokoh tokoh masyarakat dan tokoh tokoh ulama yang ada diwilayah Desa Pantjatengah Desa Buniasih, dan Desa Tawang yang dipasilitasi oleh pihak Pemerintah.dalam musyawarah tersebut dibahas tentang pemberian nama Kamantren berdasarkan hasil musyawarah pada masa itu nama kamantren di setujui dengan nama kamantren Pantjatengah. sehubungan Pantjatengah dipakai untuk nama kamantren, maka nama Desa Pantjatengah diganti dengan nama Desa Cibongas.

Ada pun kantor kahimantren pada waktu itu belum memiliki kantor sendiri maka

kantor kamantren bersatu dengan kantor Desa Cibongas.

Setelah masa berakhirnya masa jabatan Kepala Desa H. Kosim dari Kepala Desa Cibongas maka diganti oleh Kepala Desa baru hasil pemilihan langsung maka terpilihlah Pak Achmad Haris sebagai kuwu Cibongas yang baru atau Kuwu Iis biasa masyarakat menyebutnya. Setelah ada Peraturan Pemerintah tentang pelarangan Kantor Kamantren tidak boleh bersatu dengan Kantor Desa, maka Kantor Desa berpindah ke rumah Kepala Desa yang bertempat di PUSKESMAS sekarang ini. Karena ada usulan dari masyarakat maka Kantor Desa pindah ke kampung Wangun dengan satu alasan berada di tengah-tengah wilayah Desa Cibongas, karena Desa Cikawung pada waktu itu masih termasuk wilayah Desa Cibongas. Setelah Desa Cibongas memiliki Kantor Desa yang prmanen yang berada di Kedusunan Cibongas maka pusat Kantor Desa Cibongas berpindah lagi yaitu ke kantor Desa yang sekarang ini. Pak Kuwu Iis menjadi kepala Desa dari tahun 1977 s/d 1982 yang dibantu oleh seorang jiru tulis yaitu Pak UumSumarna. Dia dikenal dan sanagt dekat dengan masyarakat juga hubungan dengan Pemerintah sangat baik sehingga beban masyarakat ( iuran Desa ) dihilangkan. Dengan pokok sumber dana Desa mengandalkan dari Pengelola Pabrik Tapioka yang dimiliki oleh Koh Engsun / Ahim. Dia sering mengadakan kunjungan kemasyarakat salah satu yang dianjurkan kepada masyarakat yaitu setiap Kepala Rumah Tangga harus menanam Kelapa 10 pohon dan pisang 10 pohon dengan tujuan agar pendapatan masyarakat meningkat.

Pada bulan Maret tahun 1980 nama Kamantren Pancatengah diubah menjadi Kecamatan Pancatengah dengan Camat pertamanya Pak Cece, kemudian pada tahun 1982 Desa Cibongas dimekarkan kembali dengan dibentuk Desa Cikawung.

Kepemimpinan Kepala Desa Achmad Haris tidak genap sampai akhir periode karena terbentur kasus perselingkuhan atau menikah lagi, untuk mengisi kekosongan kursi kepemimpinan Kepala Desa maka diangkatlah juru tulis Desa sebagai Pejabat sementara yaitu Pak Uum Sumarna yang dibantu oleh seorang juru tulis baru yaitu Saepullah. Tentu saja sebagai pejabat sementara dia masih menjalankan program-program kuwu yang lama, tetapi dalam masalah iuran Desa dibebankan lagi kepada masyarakat, karena untuk memenuhi kebutuhan pemerintahan. Pak Uum Sumarna menjabat sebagai Kepala Desa dari Tahun 1984 s/d 1986.

Setelah berakhirnya masa jabatan Pak Kuwu Uum Sumarna maka Desa Cibongs Mengadakan lagi pemilihan Kepala Desa baru dan terpilihlah Kepala Desa baru yaitu Pak Uus Suamarna dan dibantu oleh seorang Sekretaris Desa yaitu Pak Saepullah, tidak ada catatan keberhasilan yang signifikan dalam kepemimpinan dia, dinilainya biasa-biasa saja, dalam kesehariannya dia sangat dekat dengan masyarakat terbukti Dia dapat memimpin sampai akhir periode yaitu dari tahun 1987 s/d 1994

Setelah berakhirnya masa jabatannya, Dia mencalonkan untuk kedua kalinya dan dia memenagkan kembali kursi Kepala Desa Cibongas, namun kepemimpinan Dia tidak sampai selesai dikarenakan Dia meninggal dunia pada tahun kedua masa kepemimpinannya. Selanjutnya pemerintahan Desa dilanjutkan oleh Pejabat Sementara H. A. Suryaman sampai dengan berakhirnya masa jabatan. Kemudian Dia mencalonkan lagi menjadi Kepala Desa untuk periode selanjutnya dan dia memenangkan dalam pemilihan tersebut. Berbekal pengalaman yang cukup untuk menjadi Kepala Desa dikarenakan Dia yang notabenya mantan Camat tentu saja banyak program-program dia cukup berhasil dapat menyentuh semua kalangan masyarakat, di antara program yang sampai sekarang masih berjalan dengan baik adalah program pengajian bulanan Desa yang diadakan secara bergiliran di tiap-tipa Dusun yang tentu saja selain ajang untuk beribadah tetapi pengajian ini juga merupakan sarana silaturahmi dan sosialisasi program Desa secara langsung kepada masyarakat dan banyak lagi jasa-jasa dia yang diberikan selama menjadi Kepala Desa dalam segala bidang.

Setelah habis masa baktinya H.A.Suryaman, Kepala Desa kembali digantikan dengan Kepala Desa yang baru hasil pemilihan rakyat secara langsung dan terpilihlah Kepala Desa Cibongas yang baru yaitu Asep Sunarya. Dia merupakan Kepala Desa yang berasal dari generasi muda dan tentu saja diharapkan bisa memimpin Desa ini dengan semangat juang mudanya tanpa melupakan kebijaksanaan dalam memimpin dan mewujudkan " DESA CIBONGAS YANG BERLANDASKAN IMAN

DAN TAQWA MENJADI DESA YANG MAJU DAN SEJAHTERA BAIK  LAHIR

MAUPUN BHATIN DI TAHUN 2014. Sesuai dengan Visi dan Misi yang diusung oleh Desa Cibongas diawal kepemimpinannya Dia menunjukkan kesungguhan dan tekad untuk memajukan Desa terbukti dengan banyaknya program-program dia yang satu persatu sudah bisa direalisasikan yang sangat di rasakan oleh Masyarakat,Pada Masa Kepemimpinanya banyak sekali jalan dan Irigasi yang di bangun sehingga transportasi dan Pertanian menjadi lancar. Pak Kuwu Asep Sunarya menjadi kepala Desa Cibongas dari tahun 2007 s/d 2013, Kemudian dia mencalonkan lagi menjadi Kepala Desa untuk periode yang selanjutnya dalam pemilihan Kepala Desa tersebut dia terpilih lagi menjadi Kepala Desa Cibongas untuk periode 2013 - 2019.

Untuk periode Kepala Desa terpilih periode 2013-2019 Dengan dukungan masyarakat yang begitu besar pada tahun pertama di periode yang kedua Pak Kuwu Asep Sunarya sudah mampu membangun Kantor Desa yang baru serta menambah ruang pelayanan dilantai 2 juga kelengkapan kantor yang terus ditambah guna melayani kepentingan masyarakat sehari-hari semaksimal mungkin harus terlayani dengan baik,cepat serta nyaman sesuai dengan tujuan dari Visi dan Misi yaitu untuk mencapai masyarakat desa Cibongas yang Sejahtera Indah Ramah Maju dan Agamis, maka rumusan Misi desa Cibongas dalam rangka pencapaian Visi desa Cibongas 2019 ditetapkan dalam 4 (empat) Misi yaitu:

1. Misi Pertama, Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lahir bathin,mandiri dalam suasana aman dan damai.

2. Misi Kedua, Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia,Berdaya saing inovatif berdasarkan Iman dan Taqwa.

3. Misi Ketiga, Meningkatkan kualitas infrastruktur yang proporsional.

4. Misi Keempat, Mengoptimalkan pengembangan pemanfaatan sektor pertanian yang berwawasan lingkungan. dan dari segi keagamaanpun yang telah berjalan yaitu Pengajian bulanan Desa yang rutin dilaksanakan serta berbagai program pun banyak dirasakan oleh masyarakat terutama pada program infrastruktur di tiap kedusunan. Setelah habis masa jabatan Bpk Asep Sunarya kembali mencalonkan lagi sebagai Kepala Desa Cibongas untuk periode 2020-2025 atau yang ke-3 kalinya, pada saat itu calon kepala Desa ada 2 yaitu Bpk.Asep Sunarya dan Bpk.Lili Somantri notabene dari Pensiunan TNI-AD dan pada tanggal 24 Oktober 2019 dilaksanakannya Pemilihan Kepala Desa secara serentak di Kabupaten Tasikmalaya, selanjutnya terpilih lagi Bpk. Asep Sunarya sebagai Kepala Desa Cibongas periode 2020-2025.

Daftar nama kepala desa dan juru tulis/sekretaris desa

No Nama Kuwu Masa Bhakti Juru Tulis/Sekdes Nama Desa Keterangan
1 Engkom 1932 s/d 1951 Pancatengah Kantor Kepala Desa saat itu di Cipanengah
2 Hadip 1952 s/d 1957
  1. Sahdi
  2. Udin
Pancatengah Kantor Kepala Desa saat itu di Cikatomas
3 Mahmudin 1958 s/d 1960
  1. Kakam Suherman
  2. Sahdi
Pancatengah Kantor Kepala Desa saat itu di Cibongas
4 Hadip 1960 s/d 1961
  1. Kakam Suherman
  2. Sahdi
Pancatengah Kantor Kepala Desa saat itu di Cibongas
5 Iping 1961 s/d 1963
  1. Achmad Basir
  2. Uum Sumarna
  3. Entis Sutisna
Pancatengah Kantor Kepala Desa saat itu di Cibongas
6 PLt Sahidin 1964 s/d 1965
  1. Kakam Suherman
  2. Achmad Basir
  3. Uum Sumarna
Pancatengah Kantor Kepala Desa saat itu di Cibongas
7 Abdul Jalil 1965 s/d 1967
  1. Kakam Suherman
  2. Achmad Basir
  3. Uum Sumarna
Pancatengah Kantor Kepala Desa saat itu di Cibongas
8 Kakam Suherman 1967 s/d 1974
  1. Achmad Basir
  2. Uum Sumarna
  3. Entis Sutisna
Cibongas Kantor Kepala Desa saat itu di Cibongas
9 H. Kosim/ Plt K Herman 1974 s/d 1978
  1. Engkus
  2. Hudin
  3. Uum Sumarna
Cibongas Kantor Kepala Desa saat itu di Cibongas
10 Ach. Haris 1979 s/d 1983
  1. Hudin
  2. Idin Rosidin
  3. Uum Sumarna
Cibongas Kantor Kepala Desa saat itu di Cibongas
11 Plt Uum Sumarna 1983 s/d 1984
  1. Saepullah
Cibongas Kantor Kepala Desa saat itu di Cibongas
12 Uus Kusmara 1984 s/d 1991
  1. Saepullah
Cibongas Kantor Kepala Desa saat itu di Cibongas
13 Uus Kusmara/H Suryaman 1992 s/d 1999
  1. Saepullah
Cibongas Kantor Kepala Desa saat itu di Cibongas
14 H.A Suryaman 1999 s/d 2007
  1. Saepullah
Cibongas Kantor Kepala Desa saat itu di Cibongas
15 Asep Sunarya 2007 s/d 2013
  1. Saepullah
Cibongas Kantor Kepala Desa saat itu di Cibongas
16 Asep Sunarya 2013 s/d 2019
  1. Saepullah s/d 2015
  2. Dedi Yanto RS
Cibongas Kantor Kepala Desa saat ini di Cibongas

Narasumber dan Saksi Sejarah

  1. Bapak Sahdi ( Mantan juru tulis dari tahun 1953 s/d 1961 )
  2. Bapak Uum Sumarna ( Mantan juru tulis dari tahun 1961 s/d 1974 )
  3. Bapak Saepullah ( Mantan Sekretaris Desa )
  4. Tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh Alim Ulama