Lambang Aceh

artikel daftar Wikimedia
Revisi sejak 3 Januari 2022 15.19 oleh RaFaDa20631 (bicara | kontrib) (/* Proposal lambang baru{{multiple image|align=left/right/center|image2=|width5=|image5=|caption4=|width4=|image4=|caption3=|width3=|image3=|caption2=|width2=|caption1=|direction=horizontal/vertical|width1=|image1=|background color=|width=|footer_background=|footer_align=left/right/center|footer=|header_background=|header_align=left/right/center|header=|caption5= }}{{multiple image|align=left/right/center|image2=|width5=|image5=|caption4=|width4=|image4=|caption3=|width3=|image3=|caption2=|wi...)

Lambang Aceh adalah Pancacita. Pancacita adalah lima cita, yaitu keadilan, kepahlawanan, kemakmuran, kerukunan, dan kesejahteraan. "Pancacita" diambil dari bahasa Sanskerta. Lambang Aceh berbentuk persegi lima yang menyerupai kopiah. Dalam perisai itu terdapat dacin (alat timbangan), rencong, padi, kapas, lada, cerobong pabrik, kubah masjid (di antara padi dan kapas), kitab dan kalam. Keadilan dilembangkan dengan dacin. Kepahlawanan dilambangkan dengan recong. Kemakmuran dilambangkan dengan padi, kapas, lada, dan cerobong pabrik. Kerukunan dilambangkan dengan kubah masjid. Sedangkan kesejahteraan dilambangkan kitab dan kalam.[1]

Lambang Aceh
Detail
MottoPancacita
Prangko Lambang Provinsi Aceh

== Proposal lambang baru

Lambang Aceh yang diproposalkan
Karena dianggap menggunakan lambang organisasi yang dilarang di Republik Indonesia, Qanun Aceh No. 3 Tahun 2013 ditolak oleh Kemendagri.

Referensi

  1. ^ Arief Mudzakir, BA & Sulistiono, S.S, ed. (2003) [2003]. "35". Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap (RPUL) (dalam bahasa Bahasa Indonesia) (edisi ke-1). Semarang: Aneka Ilmu. hlm. viii + 296.