Lordosis (perilaku seksual)

Revisi sejak 4 Januari 2022 06.46 oleh Obrok Owok-owok (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Multiple image | direction = | image1 = Cats having sex in Israel.jpg | image2 = Syrian hamster - mating.jpg | perrow = 2 | image3 = Mating Lion, Etosha National Park, Namibia.jpg | image4 = Elephant Berlin Zoo having Sex cropped.JPG | total_width = 400 | footer = Perilaku lordosis terlihat pada berbagai mamalia yang berbeda. Searah jarum jam dari kiri atas: kucing, hamster, gajah, dan singa. }} '''Perilaku lordosis''', juga dikenal sebagai...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Perilaku lordosis, juga dikenal sebagai lordosis mamalia (dari bahasa Yunani lordōsis, lordos: "membungkuk ke belakang"[1]) adalah postur tubuh yang terjadi secara alami akibat penerimaan seksual terhadap persetubuhan yang ditemui di sebagian besar mamalia, termasuk hewan pengerat, gajah, dan kucing. Karakteristik utama dari perilaku ini adalah penurunan tungkai depan tetapi dengan tungkai belakang memanjang dan pinggul terangkat, lengkungan ventral tulang belakang serta ekor yang mencuat atau berbengkok kesamping. Selama terjadinya postur lordosis, tulang belakang melengkung ke dorsoventral sehingga puncaknya mengarah ke perut.

Perilaku lordosis terlihat pada berbagai mamalia yang berbeda. Searah jarum jam dari kiri atas: kucing, hamster, gajah, dan singa.

Rujukan

  1. ^ "lordosis". The American Heritage Dictionary. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 4, 2017. Diakses tanggal January 3, 2017.