Flip
Flip merupakan layanan keuangan digital atau teknologi finansial (fintech) asal Depok, Indonesia. Flip adalah pionir penyedia layanan transfer beda bank gratis. Didirikan oleh Rafi Putra Arriyan, Luqman Sungkar, dan Ginanjar Ibnu Solikhin pada tahun 2015. Mereka merupakan mahasiswa di Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.[1] Saat ini, layanan transfer beda gratis dari Flip bisa diakses melalui smartphone Android melalui aplikasi di Google Play Store, iPhone melalui App Store, atau bisa juga melalui situs atau mobile browser di setiap gawai di m.flip.id.
Flip | |
Teknologi Informasi | |
Didirikan | November 2015 |
Pendiri | Rafi Putra Arriyan, Luqman Sungkar, Ginanjar Ibnu Solikhin |
Kantor pusat | Depok, Indonesia |
Situs web | www www |
Flip telah melayani lebih jutaan transaksi beda bank dari jutaan pengguna dengan total nilai triliunan rupiah per bulan. Transaksi berasal dari pengguna individu yang tersebar di seluruh Indonesia dan pengguna perusahaan seperti Tiket.com, Grab, Ruangguru, dan Kitabisa.
Flip telah bekerja sama dengan 14 bank di Indonesia untuk menangani transfer beda bank gratis.[2] Flip mendapat lisensi keamanan dan operasional resmi dari Bank Indonesia (BI) pada tahun 2016.[3]
Flip meluncurkan Big Flip untuk menjawab kebutuhan para pebisnis. “Jika Flip, layanan reguler kami lebih fokus membantu individu melakukan transaksi kirim uang untuk kebutuhan personal, Big Flip lebih fokus pada membantu bisnis melakukan operasional keuangan seperti penggajian, pembayaran ke partner bisnis maupun ke refund ke customer,” jelas Co-founder Flip Rafi Putra Arriyan.[4]
Saat pandemi COVID-19, Flip berinovasi dengan mengeluarkan layanan pembelian pulsa dan paket data harga agen seiring dengan meningkatnya kerja jarak jauh (WFH) berdasarkan arahan pemerintah dengan pembatasan sosial berskala besar.[5]
Sejarah
Ide Flip bermula dari salah satu masalah yang sering dialami oleh salah satu founder, Rafi Putra Arriyan semasa berkuliah di Universitas Indonesia yaitu berhutang. Sebagai anak rantau dari daerah, pengiriman uang bulanan kadang terhambat sehingga Rafi jarang memegang uang cash. Rafi pun sering meminjam uang kepada teman kampusnya yaitu Luqman Sungkar. Sayangnya ketika tiba giliran membayar hutang, bank Rafi dan Luqman berbeda sehingga transfer uang dikenakan biaya administrasi sebesar Rp6.500. Untuk ukuran anak kos, uang sebesar Rp6.500 bisa digunakan untuk satu kali makan siang. Tentunya biaya administrasi ini memberatkan bagi Rafi. Walhasil, Rafi mencari teman yang memiliki rekening di beberapa bank yang sama dengan Luqman dan yang ia miliki untuk menyiasati biaya admin. Namun jika mengandalkan teman, terkadang teman tidak selalu responsif. Dari situlah, Rafi mencetuskan ide untuk membuat layanan transfer beda bank gratis yang bisa diandalkan dan responsif dan disambut baik oleh kedua temannya.[6]
Selama beberapa tahun awal, Flip didanai oleh angel investor. Pada tahun 2019, Flip telah menerima pendanaan yang bisa dikategorikan Seri A dari investor kenamaan dunia. [7]
Mekanisme
Flip tetap bisa menggratiskan layanan transfer beda bank dengan mekanisme sebagai berikut:
- Flip Instan, gratis dengan maksimal jumlah transaksi di nominal Rp5.000.000 per hari . Lebih dari itu, pengguna dikenakan biaya Rp2.500 per transaksi
- Big Flip, mulai dari Rp4.000 per transaksi. Pengguna Big Flip bisa mengirim uang ke ratusan hingga ribuan rekening tujuan dengan sekali proses sehingga cocok untuk para pebisnis yang memiliki kebutuhan lebih dari 100 transaksi per bulan.
Pendapatan di atas diraih dengan biaya yang tetap lebih murah dibanding layanan yang telah ada.
Isu Keamanan
Sejak awal Flip didirikan yakni pada 2016 lalu, Flip sudah mengimplementasikan strategi mitigasi untuk bencana dengan membangun sistem keamanan berganda berdasarkan standar peraturan Bank Indonesia (BI). Dengan standar operasional yang telah berlisensi BI, sistem dan server Flip telah siap untuk menampung triliunan transaksi per bulan bahkan ketika tim Flip bekerja secara WFH di situasi pandemi COVID-19. [8]
Flip telah mengantongi izin dari Bank Indonesia dengan nomor 18/196/DKSP/68.
Untuk meningkatkan keamanan pengguna, secara berkala melakukan penetration test secara berkala dan menerapkan sistem OTP untuk menjamin data pengguna dapat terjaga dan tidak mudah di retas oleh pihak lain.[5][9]
Referensi
- ^ "Tech in Asia Indonesia - Komunitas Online Startup di Asia". id.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-19.
- ^ https://www.tribunnews.com/techno/2018/05/08/aplikasi-transfer-bank-gratis-ini-viral-warga-mereview-kelebihan-dan-kelemahan-flip
- ^ Media, Kompas Cyber. "Netizen Berbagi soal Aplikasi Transfer Antarbank Tanpa Biaya Administrasi, Ini Informasi Lengkapnya Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-06-19.
- ^ "Flip Luncurkan "Big Flip", Mudahkan Bisnis Transfer Dana secara Massal | Dailysocial". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-19.
- ^ a b Mediatama, Grahanusa (2020-05-27). "Transaksi elektronik meningkat tajam hingga Lebaran di tengah pandemi covid-19 - Page 2". kontan.co.id. Diakses tanggal 2020-06-19.
- ^ https://swa.co.id/youngster-inc/youngsterinc-startup/perkongsian-tiga-sahabat-membesarkan-flip
- ^ "Eps. 29 - Flip.id Menuju Layanan Finansial yang Fair bareng CEO Flip.id - Ngobrolin Startup & Teknologi". Spotify. Diakses tanggal 2020-06-19.
- ^ Industry.co.id (2020-03-28). "Industri Fintech Indonesia Juga Terlibat Tangkal Virus Corona". Industry.co.id (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2020-06-19.
- ^ Krishna, Ananda (2019-10-31). "Guide on Website Penetration Testing (Website Pentesting)". www.getastra.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-08.