Arkegonium
Arkegonium (jamak: arkegonia), berasal dari bahasa Yunani kuno ἀρχή (archi "awal") and γόνος (gonos "keturunan"), merupakan struktur multiseluler atau organ reproduksi betina pada tumbuhan dalam fase gametofit yang mengandung sel telur atau sel gamet betina. Organ kelamin jantan, yakni pasangannya disebut anteridium yang memproduksi sel sperma. Seperti yang terlihat pada gambar, anatomi arkegonium memiliki bentuk seperti vas bunga terdiri atas struktur leher yang memanjang seperti kanal yang fungsinya sebagai jalan masuk sel sperma. Pada tahap awal pertumbuhan arkegonia, saluran tersebut terdiri atas sel-sel hidup, tetapi kemudian ketika proses pematangan terjadi, sel tersebut melebur dan akhirnya membentuk sebuah saluran. Di bawah struktur leher tersebut terdapat bagian dasar yang agak melebar. Di sinilah tempat diproduksinya sel telur. Satu arkegonia biasanya memproduksi satu buah sel telur. Bagian dasar arkegonia disebut kaki yang berfungsi untuk menyangga arkegonium dan melekat pada gametofit.[1] Arkegonia biasanya dijumpai pada permukaan luar tanaman yang disebut talus, meski ada pengecualian seperti lumut tanduk memiliki arkegonia yang tertanam di dalam talus.
Lumut daun
pada lumut Physcomitrella patens, arkhegonia tidak tertanam melainkan berada di luar permukaan gametofor (Lihat gambar). Protein polycomb FIE tidak terkespresikan pada sel telur yang tidak dibuahi diindikasikan dengan warna biru pada gambar setelah melewati pewarnaan GUS. Namun setelah fertilisasi terjadi gen FIE teraktivasi hingga menetralisir warna biru dari GUS yang terjadi pada embrio muda.[2][3]
Bryophyta
Pada bryophyta dan cryptogam lainnya, sperma mencapai arkegonium umumnya dengan berenang melalui bantuan air. Sedangkan pada tumbuhan berbiji, serbuk sari atau polen disebarkan dengan berbagai cara, misalnya dengan angin atau bantuan hewan. Sel spermanya masuk menuju sel telur dengan membentuk kecambah yang strukturnya seperti tabung yang membuka jalan untuk bertemu dengan sel telur.
Gymnospermae
Pada anggota kelompok gymnospermae, bentuk arkegonia lebih tereduksi dan terdapat di dalam megagametofit. istilah ini tidak digunakan untuk angiospermae atau gnetofit Gnetum dan Welwitschia karena megagametofitnya tereduksi menjadi hanya beberapa sel, salah satu diantaranya berdiferensiasi menjadi sel telur. Gymnospermae memiliki arkegonia setelah terjadinya polinasi di dalam struktur betina yang disebut megastrobili.[4]
Referensi
- ^ Australian National Botanic Garden
- ^ Assaf Mosquna, Aviva Katz, Eva L. Decker, Stefan A. Rensing, Ralf Reski, Nir Ohad (2009): Regulation of stem cell maintenance by the Polycomb protein FIE has been conserved during land plant evolution. Development 136, 2433-2444. [1]
- ^ The Polycomb gene FIE is expressed (blue) in unfertilised egg cells of the moss Physcomitrella patens (right) and expression ceases after fertilisation in the developing diploid sporophyte (left). In situ GUS staining of two female sex organs (archegonia) of a transgenic plant expressing a translational fusion of FIE-uidA under control of the native FIE promoter. [2] Diarsipkan 2009-06-26 di Wayback Machine.
- ^ "Brooklyn Botanic Garden". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-27. Diakses tanggal 2015-06-17.