Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri
Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri (sebelumnya Universitas Islam Tribakti Kediri), adalah sebuah perguruan tinggi Islam di bawah naungan Pondok Pesantren Lirboyo yang beralamatkan di Jl. KH. Wahid Hasyim, No. 62, Mojoroto, Kabupaten Kediri, Jawa Timur yang didirikan oleh KH. Mahrus Aly dan resmi berdiri pada tanggal 30 April 1966 dengan dua fakultas saat itu, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari'ah. Sejak tanggal 19 September 1988, Universitas Islam Tribakti berubah nama menjadi Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri hingga sekarang ini, dan pada saat terjadinya perubahan nama, lembaga ini membuka lagi satu fakultas yaitu Fakultas Dakwah.
Intitut Agama Islam Tribakti Kediri | |
---|---|
Berkas:Logo IAIT Kediri by Fiqih.jpg
Informasi | |
Nama lain | IAIT |
Moto | Berkbakti Kepada Allah
Berkbakti Kepada Rasulullah Berkbakti Kepada Negara |
Jenis | Universitas swasta |
Didirikan | 1966 |
Afiliasi | Agama Islam |
Ketua | KH. M. Anwar Manshur |
Rektor | Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc., M.A. |
Alamat | Jl. Wahid Hasyim, No. 62, Mojoroto , Kediri 64114 , , |
Situs web | [1] |
Rektor Institut Agama Islam Tribakti | |
---|---|
Dibentuk | 1966 |
Pejabat pertama | KH. Mahrus Aly |
Sejarah
Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri adalah perubahan nama dari Universitas Islam Tribakti (UIT) Kediri yang dirikan oleh KH. Mahrus Aly (Pengasuh Pesantren Lirboyo saat itu) pada tanggal 30 April 1966 dan diresmikan pembukaannya oleh Menteri Agama RI saat itu yakni Prof. KH. Saifuddin Zuhri, pada tanggal 25 Oktober 1966 M dengan 2 Fakultas yaitu Fakultas Syari'ah dan Tarbiyah dengan Program Sarjana Muda sesuai dengan SK. Menteri Agama RI No. 178 Tahun 1970. Selanjutnya menyusul dengan diterimanya izin operasional penyelenggaraan sebagaimana tersebut, dilanjutkan dengan menambah 4 Fakultas yaitu : Fakultas Hukum, Ekonomi, Pertanian, dan Bahasa Inggris pada tahun 1987.[1]
Untuk memperkuat eksistensinya, pada tanggal 4 Juli 1967 Universitas Islam Tribakti (UIT) membentuk Badan Wakaf Tribakti dengan tujuan Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Islam Indonesia dan Memperkuat kelembagaan UIT dan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Kemudian pada tanggal 29 Maret 1988, Badan Wakaf Tribakti berubah nama menjadi Yayasan Pendidikan Islam Tribakti (YPIT) Kediri dengan tujuan utama menyelenggarakan pendidikan dan mendirikan usaha-usaha lain untuk kepentingan Yayasan.[2]
Sejak tanggal 19 September 1988, Universitas Islam Tribakti (UIT) Kediri berubah nama menjadi Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri berdasarkan surat Kopertais Wilayah IV Surabaya Nomor: 123/I/Kop. Wil IV/88 tertanggal 19 September 1988 dengan memastikan diri menuju fokus orientasi dan kajian keislaman berbasis Pondok Pesantren dengan hanya mengelola 3 Fakultas, yaitu Fakultas Syariah dengan Program Studi Ahwal Al Syakhsiyah, Fakultas Tarbiyah dengan Program Studi Pendidikan Agama Islam, dan Fakultas Dakwah dengan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.[3]
Perubahan nama tersebut didasarkan pada keputusan Menteri Agama RI. Nomor: 42 tahun 1988 tentang Lembaga Perguruan Tinggi Agama Swasta dan Surat Binbaga Islam di Jakarta No. E.III/PP.009/AZ/ 3041/88, tertanggal 25 Juli 1988 perihal perubahan nama PTAIS dengan PTAIN, baik pembinaan yang terkait dengan aspek akademik maupun non akademik. Selanjutnya dalam perkembanganya, hingga saat ini Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri memiliki 3 Fakultas dengan 6 Program Studi S1 dan 2 Program S2.[4]
Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri sebagai salah satu Institusi Pendidikan Tinggi yang juga merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan. Selain dari pada itu untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi di segala bidang, diperlukan pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan intelektual, ilmuwan, dan/atau profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa.[5]
Fakultas dan Program Studi
Program S1 :
- Fakultas Syariah
- Ahwalus Syakhsiyah (Hukum Keluarga Islam)
- Perbankan Syariah
- Fakultas Tarbiyah
- Pendidikan Agama Islam
- Pendidikan Guru Madrasah Ibitidaiyah
- Fakultas Dakwah
- Komunikasi dan Penyiaran Islam
- Psikologi Islam
Program S2 :
- Program Studi Pendidikan Agama Islam
- Program Studi Guru Madrasah Ibtidaiyah
- Ahwalus Syakhsiyah (Hukum Keluarga Islam)
- Perbankan Syariah
- Komunikasi dan Penyiaran Islam
- Psikologi Islam
Visi
"Menjadikan IAIT Kediri sebagai unggulan dalam bidang kajian keislaman, keindonesiaan, kepesantrenan, dan ilmu pengetahuan dalam perspektif Islam Ahlussunnah wal Jama’ah"
Misi
- Mengantarkan mahasiswa untuk memiliki kemantapan akidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu pengetahuan, kemantapan profesional berpikir, bersikap kritis, mandiri, peduli terhadap masyarakat, dan berwawasan ke depan.
- Mengantarkan mahasiswa agar dapat memanfaatkan teknologi untuk mengkaji ilmu pengetahuan.
- Mengembangkan ilmu pengetahuan Islam melalui pengkajian dan penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat.
- Memberi keteladanan dalam kehidupan atas dasar ajaran Islam dan falsafah bangsa Indonesia.
Arti Lambang
Lambang IAIT Kediri mengandung lingkaran berbentuk bulat dan berwarna putih di dalamnya tertera tulisan berbahasa Arab "Institut Agama Islam Tribakti". Di dalam lingkaran lagi berwarna dasar hijau dan di tengah lingkaran terpampang gambar ka’bah dengan kokohnya berwarna hitam dan bergaris empat kemudian dibayangi oleh peta kepulauan Indonesia berwarna putih dan sebatang pena, bulu sayap berwarna kuning, dibawahnya terdapat kurva berwarna merah dan mendasari tulisan Kediri.
- Pena dan Bulu Sayap, melambangkan keilmuan yang tinggi atau kesarjanaan.
- Ka’bah dan Peta Indonesia, melukiskan berbakti kepada Allah dan Rasulullah, serta berbakti kepada bangsa dan negara sesuai dengan semboyan Tribakti : Berbakti kepada Allah, Berbakti kepada Rasulullah, Berbakti kepada Negara.
- Lima warna (hijau, putih, hitam, merah, kuning) melambangkan pengamalan Pancasila (Hijau), Suci (Putih), Tabah (Hitam), Berani (Merah) dan waspada (Kuning)
- Bentuk bulat melukiskan teguh pendirian dan iman yang kuat.
- Empat garis pada Ka’bah, melambangkan pada pengamalan agama berhaluan salah satu mazhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali).
Referensi
- ^ "Profil IAI-Tribakti | Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Lirboyo Kediri" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-17.
- ^ "Profil IAI-Tribakti | Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Lirboyo Kediri" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-17.
- ^ "Profil IAI-Tribakti | Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Lirboyo Kediri" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-17.
- ^ "Profil IAI-Tribakti | Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Lirboyo Kediri" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-17.
- ^ "Profil IAI-Tribakti | Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Lirboyo Kediri" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-17.
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |