Budidaya belatung adalah kegiatan membudidayakan belatung untuk tujuan industri. Praktik ini berbeda dari vermicomposting, karena tidak ada proses pengomposan terpisah yang terjadi dan belatung dibudidayakan untuk dijual sebagai produk akhir. Sementara vermicomposting biasanya menggunakan cacing tanah untuk mengkonsumsi bahan nabati untuk menghasilkan kompos.

Berbagai spesies belatung dapat digunakan, termasuk belatung dari larva lalat tentara hitam.[1] Untuk memudahkan, seringkali digunakan spesies lalat yang asli dari daerah budidayanya.

Penggunaan

Belatung sering dijual dan digunakan sebagai pakan ternak. Beberapa hewan budidaya seperti ikan, ayam, burung, babi, dan bebek biasa memakan belatung.[2][3] AgriProtein, sebuah perusahaan di Britania Raya yang mengkhususkan diri dalam produksi protein serangga, mendorong lebih banyak bisnis internasional, mengklaim memiliki potensi untuk mengalihkan pasar pakan ikan dari budidaya ikan yang mengonsumsi banyak energi.[4] Belatung juga bisa dijual sebagai umpan memancing. Belatung bisa tumbuh menjadi serangga yang bisa ekstrak lemaknya, diambil proteinnya (untuk konsumsi manusia), dan juga menghasilkan kitin. AgriProtein mengklaim telah menghasilkan lebih dari tiga ribu ton minyak asam lemak sebagai produk sampingan dan enam belas ton frass (sisa-sisa atau kotoran belatung) dari setiap cabang perusahaannya. Produk sampingan tersebut dapat digunakan sebagai pupuk.[4]

Referensi

  1. ^ "Why Insects • Enterra Feed Corporation". Enterra Feed Corporation. 
  2. ^ "How One South African Entrepreneur Hopes to Make Millions From Maggots". Time. 
  3. ^ "BSF Uses - BSF Farming". www.blacksoldierflyfarming.com. 
  4. ^ a b "Leading Maggot Farmer to Expand From Cape Town to California". Bloomberg.com. 2019-10-31. Diakses tanggal 2020-11-29. 

Pranala luar