Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap

ruas jalan tol di Indonesia

Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (disingkat Jalan Tol Getaci) adalah Jalan Tol di Jawa Barat yang akan memiliki rute dari Gedebage,[1] Garut, Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar,

Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap
Informasi rute
Panjang:206.5 km (128,3 mi)
Persimpangan besar
Ujung Barat: Jalan Tol Padalarang-Cileunyi
 Simpang Susun Gedebage
Simpang Susun Majalaya
Simpang Susun Nagreg
Simpang Susun Garut Utara
Simpang Susun Garut Selatan
Simpang Susun Singaparna
Simpang Susun Tasikmalaya
Simpang Susun Ciamis
Simpang Susun Banjar
Simpang Susun Patimuan
Simpang Susun Cilacap
Ujung Timur: Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta
Letak
Kota besar:Kota Bandung
Bandung
Garut
Tasikmalaya
Kota Tasikmalaya
Ciamis
Pangandaran
Kota Banjar
Cilacap
Sistem jalan bebas hambatan

Pangandaran, serta diteruskan hingga Cilacap. Jalan Tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa. Jalan Tol ini memiliki panjang 206,5 km. Jalan Tol ini juga menjadi salah satu ruas yang cukup berperan penting untuk memecah kemacetan arus lalu lintas di masa mendatang di wilayah dari Gedebage hingga Cilacap.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)[1] telah menetapkan pemenang pelelangan pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. Jalan Tol yang diprakarsai oleh konsorsium pemrakarsa PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Daya Mulia Turangga dengan hak penawaran yang sama ini, akan menghubungkan wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan nilai investasi sebesar Rp 56 triliun, serta dilaksanakan dan dioperasikan dengan skema pengusahaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Pada hari Rabu tanggal 5 Januari 2022 telah dilakukan serah terima surat penetapan pemenang lelang oleh Menteri PUPR yang diserahkan dari BPJT dalam hal ini dilaksanakan Kepala BPJT Danang Parikesit bersama Anggota BPJT Unsur Profesi Koentjahjo Pamboedi kepada konsorsium selaku pemenang pelelangan yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero)[2], PT Daya Mulia Turangga, PT Jasa Sarana, PT Gama Group, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero Tbk).

Konsorsium tersebut dalam rangka pengusahaan Jalan Tol yang dimaksud kemudian membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan pembagian saham sebagai berikut:

• Saham Utama sebesar 32,5% dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan

• Saham Kolektif sebesar 67,5%  dimiliki oleh masing-masing Kemitraan PT Daya Mulia Turangga – PT Gama Group – PT Jasa Sarana sebanyak 27,5%, PT Waskita Karya (Persero) Tbk 20%, PT PP (Persero) Tbk 10%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 10%.

Pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap merupakan proyek prioritas sehingga dengan telah ditetapkan pemenang pelelangan pengusahaan Jalan Tol ini, nantinya pelaksanaan konstruksi dapat memiliki hasil dengan kualitas yang semakin lebih baik dengan standar internasional.

Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap pada tahap pelaksanaan konstruksi dan operasi dibagi menjadi 2 bagian, yakni Tahap 1 ruas Gedebage - Tasikmalaya, dan konstruksinya dilakukan pada tahun 2022 sampai selesai 2024. Kemudian Tahap 2 ruas Tasikmalaya - Cilacap pada tahun 2027 diperkirakan selesai tahun 2029 dan nantinya terdapat jeda schedule konstruksi untuk pengoperasian Tahap 1 sekitar 3 tahun. Dengan adanya jeda schedule konstruksi tersebut sehingga financial close untuk investasi ruas Jalan Tol ini dapat dilakukan 2 kali yakni kebutuhan ruas Gedebage - Tasikmalaya terlebih dahulu kemudian Tasikmalaya - Cilacap.



Paket Pengerjaan

Paket pengerjaan dibagi menjadi 2 yaitu:

Paket 1: Gedebage-Tasikmalaya dengan panjang 95,5 km

Paket 2: Tasikmalaya-Cilacap dengan panjang 111 km

Referensi

  1. ^ "Pintu Tol Cigatas Akan Bermula dari Gedebage". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2019-02-14. 
Ruas sebelumnya:
Jalan Tol Purbaleunyi
Jalan Tol Trans Jawa Ruas berikutnya:
Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta