Menteng, Jakarta Pusat

kecamatan di Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta

Kecamatan Menteng terletak di Jakarta Pusat.

Menteng adalah perumahan villa pertama di kota Jakarta, yang dikembangkan antara 1910 dan 1918. Perancangnya adalah tim arsitek yang dipimpin oleh P.A.J. Mooijen, seorang arsitek Belanda yang merupakan anggota tim pengembang yang dibentuk pemerintah kota Batavia.[1] Rancangan awalnya memiliki kemiripan dengan model kota taman dari Ebenezer Howard, seorang pembaharu dalam arsitektur asal Inggris. Bedanya Menteng tidak dimaksudkan berdiri sendiri namun terintegrasi dengan suburban lainnya. Thomas Karsten, seorang pakar tata lingkungan semasanya, memberi komentar bahwa Menteng "memenuhi semua kebutuhan perumahan bagi kehidupan yang layak".

Proyek Menteng ini dinamakan Nieuw Gondangdia dan menempati lahan 73 ha, yang pada tahun 1890 dimiliki oleh 3562 pemilik tanah.[2] Batas selatannya adalah Banjir Kanal Barat yang selesai dibangun 1919. Rancangan Mooijen dimodifikasi oleh F.J. Kubatz dengan mengubah tata jalan dan penambahan taman-taman (salah satunya adalah Taman Lembang) hingga mencapai bentuk yang tetap antara 1920an dan 1930an.

Menteng menjadi daerah elite setelah kemerdekaan Indonesia. Perumahan dinas pejabat tinggi negara serta kedutaan besar negara-negara sahabat banyak dipusatkan di sini hingga 1980-an. Banyak tokoh-tokoh penting dan konglomerat ternama tinggal di wilayah tersebut, termasuk presiden ke-2 Indonesia, Soeharto beserta keluarganya. Stadion Menteng, yang telah dibongkar dan dijadikan taman, terletak di kecamatan ini.

Daftar kelurahan

  1. Menteng dengan kode pos 10310
  2. Pegangsaan dengan kode pos 10320
  3. Cikini dengan kode pos 10330
  4. Kebon Sirih dengan kode pos 10340
  5. Gondangdia dengan kode pos 10350

Catatan

  1. ^ Silver, C. 2007. "Planning the Megacity. Jakarta in the Twentieth Century". Routledge. London. hal. 57
  2. ^ op.cit. hal. 58