Terminal Giri Adipura
Terminal Giri Adipura merupakan terminal penumpang tipe A dan merupakan terminal induk terbesar di Kabupaten Wonogiri. Terminal ini terletak di Jalan Wonogiri - Sukoharjo, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Terminal dengan luas 50.800 m2 ini dibangun sejak tahun 2010 dan mulai resmi dioperasikan pada tanggal 16 Oktober 2014. Terminal ini dioperasikan untuk menggantikan fungsi Terminal Klampisan (1,5 km di arah timur terminal baru) yang sudah tidak representatif. Terminal ini melayani moda transportasi umum berupa angkutan kota, angkutan pedesaan, angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antarkota antarprovinsi (AKAP). Moda transportasi umum bus merupakan moda transportasi utama yang paling banyak digunakan masyarakat Wonogiri untuk pergi ke luar kota seperti Bandung, Jabodetabek, Sumatera dan kota lainnya. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat Wonogiri yang pergi ke luar kota merantau ke kota- kota tersebut, sehingga banyak perusahaan otobus (PO) yang membuka trayek dengan asal dan tujuan Wonogiri dan sekitarnya.[1][2][3][4][5][6]
Terminal Giri Adipura | |
---|---|
Terminal Penumpang Tipe A Kode: GRA | |
Nama lain | Terminal Krisak |
Lokasi |
|
Koordinat | 7°47′33″S 110°53′51″E / 7.792512°S 110.897399°E |
Pemilik | Pemerintah Kabupaten Wonogiri |
Operator | Kementerian Perhubungan Republik Indonesia |
Jalur | Jalan Provinsi Rute Solo - Wonogiri |
Jumlah peron | 2 |
Rute bus | • Solo • Semarang • Pacitan • Ponorogo • Surabaya • Bali • Jawa Barat • Jabodetabek • Banten • Sumatera |
Operator bus | • PO Al-Amin • PO Aneka Jaya • PO Gunung Mulia • PO Ismo • PO Jaya Guna Hage • PO Raya • PO Sugeng Rahayu • PO Timbul Jaya • PO Tunggal Dara • dll. |
Layanan | • Angkutan Kota • Angkutan Pedesaan • Angkutan Antarkota |
Sejarah | |
Pembukaan | Tahun 2014 |
Lokasi pada peta | |
Budaya Kaum Boro Wonogiri
Wonogiri merupakan daerah yang terkenal dengan tingginya jumlah kaum boro. Istilah boro berasal dari bahasa Jawa yang berarti perantau. Kaum boro merupakan sebutan untuk kaum perantau asal Wonogiri yang melakukan migrasi menuju berbagai daerah di Indonesia untuk bekerja. Berdasarkan data Disnakertrans Wonogiri tahun 2006, setidaknya 10% dari jumlah total seluruh penduduk Wonogiri melakukan migrasi. Saat ini data jumlah kaum boro sudah tidak tercantum dalam data Wonogiri dalam angka. Namun berdasar informasi instansi terkait, jumlah kaum boro per tahun cenderung naik sekitar 5%.[7][8]
Budaya migrasi kaum boro merupakan fenomena yang telah terjadi secara turun temurun dan berlangsung pada beberapa generasi. Selain itu, pola migrasi cenderung bersifat sirkuler, yaitu mereka lebih suka tidak menetap secara permanen dan cenderung bolak-balik dalam jangka waktu satu tahun. Hal tersebut menjadikan bus antarkota menjadi salah satu moda transportasi umum yang sangat diminati di daerah ini. Banyak perusahaan otobus berlomba-lomba membuka dan menyediakan layanan bus antarkota dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Umumnya, banyak perusahaan otobus membuka layanan angkutan antarkota menuju kota-kota besar di pulau Jawa seperti Bandung, Jabodetabek, Merak, Surabaya, dll. Bahkan beberapa perusahaan otobus berani membuka layanan angkutan antarkota menuju kota-kota di luar pulau Jawa seperti Bali dan Sumatera. Terhubungnya akses jalan tol Transjawa pada akhir tahun 2018 membuat perusahaan otobus berlomba-lomba melakukan berbagai inovasi, seperti membuka jadwal keberangkatan bus antarkota via Tol Transjawa yang notabene mempunyai waktu tempuh yang lebih cepat. Selain itu, beberapa perusahaan otobus mulai membuka jadwal keberangkatan pagi dari Wonogiri, yang membuat penumpang sampai di tujuan akhir sebelum malam hari.[9][10][11]
Rute Lintasan Angkutan
Rute Lintasan Minibus
- Wonogiri - Krisak - Bulu - Tawangsari - Weru - Watukelir (Jatingarang)
- Wonogiri - Krisak - Bulu - Tawangsari - Banmati - Sukoharjo - Grogol - Gading
Rute Bus Antarkota Kelas Ekonomi
20 perusahaan otobus (2020)
- Solo - Pracimantoro: PO Al-Amin, PO Dharma Putera, PO Jaya Guna Hage, PO Purwo Widodo, PO Raya, PO Sari Giri, PO Sedya Mulya, PO Serba Mulya & PO Tunas Merapi.
- Solo - Purwantoro/Ponorogo: PO Daya Palapa, PO Gunung Mulia, PO Purwo Putro, PO Purwo Widodo, PO Timbul Jaya & PO Tunggal Dara Putra.
- Solo - Tirtomoyo: PO Sejahtera (nonaktif).
- Solo - Baturetno: PO Iskandar Sumarmo (Ismo), PO Jaya Guna Hage, PO Jaya Mulya Utama, PO Sedya Mulya & PO Sejahtera.
- Solo - Baturetno - Pacitan: PO Aneka Jaya & PO Muncul.
- Baturetno - Solo - Semarang: PO Ismo.
- Wonogiri - Solo - Surabaya: PO Sugeng Rahayu.
Rute Bus Antarkota Kelas Non Ekonomi
Sebagian bus AKAP arah barat Wonogiri mempunyai start awal pemberangkatan di beberapa sub terminal yang tersebar di seluruh penjuru kabupaten Wonogiri seperti Ngadirojo, Jatisrono, Purwantoro, Pracimantoro, dan Baturetno. Bus-bus ini menaikkan penumpang dari agen-agen yang tersebar di jalur lintasan trayek sampai memasuki terminal induk Giri Adipura. Berikut merupakan trayek AKAP Kelas Non Ekonomi di Terminal Giri Adipura.
46 perusahaan otobus (2020)
- Wonogiri - Denpasar: PO Gunung Harta, PO MTrans & PO Sedya Mulya.
- Wonogiri - Bandung: PO Bandung Express, PO Budiman, PO Harum Prima, PO Haryanto, PO Hiba Putra, PO Kramat Djati, PO Rajawali, PO Suka & PO Tunggal Daya.
- Wonogiri - Jakarta - Bogor/Tangerang: PO Agramas, PO Aneka Jaya, PO Bhaladika, PO Cah Angon Bejo (CAB), PO Gajah Mulia Sejahtera (GMS), PO Gajah Mungkur, PO Gunung Harta, PO Gunung Mulia, PO Handoyo, PO Haryanto, PO Jaya, PO Laju Prima, PO Langsung Jaya, PO Madu Kismo, PO Mulyo Indah, PO Murni Jaya, PO Pahala Kencana, PO Putera Mulya, PO Raya, PO Rosalia Indah, PO Safari, PO Sari Giri, PO Sedya Mulya, PO Sinar Jaya, PO Sindoro Satriamas, PO Sudiro Tungga Jaya (STJ), PO Sumba Putra, PO Teguh Jaya, PO Tunas Merapi, PO Tunggal Dara, PO Tunggal Dara Putra, PO Tunggal Daya & PO Zentrum.
- Wonogiri - Serang - Merak: PO Agramas, PO Armada Jaya Perkasa (AJP), PO Gunung Mulia, PO Laju Prima, PO Pahala Kencana, PO Putera Mulya & PO Rosalia Indah.
- Wonogiri - Lintas Lampung: PO Mertasari & PO Puspasari.
- Wonogiri - Palembang/Muaraenim: PO Rosalia Indah.
- Wonogiri - Jambi: PO Laju Prima & Putra Remaja.
- Wonogiri - Pekanbaru - Dumai/Ujungbatu: PO Aneka Jaya, PO Handoyo, PO Rhema Abadi & PO Sumba Putra.
- Wonogiri - Medan: PO Antar Lintas Sumatera (ALS).
Referensi
- ^ "JDIH | Kementerian Perhubungan". jdih.dephub.go.id. Diakses tanggal 2020-05-10.
- ^ "Besok, Terminal Klampisan Resmi Ditutup", Timlo.net, diakses 9 Juli 2016
- ^ "Bekas Terminal Klampisan Disulap Jadi Taman Lampion", Solopos, diakses 9 Juli 2016
- ^ "TERMINAL PENUMPANG GIRI ADIPURA, WONOGIRI DIRESMIKAN". hubdat.dephub.go.id. Diakses tanggal 2020-07-13.
- ^ "Terminal Induk Baru Tipe A Diresmikan" Diarsipkan 2016-08-17 di Wayback Machine., Jatengprov.go.id, diakses 9 Juli 2016
- ^ "Pengaruh Lokasi Terhadap Aktivitas Terminal (Studi Kasus: Terminal Giri Adipura dan Sub Terminal Krisak Kota Wonogiri)" (PDF).
- ^ "Profil Wilayah Kabupaten Wonogiri". Wonogirikab. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-28. Diakses tanggal 2021-01-22.
- ^ "RENSTRA 2016-2021 DISNAKERTRANS.pdf – Disnaker Wonogiri". Diakses tanggal 2021-01-22.
- ^ Huba (2020-01-17). "Kaum Boro, Antara Peluang dan Tantangan". Pasundan Ekspres. Diakses tanggal 2021-01-22.
- ^ Purnomo, Didit (2009-06). "FENOMENA MIGRASI TENAGA KERJA DAN PERANNYA BAGI PEMBANGUNAN DAERAH ASAL: STUDI EMPIRIS DI KABUPATEN WONOGIRI" (dalam bahasa Inggris). ISSN 1411-6081.
- ^ Purnomo, Didit; Hasmarini, Maulidyah Indira (2016-02-13). "Bentuk Partisipatif Komunitas Boro terhadap Pembangunan di Daerah Asal". ISSN 2407-9189.