Suillus luteus

jenis jamur yang dapat dimakan
Revisi sejak 19 Januari 2022 06.16 oleh Erdemaju (bicara | kontrib) (Memperbaiki artikel.)

Suillus luteus
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Takson tak dikenal (perbaiki): Suillus
Spesies:
Nama binomial
Template:Taxonomy/SuillusSuillus luteus
(L.) Roussel (1796)
Sinonim[1]
  • Boletus luteus L. (1753)
  • Boletus volvatus Batsch (1783)
  • Cricunopus luteus (L.) P.Karst. (1881)
  • Viscipellis luteus (L.) Quél. (1886)
  • Ixocomus luteus (L.) Quél. (1888)
  • Boletopsis lutea (L.) Henn. (1898)
Suillus
View the Mycomorphbox template that generates the following list
float
Karakteristik mikologi
Himenium berbentuk pori
Tudung cembung
Himenium menggala atau sub-melanjut
Tangkai memiliki cincin
Jejak spora berwarna coklat
Jenis ekologi mikoriza
Edibilitas: dapat dimakan

Suillus luteus adalah jamur bolete yang termasuk spesies tipe dari genus Suillus. Jamur ini berasal dari Eurasia (dari Kepulauan Inggris hingga Korea) dan telah diperkenalkan secara luas termasuk ke Selandia Baru, Afrika Selatan, Amerika Selatan, dan Amerika Utara. Suillus luteus disebut juga sebagai slippery jack atau sticky bun karena tudung jamurnya yang berwarna cokelat dan berlendir di kondisi lembab atau basah. Pada tahun 1753, Carl Linnaues mengklasifikasikannya sebagai Boletus Iuteus.[2] Namun, saat ini jamur ini diklasifikasikan ke famili dan genus yang berbeda. Suillus Iuteus merupakan jamur yang dapat dikonsumsi oleh manusia seperti dibuat dalam sup, semur, gorengan. Namun, jamur ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan sesaat setelah dikonsumsi apabila lendir dari jamur ini tidak dihilangkan. Di daerah asalnya, jamur slippery jack tumbuh di hutan konifera dan di negara yang telah menaturalisasinya, jamur ini tumbuh di perkebunan pinus. Jamur ini membentuk simbiotik ektomikoriza dengan pohon yang masih hidup dan membungkus akar bawah pohon dengan selubung jaringan jamur. Jamur ini menghasilkan basidiocarp yang megandung spora. Penutup basidiocarpnya mempunyai bentuk kerucut yang berubah menjadi rata seiring bertambahnya usia dan dapat mencapai diameter 13 cm. Tabung fungalnya memanjang ke bawah dari bagian bawah tudung dan spora keluar melalui bukaan tabung atau pori-pori. Stipe jamur ini memiliki tebal 3 cm dan tinggi 10cm serta memiliki titik-titik kecil di bagian atas. Tidak seperti bolet lainnya, jamur ini memiliki annulus membran khas berwarna cokelat hingga ungu di bagian bawah. Permukaan pori-porinya berwarna kuning dan tertutupi oleh selubung parsial membran saat masih muda.

Taksonomi dan Penamaan

 
"Bolete luteus ", diilustrasikan oleh Christiaan Sepp

Jamur slippery jack merupakan salah satu spesies jamur yang banyak dideskripsikan pada tahun 1753 oleh Carl Linnaeus yang di dalam volume kedua bukunya yang berjudul Species Plantarum diberi nama Boletus Iuteus.[2] Nama botani khusus Iuteus yang berasal dari bahasa Latin yang berwarna kuning. Kemudian, padan 1946, ahli naturalis Prancis bernama Henri François Anne de Roussel mengklasifikasikan ulang jamur ini menjadi spesies dan genus Suillus. Penamaan Suillus merupakan istilah kuno untuk jamur.[3] Selain nama yang disetujui oleh British Mycological Society yaitu "slippery jack", nama umum lainnya untuk bolete ini termasuk "pine bolete" dan "sticky bun". Pada 1783, penulis dari Elenchus Fungorum yaitu naturalis Jerman, August Batsch menggambarkan Bolete volvatus berdampingan dengan Boletu Ieteus. Batsch menempatkan kedua spesies ini bersama dengan B. bovinus yang dalam pengelompokkan bolet yang serupa dia menyebutkan dengan "subordo Suilli".[4] Saat ini, Bolete volvatus dianggap sebagai sinonim dari Suillus Iuteus. Beberapa penulis lain telah mengklasifikasiakn Suillus Ieuteus di genera lain seperti: pada tahun 1881 Petter Karsten, ahli mikologi dari Finlandia mengklasifikasikannya sebagai Cricunopus luteus. Pada 1886, Lucien Quélet mengklasifikasikannya sebagai Viscipellis luteus dan pada 1888 dia mengklasifikasikannya sebagai Ixomus Iuteus. Pada 1900, Paul Christoph Hennings mengklasifikasikannya di bagian Cricinopus dari genus Boletopsis pada tahun 1900.

Dalam karya yang terbit sebelum tahun 1987, slippery jack dideskripsikan sepenuhnya sebagai Suillus Iuteus karena deskripsi dari Linnaeus telah disetujui namanya pada 1821 oleh naturalis Swedia Elias Magnus Fries. Tanggal mulai untuk semua fungi telah ditetapkan bersama dengan kesepakatan umum yaitu 1 Januari 1987. Selanjutnya, karena deskripsi dari Roussel tentang Suillus mendahului ini juga, otoritas untuk genus diberikan kepada ahli botani Inggris Samuel Frederick Gray dalam volume pertama karyanya tahun 1821 A Natural Arrangement of British Plants . Kode Internasional Nomenklatur Botani edisi 1987 untuk mengubah aturan tentang tanggal mulai dan pekerjaan utama untuk nama jamur dan nama sekarang dapat dianggap valid hingga 1 Mei 1753 melalui publikasi karya Linnaeus. Pada tahun 1986, kumpulan sporocarp dari Swedia ditetapkan sebagai neotipe Suillus luteus.[5]


Pada 1994, dalam monografi mengenai spesies Suillus Amerika Utara milik Alexander H. Smith dan Harry Delbert Thiers, mereka mengklasifikasikan S. luteus dalam seri Suilli dari bagian Suillus dalam genus Suillus . Kelompok ini dicirikan oleh adanya annulus pada stipe, selubung parsial yang menempel pada margin tutup, atau "false veil" yang tidak melekat pada stipe tetapi pada awalnya menutupi rongga tabung.[6] Spesies yang berkerabat dekat dengan Suillus luteus yaitu termasuk S. pseudobrevipes ( spesies saudara ), S. singkatan dan S. weaverae (sebelumnya Fuscoboletinus weaverae ). Sebuah studi genetik DNA nukleotida memperkuat spesies monofili dan divergensi genetis yang rendah dan S. luteus dari Inggris, Austria, Jerman dan Amerika Utara membentuk klad, berbeda dengan beberapa spesies lain, seperti S. granulatus yang terbukti polifiletik.[7] Analisis kimia pigmen dan kromogen menunjukkan bahwa Suillus lebih dekat hubungannya dengan Gomphidius dan Rhizopogon daripada bolet lainnya dan karenanya Suillus luteus dan sekutunya dipindahkan dari Boletaceae ke famili Suillaceae yang baru dibatasi pada tahun 1997. Studi molekuler telah memperkuat seberapa jauh hubungan jamur ini dari Boletus edulis dan sekutunya.

Deskripsi

Tubuh jamur muda memiliki selubung parsial yang menutupi pori-pori.
Saat dewasa, selubung parsial terlepas dari tutupnya, tertinggal di stipe atas sebagai cincin membran yang berkembang dengan baik.

Tudung jamur ini memiliki warna kastanye, karat, coklat zaitun, atau coklat tua dan umumnya berdiamter akhir 4–10 cm (jarang sampai 20 cm). Tudung jamurnya memiliki bentuk kerucut yang khas yang kemudian mendatar. Saat disentuh, tudungnya berlendir , halus, dan mengkilap bahkan saat dalam kondisi kering serta kutikulanya mudah terkelupas. Pori-pori kecil yang melingkar dari tabung awalnya berwarna kuning tetapi berubah menjadi kuning zaitun menjadi kuning tua dengan matang. Seperti kulit tudungnya, mereka dapat dengan mudah dikupas dari dagingnya. Tabungnya memiliki hymenophore di bagian bawah tutupnya yang memiliki kedalaman 3–7 mm (0,1–0,3 in) dengan keterikatan pada stipe mulai dari adnate hingga agak decurrent. Pori-porinya kecil, berukuran 3 per mm pada spesimen muda dan 1-2 per mm pada saat dewasa.[8] Stipenya memiliki tinggi 5–10 cm (2,0–3,9 in) dan lebar 2–3 cm (0,8–1,2 in). Warnanya kuning pucat dan kurang lebih silindris tetapi mungkin memiliki dasar yang bengkak. Sebuah partial veil membran awalnya menghubungkan stipe dengan tepi tudung. Ketika pecah maka akan membentuk annulus gantung membran. Sisi atas annulus berwarna keputihan, sedangkan bagian bawahnya berwarna coklat tua hingga ungu. Spesies ini adalah salah satu dari sedikit anggota genus Suillus yang memiliki annulus seperti itu. Di atas annulus, stipe menampilkan titik-titik kelenjar — gumpalan kecil sel berpigmen. Di bawah annulus, stipe berwarna putih keruh, terkadang bergaris-garis dengan lendir kecoklatan. Dalam kondisi lembab, annulus memiliki tekstur agar-agar. Spore print-nya berwarna hartal atau tanah liat, spora elips memanjang berukuran 7–10 kali 3–3,5  μm. Basidia (sel penghasil spora) berjumlah empat spora dengan dimensi 14–18 kali 4–5 m. Sistidia terdapat pada kedua permukaan tabung (pleurocystidia) dan tepinya (cheilocystidia).

Kegunaan

 
Jamur slippery jack dikumpulkan di Ukraina

Suillus luteus adalah jamur yang dapat dimakan (jamur pangan), tetapi lendirnya harus dihilangkan.[9] [10] Meskipun beberapa penulis menganggapnya sebagai salah satu jamur dengan kualitas rendah dan umumnya lebih rendah daripada spesies lain seperti bolete pinophilus, spesies ini dianggap sebagai makanan lezat dalam budaya Slavia (dikenal sebagai maslyata dalam bahasa Rusia atau maślaki dalam bahasa Polandia, berasal dari kata yang berarti "mentega"). Jamur ini sangat dihormati di Calabria, bahkan lebih dari bolete edulis, sampai tahun 1940-an. Jamur yang sesuai dengan Suillus luteus diekspor dari Chili ke Italia dan sejak tahun 1970-an diekspor ke Amerika Serikat. Mulai tahun 2002, para pemanen di Chili dibayar rata-rata US$ 0,5 per kilogram jamur ini. Di Burundi,jamur Suillus luteus dijual kepada orang Eropa sebagai cepes di Bujumbura, tetapi umumnya tidak dimakan oleh Orang Burundi. Berdasarkan sampel yang dikumpulkan dari Chili, bolete mengandung 20% protein, 57% karbohidrat, 6% lemak, dan 6% abu. Perkebunan Pinus radiata di Australia tenggara telah menjadi tempat wisata karena orang-orang berduyun-duyun ke sana di musim gugur untuk memetik slippery jack dan safron milk-caps (Lactarius deliciosus).[11] Jamur ini tidak tahan lama setelah dipetik juga tidak cocok untuk dikeringkan karena kandungan airnya terlalu tinggi. Jamur ini juga cocok untuk digoreng, atau dimasak dalam semur dan sup. Memurnikan jamur tidak dianjurkan, namun "We once made the mistake of running it through a blender to make a soup. The result was a substance recommending itself for use when hanging wallpaper." S. luteus dan spesies Suillus lainnya dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang atau masalah pencernaan yang muncul akibat mengonsumsi kulit berlendirnya. Jamur lebih baik dimasak sebelum dimakan dan beberapa penulis merekomendasikan untuk membuang kutikula dan tabungnya sebelum dimasak. Bubuk S. luteus yang murah terkadang ditambahkan ke dalam bubuk sup jamur B. edulis yang lebih mahal, suatu praktik penipuan yang sulit dideteksi dengan mikroskop karena jaringannya tidak lagi utuh. Pemalsuan ini dapat diuji secara kimia dengan menguji peningkatan kadar gula alkohol arabitol dan manitol. Praktiknya juga dapat ditentukan dengan metode berbasis DNA yang cukup sensitif untuk mendeteksi penambahan 1-2% S. luteus ke dalam bubuk B. edulis.

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama urlFungorum synoynymy: Suillus luteus
  2. ^ a b Linné, Carl von (1753). Caroli Linnaei ... Species plantarum :exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas. Holmiae : Impensis Laurentii Salvii. hlm. 1177. 
  3. ^ David Arora (1986). Mushrooms demystified. Internet Archive. Ten Speed Press. hlm. 500. ISBN 978-0-89815-169-5. 
  4. ^ "Index Fungorum Home Page". indexfungorum.org. Diakses tanggal 2022-01-19. 
  5. ^ Palm, Marry E. "Mycologia 78 (3): 325, 1986". www.cybertruffle.org.uk. Diakses tanggal 2022-01-19. 
  6. ^ Smith AH, Thiers HD (1964). A Contribution Toward a Monograph of North American Species of Suillus (Boletaceae) (PDF). Ann Arbor, Michigan: Privately published. pp. 67–68. https://www.fs.fed.us/rm/pubs_exp_for/priest_river/exp_for_priest_river_1964_smith.pdf
  7. ^ Manian, S; Sreenivasaprasad, S; Bending, G.D.; Mills, P.R. (2001-10-01). "Genetic diversity and interrelationships among common European Suillus species based on ribosomal DNA sequences". FEMS Microbiology Letters. 204 (1): 117–121. doi:10.1111/j.1574-6968.2001.tb10873.x. ISSN 0378-1097. 
  8. ^ Smith AH, Thiers HD (1964). A Contribution Toward a Monograph of North American Species of Suillus (Boletaceae) (PDF). Ann Arbor, Michigan: Privately published. pp. 67–68 https://www.fs.fed.us/rm/pubs_exp_for/priest_river/exp_for_priest_river_1964_smith.pdf
  9. ^ Phillips, Roger (2010). Mushrooms and Other Fungi of North America. Buffalo, NY: Firefly Books. hlm. 288. ISBN 978-1-55407-651-2. 
  10. ^ Miller Jr., Orson K.; Miller, Hope H. (2006). North American Mushrooms: A Field Guide to Edible and Inedible Fungi. Guilford, CN: FalconGuide. hlm. 364. ISBN 978-0-7627-3109-1. 
  11. ^ "Mushroom Picking | Things to See & Do | Visitor Information | Oberon Australia". www.oberonaustralia.com.au (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-19.