Baru, Sinjai Tengah, Sinjai
Baru adalah desa di kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Indonesia
Baru | |
---|---|
Peta lokasi Desa Baru | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Selatan |
Kabupaten | Sinjai |
Kecamatan | Sinjai Tengah |
Kode pos | 92652 |
Kode Kemendagri | 73.07.04.2004 |
Luas | 10,54 km² |
Jumlah penduduk | 2.109 jiwa - 1.058 laki-laki - 1.051 perempuan |
Kepadatan | 200,09 jiwa/km² |
Sejarah Desa
Desa Baru secara administratif dibentuk pada tahun 1962. Sebelumnya, jika dirunut ke belakang maka wilayah yang ada sekarang masuk dalam cakupan pemerintahan Akkarungeng Ba'nyira yang dipimpin oleh seorang Arung (setingkat kepala desa). Sistem ini adalah hal yang umum ditemui dalam sistem pemerintahan kerajaan Bugis sebelum Indonesia merdeka. Pasca kemerdekaan kerajaan-kerajaan ini bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam struktur pemerintahan baru, Akkarungeng Ba'nyira & Akkarungeng Halimping dilebur menjadi satu pada tahun 1962. Nama Baru dipilih sebagai nama desa yang merupakan akronim dari dua nama wilayah yaitu Ba'nyira & Haru (nama wilayah dalam Akkarungeng Halimping). Desa yang baru terbentuk ini dibagi menjadi 4 dusun yakni ; Banyira, Bua, Haru, & Halimping.[1]
Wilayah Desa Baru membentang sangat luas, termasuk dalam wilayah Sinjai Tengah, beririsan langsung di sebelah selatan dengan Kecamatan Sinjai Selatan, dan berbatasan dengan Kecamatan Sinjai Borong di barat. Dengan infrastruktur dan sarana transportasi yang masih sangat terbatas, diperlukan pembagian wilayah administrasi untuk efektivitas pelayanan & pembangunan yang merata. Tanggal 19 September 1989, Dusun Haru & Dusun Halimping berdiri sendiri sebagai desa mandiri bernama Desa Saotanre.
Berikut daftar kepala desa yang memimpin Desa Baru sejak awal pembentukan :
- Andi Muh. Hasan Pakerra (1962-1976)
- Andi Muh. Ali Mappima (1976-1987)
- Andi Takbir Paduppa (pelaksana tugas/Camat Sinjai Tengah /1987-1990)
- Andi Abdul Majid, S.H. (1990-2008/2 Periode)
- Drs. Andi Nasrullah (2008-2013)
- Andi Asfar Hasan (pelaksana tugas /2013-2015)
- Andi Abdul Majid (2015-2022)
Pariwisata
Terletak di Dusun Lopi, sejak tahun 2019 tempat wisata ini dibuka untuk umum. Dilengkapi anjungan yang menjorok ke tebing curam & tinggi sehingga membuat pengunjung leluasa menikmati hamparan pemandangan lembah hijau dari ketinggian. Dari jauh siluet Gunung Bawakaraeng makin menambah keindahan pemandangan dari obyek wisata ini.
Pengunjung juga dapat menikmati fasilitas lain berupa swing (ayunan), sepeda gantung, & gazebo.
Sarana & Prasarana[4]
Pendidikan
- Pendidikan anak usia dini : 3
- Taman kanak-kanak : 1
- Sekolah dasar : 2
- Madrasah sanawiah Swasta : 1
Sekolah setingkat SMP & SMA belum ada, sehingga pelajar harus menempuh jarak minimal 5 km ke desa terdekat atau kota kecamatan. Warga desa yang ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi, pada umumnya memilih kuliah di ibu kota kabupaten Sinjai, Kota Makassar, bahkan Kota Palu.
Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang tersedia adalah 1 pustu/poskedes & 5 posyandu yang digawangi 1 orang tenaga kesehatan perawat. Dengan demikian warga yang membutuhkan layanan kesehatan sedang atau berat harus ke fasilitas kesehatan di ibu kota kecamatan atau ibu kota kabupaten.
Olahraga
Terdapat 2 buah lapangan sepak bola dan 1 lapangan bola volley di seluruh desa. Kompetisi olahraga rutin tahunan biasanya diselenggarakan di Lappadata, ibu kota kecamatan Sinjai Tengah.
Ibadah
Penduduk yang 100% muslim difasilitasi dengan 7 buah masjid dan 2 buah Musala.
Ekonomi
Lebih dari 60% warga berprofesi sebagai petani & peternak. Selebihnya adalah pedagang, profesional, karyawan, pegawai negeri sipil, & wirausaha lainnya.
Ada 484 jumlah KK/Kepala keluarga dan 50 KK di antaranya masih termasuk keluarga pra sejahtera.
Pertanian sebagai tumpuan ekonomi utama terbagi atas 153 HA lahan persawahan & 681 HA lahan perkebunan. Sisaanya seluas 24 HA merupakan hutan rakyat.
Lahan padi palawija menghasilkan padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu, cabai, timun, & kacang panjang. Varietas lain ditanam dalam skala terbatas. Desa Baru sejak lama dikenal sebagai penghasil buah-buahan unggul di Sinjai, terutama langsat, rambutan, dan durian.
Penduduk pada umumnya juga menanam manggis, mangga, jeruk, pisang, nenas, & pepaya. Untuk tanaman perkebunan, petani bertumpu pada produksi kakao, cengkeh, vanili, lada, kemiri, kelapa, aren, dan kopi.
Geografis
Desa Baru terletak di perbukitan di tengah-tengah Kabupaten Sinjai dan tidak memiliki pantai sebagai mana halnya seluruh desa/kelurahan di Kecamatan Sinjai Tengah. Berjarak 6 km dari ibukota kecamatan (Lappadata) dan 16 km dari ibukota kabupaten (Sinjai). Ketinggian dari permukaan laut 350 m - 400 mdpl dengan kontur melandai di Timur dan semakin curam di area perbukitan sebelah Barat desa.
Di timur laut desa, kontur tanah sangat kontras dengan area sekelilingnya yang berbukit-bukit memanjang seperti jari-jari tangan. Di sela-sela perbukitan ini terhampar lahan persawahan luas dengan liukan sungai tepat di tengahnya.
Perbatasan Desa
- Timur , tenggara, dan selatan : Desa Talle, Kecamatan Sinjai Selatan.
- Sebelah barat : Desa Saotanre
- Sebelah utara: Desa Kanrung & Desa Saotengah
Penanda perbatasan di sebelah barat dan selatan adalah sungai. Sungai Bihulo melintang sebagai perbatasan di utara dengan Desa Kanrung. Sungai ini juga difungsikan sebagai bendungan yang mengairi persawahan di beberapa desa di Sinjai Tengah hingga Sinjai Timur. Sedangkan di selatan, Sungai Paenre Lompoe menjadi perbatasan dengan Desa Talle.
Demografi
Berdasarkan sensus penduduk 2020, Desa Baru dihuni oleh 2.103 jumlah penduduk yang terdiri dari 1.058 laki-laki & 1.051 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk 0.08%/tahun.
100% penduduk merupakan Suku Bugis yang menganut agama Islam. Kegiatan keagamaan didukung dengan keberadaan 7 buah masjid & 2 musala.
Pemerintahan
Desa Baru terdiri dari 4 dusun/Pedukuhan yaitu:
- Dusun Bongki
Fasilitas pelayanan desa seperti kantor desa, pustu, & masjid desa, terpusat di dusun ini. Kemiringan tanah paling landai dibandingkan dusun lainnya.
- Dusun Ba'nyira
Kebanyakan warga luar mengasosiasikan Desa Baru dengan nama Ba'nyira. Secara historis keseluruhan perkampungan yang sekarang menjadi wilayah Desa Baru dulu memang bernama Ba'nyira. Setelah beberapa pemekaran, Ba'nyira akhirnya menjadi nama khusus dusun yang diapit dusun Bongki & dusun Lopi.
- Dusun Lopi
Dusun yang berada di area pegunungan yang curam. Dulu perkampungan ini sebelum menjadi dusun sendiri bernama "Bulu'" yang berarti 'gunung". Di dusun ini terdapat objek wisata Bulu Lanceng yang memanjakan mata dengan panorama lembah hijau dari ketinggian tebing tinggi & terjal.
- Dusun Bua
Dusun paling barat yang berbatasan langsung dengan Desa Saotanre. Topografinya identik dengan dusun Lopi. Pemukiman diapit tebing dan jalan cenderung sempit berkelok-kelok tajam mengikuti profil permukaan tanah.
Ke empat dusun ini dibagi menjadi 5 RW (Rukun warga) dan 11 RT (Rukun tetangga).
Pemerintahan desa dipimpin oleh Kepala desa.
Referensi :
- ^ Saotanre.Sideka.id 2018, Sejarah Desa, hlm. http://saotanre.sideka.id/profil/sejarah/.
- ^ Tribunnews 2020, Bulu Lanceng Sinjai Sudah Ramai Dikunjungi Kaum Milenial, Hutan Lona Jadi Latar Selfie, hlm. https://makassar.tribunnews.com/amp/2020/06/21/bulu-lanceng-sinjai-sudah-ramai-dikunjungi-kaum-milenial-hutan-lona-jadi-latar-selfie.
- ^ Google Map 2021, Bulu Lanceng, hlm. https://g.co/kgs/qDbVyG.
- ^ BPS Kabupaten Sinjai 2021, Sinjai Tengah Dalam Angka 2021, hlm. https://sinjaikab.bps.go.id/publication/2019/09/26/59ef30cbc922f77238920515/kecamatan-sinjai-tengah-dalam-angka-2019.html.