Kampung Tugu adalah wilayah di pinggir Batavia yang diperuntukan oleh pemerintah Hindia Belanda bagi para Mardijkers yang telah dibebaskan dari tawanan perang. Saat ini daerah Kampung Tugu termasuk dalam wilayah Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Keberadaan kampung Tugu tidak dapat dipisahkan oleh peran Melchior Leydekker, doktor dalam ilmu kedokteran dan teologia yang datang ke Hindia Belanda pada tahun 1675 untuk ditempatkan di Batavia, sebagai menantu dari Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck, yang berkuasa di Hindia Belanda pada tahun 17091713, ia memperoleh sebidang tanah di wilayah Tugu.

Kampung Tugu dapat dikatakan sebagai kampung Kristen tertua di seluruh Indonesia bagian Barat, hal ini jelas karena keberadaan mereka di wilayah tersebut, adalah suatu upaya pihak Belanda untuk memerdekakan Mardijkers dengan syarat harus berpindah agama dari Katolik menjadi Protestan, dan pada saat itu memang belum ada komunitas Kristen selain mereka, masyarakat lain khususnya komunitas Islam yang sudah ada diwilayah sekitar itu, menyebut mereka dengan istilah Serani atau berasal dari kata Nasrani, dan oleh orang-orang Belanda mereka dijuluki Inheemsche Christenen atau yang berarti umat kristen pribumi, karena pada saat itu dalam perspektif orang-orang Belanda, masyarakat Tugu di golongkan dalam kelompok masyarakat pribumi yang tinggal jauh diluar kota Batavia. Di sini kemudian dibagngun Gereja Tugu.

Budaya masyarakat Tugu ini menjadi cikal bakal budaya Betawi, diantaranya kesenian keroncong yang kemudian dikenal dengan Keroncong Tugu.

Pranala luar