Ali Sina
Netralitas artikel ini dipertanyakan. |
Ali Sina merupakan nama samaran bagi tokoh kritikus agama Islam, atau dapat diklasifikasikan ke dalam Islamofobia[butuh rujukan]. Tokoh ini berasal dari Iran, suatu negara yang menganut Sistem Syariat Islam secara parsial. Di Iran, Ali Sina melihat hukum yang dilakukan berdasarkan Hukum Syariat Islam yang menurutnya sudah tidak layak lagi untuk dilakukan di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Atas sikapnya ini, Ali Sina sering disebut sebagai penganut Sekularisme[butuh rujukan].
Ali Sina pergi ke Amerika dan memutuskan untuk menjadi tidak beragama atau atheis[butuh rujukan]. Di sana ia dan timnya mengelola yayasan yang bernama Faith Freedom International. Faith Freedom International atau yang disingkat FFI, mengklaim telah mengungkapkan fakta yang sebenarnya tentang Islam berdasarkan bukti-bukti ilmiah Islam. Walaupun organisasi ini ditujukan untuk mengkritisi semua agama, bahasan yang sering muncul adalah mengenai Islam.
Websitenya bernama faithfreedom.org sering diblok di banyak negara yg mayoritas penduduknya beragama Islam. Penggunaan nama samaran dimaksudkan untuk menjaga keselamatan dirinya dari hukuman mati yang sering dijatuhkan oleh umat Islam akibat dari pemikirannya mengenai Islam yang nyata.
setidaknya inilah suatu bukti nyata bahwa islam itu adalah agama yang menonjolkan kekerasan serta menghalalkan darah orang yang berseberangan dengan pandangan mereka. dalam sejarah agama dunia sampai saat ini,islam adalah satu satunya agama yang banyak sekali dihiasi oleh nafsu duniawi seperti dicontohkan nabi mereka muhammad, yaitu dihalalkan punya banyak isteri, dan di hari raya idul adha melakukan pembantaian masal terhadap banyak hewan, ataupun boleh membunuh orangtua kandung yang tidak seiman dengan mereka, sampai bahkan melakukan jihad dan membunuh orang dalam membela Tuhan dan islam asalkan meneriakkan "allahu akbar".
kekerasasn yang di lakukan orang islam memang sudah mengakar dari isi alquran itu sendiri,seperti diceritakan dalam alquran muhammad memang senang membunuh tawanan daerah taklukan yang tidak mau diislamkan serta suka mengawini secara paksa wanita di daerah tersebut sekalian diislamkan secara paksa juga. berdasarkan contoh yang dilakukan muhammad itu pulalah para pengikutnya menjalankan agama islam seperti sekarang, penuh kekerasan,paksaan dan tidak toleran.