Operasi Pembebasan Pesawat DC-9 Woyla

Revisi sejak 15 Februari 2009 10.49 oleh W djatmiko (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Operasi pembebasan pesawat DC-9 Garuda Indonesian Airways Penerbangan 206. Dalam penerbangan, pesawat tersebut dibajak oleh 5 orang teroris yang ...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Operasi pembebasan pesawat DC-9 Garuda Indonesian Airways Penerbangan 206. Dalam penerbangan, pesawat tersebut dibajak oleh 5 orang teroris yang berasal dari kelompok Komando Jihad. Kopassandha - Korp Pasukan Sandhi Yudha Indonesia berhasil membebaskan pesawat dan sandera di Bandara Don Muang pada 31 Maret 1981

Pembajakan

Pesawat DC-9 Woyla dikemudikan oleh Kapten Herman Rante berangkat dari Jakarta pada Tanggal 28 Maret 1981 pukul 8 pagi, transit di Palembang, dan akan terbang ke Medan dengan perkiraan sampai pada pukul 10.55. Pada pukul 10.10 pesawat tersebut dikuasai oleh 5 pembajak, semuanya bersenjata. Pembajak memerintahkan pilot untuk terbang ke Colombo, Srilangka. Para teroris menuntut kepada pemerintah Indonesia untuk membebaskan sejumlah tahanan Komando Jihad yang ditahan pada Peristiwa Cicendo 11 Maret 1981 dan Teror Warman. Pembajak meminta tuntutan tambahan berupa uang sebesar 1,5 juta dollar AS. Para pemabjak yang seluruhnya bersenjata api itu juga mengancam jika tuntutan itu tidak dipenuhi akan meledakkan Woyla dan seluruh penumpangnya.

Karena keterbatasan bahan bakar, Kapten pilot mengalihkan penerbangan ke Penang, Malaysia untuk mengisi bahan bakar kemudian pesawat diterbangkan kembali menuju Bandara Don Muang, Bangkok.

Pembebasan

TNI dan Pemerintah melakukan upaya diplomasi dengan pembajak juga Pemerintah Thailand. Kabakin dan Letjen LB. Moerdani berhasil mengulur waktu dan mendapat ijin operasi pembebasan dari Pemerintah Thailand. Pada Selasa pukul 02.30tanggal 31 Maret 1981, 30 Prajurit Kopassandha - TNI AD dibawah Komandan Letnan Kolonel Infanteri Sintong Panjaitan dan Koordinator Letjen TNI LB. Moerdani mendekati Woyla secara diam-diam. Pada Selasa dini hari pukul 02.45 WIB seluruh pintu pesawat Woyla didobrak 30 prajurit Kopassandha dan dapat melumpuhkan 3 pembajak dan 2 luka parah. Sementara para penumpang semuanya berhasil diselamatkan tanpa ada satupun yang terluka.

Pranala Luar