Pembatasan kalori atau pembatasan energi adalah


Pembatasan kalori mampu mencegah beberapa faktor risiko kardiovaskular, seperti diabetes melitus, hipertensi,  dan  obesitas. Oleh karena itu pembatasan kalori mampu mencegah proses disfungsi jantung. Pembatasan kalori juga memiliki dampak kardioprotektif.[1]

Kegiatan fisik yang teratur mampu meningkatkan kesehatan hidup sehat yang panjang. Caranya dengan mempertahankan berat badan, menyeimbangkan kalori yang dikonsumsi dan kalori yang digunakan. Oleh karena itu, aktivitas fisik harus disertai dengan pola makan yang sehat.[2]

Dampak

Metabolisme adalah cara tubuh untuk mengubah makanan agar menjadi energi. Program diet dengan cara mengonsumsi kalori yang rendah (<1200 kalori untuk wanita atau <1800 kalori untuk laki-laki), memiliki dampak memperlambat proses metabolisme.[3] Kalori yang dibatasi secara berlebihan bisa menyebabkan metabolisme tubuh menjadi lambat. Dampak dari menurunnya metabolisme dalam tubuh yaitu hilangnya massa otot. Dalam melaksanakan program diet agar tidak berpengaruh terhadap penurunan metabolisme tubuh, tidak mengonsumsi kalori dalam jumlah yang sedikit, hal ini diperlukan untuk mempertahankan BMR.[4]

Sering merasa lelah

Kalori yang ada di dalam tubuh, berbanding lurus dengan energi yang dihasilkan. Jika kalori yang dikonsumsi rendah, tubuh akan bereaksi karena tidak memiliki energi yang cukup untuk menghasilkan jaringan tubuh. Hal ini akan mengganggu aktivitas secara normal.[5] Mengonsumsi sedikit kalori, dapat menyebabkan badan mudah cepat lelah. Kebutuhan vitamin dan mineral juga sulit diperoleh oleh tubuh, karena kalori yang sedikit. Sebagai contoh, kurangnya vitamin D dapat menyebabkan kelelahan.[6]

Referensi

  1. ^ Purwowiyoto, Sidhi Laksono; Trifena, Grace (2021). "Diet dan nutrisi pasien gagal jantung: Tinjauan mini bagi praktisi klinis". ARGIPA (Arsip Gizi dan Pangan). 6 (2): 113. doi:10.22236/argipa.v6i2.7187. ISSN 2579-888X. 
  2. ^ Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014). "PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN GIZI SEIMBANG" (PDF). Kementerian Kesehatan. hlm. 48. Diakses tanggal 2022-01-22. 
  3. ^ Tysara, Laudia (2021). "10 Penyebab Metabolisme Tubuh Lambat, Berisiko Naikkan Berat Badan". liputan6.com. Diakses tanggal 2022-01-22. 
  4. ^ Tashandra, Nabila (2020). "Awas, Membatasi Asupan Kalori Bisa Berbahaya bagi Tubuh, Apa Sebabnya? Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-01-22. 
  5. ^ Handayani, Verury Verona (2020). "Tubuh Lemas Kurang Kalori, Ini Penjelasan Ilmiahnya". Halodoc. Diakses tanggal 2022-01-22. 
  6. ^ Suherlan, Ryan (2021). "Kenapa Tubuh Terasa Cepat Lelah? Ini Alasannya". PT. Kontan Grahanusa Mediatama. Diakses tanggal 2022-01-22.