Fonetik artikulatoris

Revisi sejak 29 Januari 2022 11.40 oleh Alfiiq (bicara | kontrib) (menambahkan pranala)

Fonetik artikulatoris (fonetik organis fonetik fisiologis) adalah fonetik yang membahas bagaimana proses alat-alat bicara yang terdapat dalam tubuh manusia dapat menghasilkan bunyi bahasa. Bagaimana bunyi itu dibuat dan diucapkan, serta bagaimana bunyi bahasa dikategorikan berdasarkan artikulasinya.[1] Dapat dikatakan bahwa fonetik artikulatoris ini memiliki kaitan dengan alat ucap manusia, karakter setiap ucap, dan peranannya dalam menghasilkan bunyi.[2]

Hal pertama yang harus dibicarakan dalam fonetik artikulatoris adalah alat ucap manusia untuk menghasilkan bunyi bahasa. Alat-alat yang dipakai untuk menghasilkan bunyi bahasa pada manusia mempunyai kegunaan utama lain yang bersifat biologis.[2] Paru-paru berfungsi untuk bernafas, lidah untuk mengucap, dan gigi untuk mengunyah atau menggigit. Namun, secara tidak disengaja alat-alat tersebut juga dapat digunakan untuk berbicara.

Jika sedang berbicara, udara dipompa dari paru-paru melalui batang tenggorokan ke pangkalnya yang di dalamnya terdapat pita-pita suara dan pita-pita tersebut wajib terbuka agar udara dapat keluar melewati rongga hidung, rongga mulut, atau kedua rongga tersebut.[2] Bunyi bahasa tidak dapat dihasilkan apabila udara keluar tanpa hambatan apapun, ini terjadi saat bernafas. Hambatan yang menghasilkan bunyi bahasa ada pada pita-pita suara dan pada berbagai macam tempat. Artikulasi di atas pita-pita itu, khususnya di antara salah satu bagian lidah dan salah satu tempat lain, misalnya langit-langit gusi, gigi, dan lain sebagainya.

Referensi

  1. ^ Marsono (2018). Fonetik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hlm. 2. ISBN 978-979-420-458-0. 
  2. ^ a b c Hidayatullah, Moch. Syarif (2017). Cakrawala Linguistik Arab. Jakarta: Grasindo. hlm. 37.