Tapal Kuda (kawasan)

Wilayah geografis di Provinsi Jawa Timur, Indonesia
Revisi sejak 30 Januari 2022 14.59 oleh RaFaDa20631 (bicara | kontrib) (top: SVG CoA, replaced: Lambang Kota Probolinggo.png → Coat of arms of the City of Probolinggo.svg (2))

Kawasan Tapal Kuda atau Ujung Timur Pulau Jawa (bahasa Jawa: bang wetan;Madura: Pendalungan;bahasa Inggris: The Eastern Salient of Java; bahasa Belanda: De Oosthoek) adalah salah satu daerah yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Wilayahnya meliputi sebagian Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Banyuwangi. Kawasan ini merupakan kawasan yang kental dengan budaya Madura di pulau Jawa dan daerah ini merupakan ujung paling timur dari Pulau Jawa dan langsung berbatasan dengan Selat Bali di sebelah timur.

Kawasan Tapal Kuda
Ujung Timur Pulau Jawa
The Eastern Salient of Java
Kawasan Tapal Kuda, Madura Pendalungan
Kawasan Tapal Kuda, Madura Pendalungan
NegaraIndonesia Indonesia
Provinsi Jawa Timur
Kota besar Probolinggo,
Jember,
Banyuwangi
Kota Probolinggo
Kabupaten Pasuruan,
Probolinggo,
Lumajang,
Jember,
Situbondo,
Bondowoso,
Banyuwangi
Ketinggian3.676 m (12,060 ft)
Populasi
 (2017)
 • Total9.796.280
Demografi
 • Suku bangsaSuku Madura Pendalungan (termasuk Pendalungan Jember dan Lumajang) (62%)
Jawa (termasuk Tengger dan Osing) (38%)
 • AgamaIslam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, dll.
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode area telepon+62 331 (Jember)
+62 332 (Bondowoso)
+62 333 (Banyuwangi)
+62 334 (Lumajang)
+62 335 (Probolinggo)
+62 336 (Jember Selatan)
+62 338 (Situbondo)
+62 343 (Pasuruan)
Pelat kendaraanN
P
ISO 3166-2ID-JI[1]

Sejarah

Etimologi

Asal penamaan Tapal Kuda karena bentuk kawasan ini dalam peta mirip dengan bentuk tapal kuda. Dalam bahasa Inggris daerah ini disebut sebagai The Eastern Salient dan dalam bahasa Belanda sebagai De Oosthoek yang keduanya berarti Pojok Timur.

Asal usul

Menurut sejarahnya, daerah Tapal Kuda ini pada zaman Majapahit dahulu disebut dengan Blambangan atau dalam budaya Jawa (Mataraman) disebut daerah brang wétan (seberang timur), karena kawasan ini tidak pernah menjadi bagian Kesultanan Mataram, sampai akhirnya beberapa penduduk dari barat berdatangan dan menetap di beberapa kawasan ini pada masa-masa selanjutnya. Khusus untuk istilah Blambangan, istilah ini sekarang hanya ditujukan untuk wilayah Kabupaten Banyuwangi. Dalam perkembangannya, etnis Madura menjadi mayoritas penduduk di sebagian besar kawasan Tapal kuda yang sekarang disebut sebagai Suku Madura Pendalungan.[2][butuh sumber yang lebih baik]

Geografi

Di kawasan Tapal Kuda terdapat tiga pegunungan besar, yaitu Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru (dengan puncak tertingginya Gunung Semeru / 3.676 mdpl), Pegunungan Iyang (dengan puncak tertingginya Gunung Argopuro / 3.088 mdpl), dan Pegunungan Ijen (dengan puncak tertingginya Gunung Raung / 3.344 mdpl).

Demografi

Budaya dan suku bangsa

 
Suku Tengger, salah satu suku yang meninggali wilayah Tapal Kuda, tepatnya di wilayah pegunungan Bromo-Tengger-Semeru.

Dari segi sosial, ciri khas kawasan ini adalah dihun Suku Madura Pendalungan, Suku Madura dan suku Jawa dimana kedua suku hidup dan tinggal berdampingan satu sama lain, dengan bahasa percakapan sehari-hari adalah bahasa Madura Pendalungan dan Jawa dialek Surabaya. Di wilayah Bromo-Tengger-Semeru, terdapat suku dan bahasa sendiri yaitu suku Tengger dengan bahasa Tengger, dan di Banyuwangi juga memiliki suku dan bahasa sendiri pula, yaitu suku Osing dengan bahasa Osing. Etnis Madura bahkan merupakan mayoritas di sebagian besar wilayah, terutama di kawasan pesisir. Bahkan, sebagian besar dari mereka tidak bisa berbahasa Jawa, meskipun tinggal dan berdampingan dengan etnis Jawa.

Orang Pendalungan adalah orang Madura yang tinggal di kawasan ini yang sebagian hibrida dengan orang Jawa. Budaya yang berkembang di wilayah ini juga merupakan budaya Madura dengan pengaruh dari Jawa. Khusus di Kabupaten Banyuwangi, sosial dan kebudayaannya didominasi oleh kebudayaan suku Osing yang terpengaruh dengan suku Bali. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Osing. Bahkan di beberapa wilayah paling timur Banyuwangi, juga dijumpai penduduk suku Bali dengan bahasa Bali.

Pemerintahan

Kawasan Tapal Kuda adalah bagian dari Provinsi Jawa Timur.

Berikut ini adalah daftar kabupaten dan kota yang ada di Kawasan Tapal Kuda:

No. Kabupaten/Kota Ibu kota Keterangan
1 Kabupaten Banyuwangi Banyuwangi Seluruh Wilayah
2 Kabupaten Bondowoso Bondowoso Seluruh Wilayah
3 Kabupaten Jember Jember Seluruh Wilayah
4 Kabupaten Lumajang Lumajang Seluruh Wilayah
5 Kabupaten Pasuruan Bangil Bagian timur
6 Kabupaten Probolinggo Kraksaan Seluruh Wilayah
7 Kabupaten Situbondo Situbondo Seluruh Wilayah
8 Kota Probolinggo Kota
-
Seluruh Wilayah

Perekonomian

Kawasan Tapal Kuda sering kali dianggap sebagai daerah yang cukup tertinggal di Jawa Timur, karena berdasarkan peta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur, beberapa daerah di kawasan ini berada pada jajaran yang rendah. Kota-kota besar di kawasan Tapal Kuda adalah Probolinggo, Jember, dan Banyuwangi. Kawasan pantai utara Tapal Kuda juga merupakan salah satu lokasi paling strategis secara ekonomi di Indonesia, karena dilewati jalur penghubung utama antara Pulau Jawa dan Pulau Bali. Secara geografis, daerah Panarukan yang merupakan ujung timur dari Jalan Raya Pos yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels, terletak di kawasan ini. Di kawasan ini juga terdapat PLTU Paiton yang merupakan salah satu PLTU terbesar di Indonesia yang mengalirkan listrik untuk pulau Jawa dan Bali. Sebagai salah satu pembangkit listrik terbesar di Indonesia, aspek sosial masyarakat sekitar PLTU Paiton juga dapat menjadi hal yang menarik bagi para peneliti.

Pariwisata

Tapal Kuda memiliki berbagai destinasi wisata yang sangat menarik dan selalu ramai dikunjungi, di antaranya:

Lihat pula

Referensi

Daftar pustaka