Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. |
Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (disingkat Jalan Tol Getaci) adalah Jalan Tol di Jawa Barat yang akan memiliki rute dari Gedebage[1], Garut, Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, Pangandaran, serta diteruskan hingga Cilacap. Jalan Tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa. Jalan Tol ini memiliki panjang 206.65 km. Menjadi salah satu ruas yang cukup berperan penting untuk memecah kemacetan arus lalu lintas masa mendatang di wilayah dari Gedebage hingga Cilacap.
Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap | |
---|---|
Informasi rute | |
Dikelola oleh PT Djarum Gedebage-Cilacap | |
Panjang: | 206.65 km (128,41 mi) |
Persimpangan besar | |
Ujung Barat: | Jalan Tol Padalarang-Cileunyi |
Junction Gedebage Simpang Susun Majalaya Simpang Susun Nagreg Simpang Susun Garut Utara Simpang Susun Garut Selatan Simpang Susun Singaparna Simpang Susun Tasikmalaya Simpang Susun Ciamis Simpang Susun Banjar Simpang Susun Patimuan Simpang Susun Cilacap | |
Ujung Timur: | Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta |
Letak | |
Kota besar: | Kota Bandung Bandung Garut Tasikmalaya Kota Tasikmalaya Ciamis Pangandaran Kota Banjar Cilacap |
Sistem jalan bebas hambatan | |
Pada tanggal 13 Desember 2021 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah menetapkan pemenang lelang pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. Jalan Tol yang dilaksanakan dan dioperasikan dengan skema pengusahaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) ini diprakarsai oleh konsorsium Pemrakarsa Badan Usaha (Unsolicited) dengan hak penawaran yang sama, yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Daya Mulia Turangga. Diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2024, menghubungkan wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan nilai investasi sebesar Rp 56.2 triliun.
Pada tanggal 5 Januari 2022 dilakukan serah terima surat penetapan pemenang lelang pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap oleh Menteri PUPR yang diserahkan dari BPJT dalam hal ini dilaksanakan Kepala BPJT Danang Parikesit bersama Anggota BPJT Unsur Profesi Koentjahjo Pamboedi kepada konsorsium selaku pemenang pelelangan[2] yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga, PT Jasa Sarana, PT Gama Group, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Masa konsesi yang diberikan adalah selama 40 tahun setelah keluar Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Sumber utama pengembalian investasi diperoleh dari User Charge dan tarif tol awal Golongan I saat beroperasi tahun 2024 adalah Rp 2,025.00/ km.
Konsorsium tersebut dalam rangka pengusahaan Jalan Tol yang dimaksud kemudian membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk dapat menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dengan pemerintah. Pembagian keuntungan bagi konsorsium BUJT selama masa konsesi pengusahaan Jalan Tol adalah berdasarkan kepemilikan saham, yaitu sebagai berikut:
• Saham Utama sebesar 32.5% dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan
• Saham Kolektif sebesar 67.5% dimiliki oleh masing-masing Kemitraan PT Daya Mulia Turangga – PT Jasa Sarana – PT Gama Group sebanyak 27.5%, PT Waskita Karya (Persero) Tbk 20%, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 10%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 10%.
Pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap merupakan proyek prioritas sehingga dengan telah ditetapkan pemenang pelelangan pengusahaan Jalan Tol ini, nantinya pelaksanaan konstruksi dapat memiliki hasil dengan kualitas yang semakin lebih baik dengan standar internasional.
Profil Proyek KPBU[3]
• Nama Proyek: Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap
• Tujuan Pembangunan: Untuk menghubungkan Jawa Barat dengan Jawa Tengah serta mendukung pariwisata di Jawa Barat dan Jawa Tengah
• Panjang: 206.65 km, memiliki 10 Simpang Susun, dan memiliki 2 jalur dengan masing-masing 2 lajur
• Tahun Beroperasi: 2024 untuk Tahap 1 sepanjang 95.52 km, 2029 untuk Tahap 2 sepanjang 111.13 km
• Net Present Value (NPV) Proyek: USD 139,280,000.00
• Kategori Proyek: Unsolicited
• Sektor: Jalan dan Jembatan
• Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK): Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
• Lokasi: Jawa Barat dan Jawa Tengah
• Tipe Proyek: Build Operate Transfer (BOT)
• Sumber Utama Pengembalian Investasi: User Charge
• Masa Konsesi: 40 tahun
• Kelayakan Finansial: Internal Rate of Return (IRR) 12%
• Status: Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)
Paket Pengerjaan
Paket pengerjaan dibagi menjadi 2 yaitu:
Paket 1 untuk Tahap 1: Gedebage - Tasikmalaya dengan panjang 95.52 km (tahun 2022 s.d. 2024)
Paket 2 untuk Tahap 2: Tasikmalaya - Cilacap dengan panjang 111.13 km (tahun 2027 s.d. 2029)
Terdapat jeda schedule konstruksi untuk pengoperasian Tahap 1 sekitar 3 tahun. Dengan adanya jeda schedule konstruksi tersebut sehingga financial close untuk investasi ruas Jalan Tol ini dapat dilakukan 2 kali yakni kebutuhan ruas Gedebage - Tasikmalaya terlebih dahulu kemudian Tasikmalaya - Cilacap
Referensi
- ^ "Pintu Tol Cigatas Akan Bermula dari Gedebage". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2019-02-14.
- ^ "Mengawali Tahun 2022, Ditetapkan Pemenang Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap". BPJT. 2022-01-05. Diakses tanggal 2022-01-05.
- ^ "Profil Proyek Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap". Simpul KPBU. Diakses tanggal 2022-01-17.
Ruas sebelumnya: Jalan Tol Purbaleunyi |
Jalan Tol Trans Jawa | Ruas berikutnya: Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta |