Fonetik artikulatoris

Revisi sejak 2 Februari 2022 07.11 oleh Alfiiq (bicara | kontrib) (menebalkan kata kunci)

Fonetik artikulatoris (fonetik organis fonetik fisiologis) adalah fonetik yang membahas bagaimana proses alat ucap yang terdapat dalam tubuh manusia dapat menghasilkan bunyi bahasa. Bagaimana bunyi itu dibuat dan diucapkan, serta bagaimana bunyi bahasa dikategorikan berdasarkan artikulasinya.[1] Dapat dikatakan bahwa fonetik artikulatoris ini memiliki kaitan dengan alat ucap manusia, karakter setiap ucap, dan peranannya dalam menghasilkan bunyi.[2]

Hal pertama yang harus dibicarakan dalam fonetik artikulatoris adalah alat ucap manusia untuk menghasilkan bunyi bahasa. Alat-alat yang dipakai untuk menghasilkan bunyi bahasa pada manusia mempunyai kegunaan utama lain yang bersifat biologis.[2] Paru-paru berfungsi untuk bernafas, lidah untuk mengucap, dan gigi untuk mengunyah atau menggigit. Namun, secara tidak disengaja alat-alat tersebut juga dapat digunakan untuk berbicara.

Jika sedang berbicara, udara dipompa dari paru-paru melalui batang tenggorokan ke pangkalnya yang di dalamnya terdapat pita-pita suara dan pita-pita tersebut wajib terbuka agar udara dapat keluar melewati rongga hidung, rongga mulut, atau kedua rongga tersebut.[2] Bunyi bahasa tidak dapat dihasilkan apabila udara keluar tanpa hambatan apapun, ini terjadi saat bernafas. Hambatan yang menghasilkan bunyi bahasa ada pada pita-pita suara dan pada berbagai macam tempat. Artikulasi di atas pita-pita itu, khususnya di antara salah satu bagian lidah dan salah satu tempat lain, misalnya langit-langit gusi, gigi, dan lain sebagainya.

Referensi

  1. ^ Marsono (2018). Fonetik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hlm. 2. ISBN 978-979-420-458-0. 
  2. ^ a b c Hidayatullah, Moch. Syarif (2017). Cakrawala Linguistik Arab. Jakarta: Grasindo. hlm. 37.