M. Basri
M. Basri (lahir 5 Oktober 1942) adalah mantan pemain sepak bola nasional Indonesia dan sekarang melatih beberapa klub sepak bola di Indonesia.
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap | Muhammad Basri | ||
Tanggal lahir | 5 Oktober 1942 | ||
Tempat lahir | Makassar, Indonesia | ||
Posisi bermain | Pelatih | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil (Gol) | |
1960 1961 1968 1976-79 |
MOS Makassar PSM Makassar Pardedetex Medan Warna Agung Jakarta |
? (?) ? (?) ? (?) ? (?) | |
Tim nasional | |||
1962-1973 | Indonesia | ? (?) | |
Kepelatihan | |||
1977 1979 1980-1990 1983 1989 1992-1993 1994 1995-1997 2000-2001 2003 2004 2005 2007-2009 2010-2011 2011-... |
Persebaya Surabaya PSSI NIAC Mitra PSSI PSSI Arema Malang Mitra Surabaya PSM Makassar Arema Malang Persim Maros Persita Tangerang PSM Makassar Persela Lamongan PSS Sleman Persiba Bantul | ||
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik |
Karier
Sebagai pemain
Basri memulai kariernya di Klub MOS pada tahun 1961 dan dilanjutkan di klub Pardedetex dan HBS Surabaya.
Basri sempat membela timnas di Asian Games 1962. Pada saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga se-Asia. Selanjutnya, Basri terus tampil pada dua Asian Games berikutnya. Ia juga menjadi bagian timnas saat Indonesia turun di Ganefo.
Persebaya Surabaya adalah tim pertama yang diasuh Basri. Pada musim 1977, Basri berhasil mengantarkan Persebaya jadi juara Kompetisi Perserikatan. Usai memberikan prestasi puncak bagi Persebaya, Basri pindah ke NIAC Mitra. Tampaknya Basri juga ingin menjajal kerasnya Kompetisi Galatama. Lagi-lagi keampuhan racikan Basri terbukti. Tiga kali Niac Mitra dibawa Basri jadi juara Galatama, masing-masing pada 1981, 1982, dan 1986.
Kenyang merasakan persaingan pada era Kompetisi Perserikatan dan Galatama, karier Basri sebagai pelatih terus berlanjut saat sepak bola Indonesia memasuki fase Liga Indonesia. Sebagai putra derah, di awal Liga Indonesia bergulir, Basri sangat bangga bisa menukangi PSM Makassar. Nyaris saja Piala Presiden, lambang supremasi Liga Indonesia berhasil dipersembahkan Basri bagi tanah kelahirannya. Sayang, di final Liga Indonesia 1995/1996, PSM Makassar kalah 0-2 dari Mastrans Bandung Raya di final. PSM Makassar pun gagal jadi juara Liga Indonesia untuk kali pertama.
Selain PSM, pada era Liga Indonesia, Basri juga pernah menangani Arema Indonesia, Persita Tangerang, dan terakhir Persela Lamongan di musim 2007. Kala menangani Persita di musim 2004, Basri mengajukan pengunduran diri dari posisi pelatih kepala. Hal ini dilakukan karena Persita menelan kekalahan beruntun.
Sebagai pelatih, Basri dikenal keras dan tegas. Ia selalu menegakkan disiplin tinggi pada tiap tim yang diasuhnya. Hingga kini, Basri bisa dikatakan sebagai pelatih lokal paling senior yang masih beredar di kancah sepak bola nasional Indonesia.
Pemain liga
- 1961: Klub MOS
- 1968: Pardedetex
- 1973: HBS Surabaya
Tim nasional
- PSSI Asian Games 1962, 1966, 1970, 1974, 1982
- PSSI Ganefo 1962
- PSSI Pra Olimpiade 1968
- Piala Asia Cup 1968
- PSSI King's Cup 1969 (Juara), 1970 (Runner-up), 1971
- PSSI Merdeka Games 1967, 1969 dan 1970 (Juara)
- PSSI Pesta Sukan 1970 (Juara)
- PSSI Pra Piala Dunia 1973
Pelatih
- 1977: Persebaya Surabaya
- 1979: PSSI Pratama
- 1980-1986: NIAC Mitra
- 1983: Timnas Pra Olimpiade
- 1989: Timnas Pra Piala Dunia, Timnas SEA Games
- 1991-1993: Arema Malang
- 1994: Mitra Surabaya
- 1995-1997: PSM Makassar
- 2000: Arema Malang
- 2003: Persim Maros
- 2004: Persita Tangerang
- 2005: PSM Makassar
- 2007-2009: Persela Lamongan
- 2010-2011: PSS Sleman
- 2011-....: Persiba Bantul
Prestasi kepelatihan
- 1977: Juara Kompetisi Perserikatan (Persebaya Surabaya)
- 1981: Juara Galatama (NIAC Mitra)
- 1982: Juara Galatama (NIAC Mitra)
- 1986: Juara Galatama (NIAC Mitra)
- 1993: Juara Galatama (Arema Malang)
- 1996: Finalis Liga Indonesia (PSM Makassar)
Pranala luar
- (Indonesia) M. Basri, Pelatih Lintas Zaman[pranala nonaktif permanen]