M. Basri

Revisi sejak 3 Februari 2022 07.09 oleh Wagino 20100516 (bicara | kontrib) (Pranala luar: merapikan templat stub)

M. Basri (lahir 5 Oktober 1942) adalah mantan pemain sepak bola nasional Indonesia dan sekarang melatih beberapa klub sepak bola di Indonesia.

M Basri
Informasi pribadi
Nama lengkap Muhammad Basri
Tanggal lahir 5 Oktober 1942 (umur 82)
Tempat lahir Makassar, Indonesia
Posisi bermain Pelatih
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1960
1961
1968
1976-79
MOS Makassar
PSM Makassar
Pardedetex Medan
Warna Agung Jakarta
? (?)
? (?)
? (?)
? (?)
Tim nasional
1962-1973 Indonesia ? (?)
Kepelatihan
1977
1979
1980-1990
1983
1989
1992-1993
1994
1995-1997
2000-2001
2003
2004
2005
2007-2009
2010-2011
2011-...
Persebaya Surabaya
PSSI
NIAC Mitra
PSSI
PSSI
Arema Malang
Mitra Surabaya
PSM Makassar
Arema Malang
Persim Maros
Persita Tangerang
PSM Makassar
Persela Lamongan
PSS Sleman
Persiba Bantul
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik

Karier

Sebagai pemain

Basri memulai kariernya di Klub MOS pada tahun 1961 dan dilanjutkan di klub Pardedetex dan HBS Surabaya.

Basri sempat membela timnas di Asian Games 1962. Pada saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga se-Asia. Selanjutnya, Basri terus tampil pada dua Asian Games berikutnya. Ia juga menjadi bagian timnas saat Indonesia turun di Ganefo.

Persebaya Surabaya adalah tim pertama yang diasuh Basri. Pada musim 1977, Basri berhasil mengantarkan Persebaya jadi juara Kompetisi Perserikatan. Usai memberikan prestasi puncak bagi Persebaya, Basri pindah ke NIAC Mitra. Tampaknya Basri juga ingin menjajal kerasnya Kompetisi Galatama. Lagi-lagi keampuhan racikan Basri terbukti. Tiga kali Niac Mitra dibawa Basri jadi juara Galatama, masing-masing pada 1981, 1982, dan 1986.

Kenyang merasakan persaingan pada era Kompetisi Perserikatan dan Galatama, karier Basri sebagai pelatih terus berlanjut saat sepak bola Indonesia memasuki fase Liga Indonesia. Sebagai putra derah, di awal Liga Indonesia bergulir, Basri sangat bangga bisa menukangi PSM Makassar. Nyaris saja Piala Presiden, lambang supremasi Liga Indonesia berhasil dipersembahkan Basri bagi tanah kelahirannya. Sayang, di final Liga Indonesia 1995/1996, PSM Makassar kalah 0-2 dari Mastrans Bandung Raya di final. PSM Makassar pun gagal jadi juara Liga Indonesia untuk kali pertama.

Selain PSM, pada era Liga Indonesia, Basri juga pernah menangani Arema Indonesia, Persita Tangerang, dan terakhir Persela Lamongan di musim 2007. Kala menangani Persita di musim 2004, Basri mengajukan pengunduran diri dari posisi pelatih kepala. Hal ini dilakukan karena Persita menelan kekalahan beruntun.

Sebagai pelatih, Basri dikenal keras dan tegas. Ia selalu menegakkan disiplin tinggi pada tiap tim yang diasuhnya. Hingga kini, Basri bisa dikatakan sebagai pelatih lokal paling senior yang masih beredar di kancah sepak bola nasional Indonesia.

Pemain liga

  • 1961: Klub MOS
  • 1968: Pardedetex
  • 1973: HBS Surabaya

Tim nasional

  • PSSI Asian Games 1962, 1966, 1970, 1974, 1982
  • PSSI Ganefo 1962
  • PSSI Pra Olimpiade 1968
  • Piala Asia Cup 1968
  • PSSI King's Cup 1969 (Juara), 1970 (Runner-up), 1971
  • PSSI Merdeka Games 1967, 1969 dan 1970 (Juara)
  • PSSI Pesta Sukan 1970 (Juara)
  • PSSI Pra Piala Dunia 1973

Pelatih

Prestasi kepelatihan

  • 1977: Juara Kompetisi Perserikatan (Persebaya Surabaya)
  • 1981: Juara Galatama (NIAC Mitra)
  • 1982: Juara Galatama (NIAC Mitra)
  • 1986: Juara Galatama (NIAC Mitra)
  • 1993: Juara Galatama (Arema Malang)
  • 1996: Finalis Liga Indonesia (PSM Makassar)

Pranala luar