Wonokerto, Turi, Sleman

desa di Kabupaten Sleman, Yogyakarta

Wonokerto adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Desa Wonokerto yang terletak di kaki Gunung Merapi terkenal dengan tanaman salaknya. Sebagian warga desa tersebut menggantungkan hidup dari salak pondoh.

Desa ini juga merupakan desa yang selalu terancam oleh aktivitas erupsi gunung Merapi. Desa Wonokerto memiliki otensi wisata yakni Panorama Merapi, hutan konservasi dengan aneka floranya dan ratusan jenis burung serta satwa lainya. Terdapat pula wobyek wisata ritual yaitu Gua Semar, Kedung Cuwo, Sendang Pancuran, Pring Wali, dan Batu Tunggang.

Desa Wisata Tunggul Arum

Desa Wisata Tunggul Arum merupakan desa yang berada di kawasana lereng Merapi paling barat yang berada di wilayah Kabupaten Sleman, tepatnya di Padukuhan Tunggul Arum, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi. Tunggul Arum banyak menyimpan potensi pariwisata yang layak jual terutama bagi wisatawan minat khusus, tetapi juga tidak menutup kemungkinan untuk wisatawan pada umumnya baik domestik maupun asing.

Pada setiap bulan Sapar (Jawa) diselanggarakan upacara adat Merti Bumi. Upacara ini merupakan ucapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah yang telah diberikan. Menurut kisah, Pada 1961 Gunung Merapi meletus, laharnya mengalir dengan jarak luncur lahar sampai 8-9 kilometer menuju dua sungai Bebeng dan Sungai Putih yang melintasi sebuah wilayah yang disebut Tunggul Wulung.

Untuk Keselamatn warga, pemerintah mengajak transmigrasi, namun hanya sekitar enam puluh kepala keluarga yang menerima tawaran itu. Warga lainnya beserta sesepuh dan perangkat desa, tidak ingin pindah dari tanah kelahiran mereka. Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam pun akhirnya memberikan tanah kepada warga sebagai tempat tinggal yang baru dan aman, hingga terbentuklah dusun Tunggul Arum.