Lipa' Sabbe merupakan sarung khas dari suku Makassar dan suku Bugis khususnya daerah tanah suku Makassar di Gowa, Takalar, dan di tanah etnis Bugis seperti di Bone, Wajo, Soppeng. Pusat produksi sarung ini adalah di Gowa, dan Sengkang di Sulawesi Selatan. Lipa Sabbe berasal dari bahasa Makassar dan bugis yang artinya Sarung sutra. Lipa' Sabbe terbuat dari kain sutra. Biasanya digunakan sebagai bawahan baik oleh pria maupun wanita. Untuk pria dipadukan dengan jas tutup dan songkok recca sebutan orang Bugis dan Songkok guru / Nibiring Bulaeng sebutan suku Makassar . Sementara untuk wanita dipadukan dengan baju bodo.[1] , yang merupakan baju khas suku Makassar . Biasanya sarung ini digunakan pada acara adat, acara pernikahan seperti mappacci , dalam adat suku Makassar seperti acara Akkorontigi , serta sebagai hadiah pernikahan.

Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda

Kain ini adalah salah satu dari 33 kain tradisional yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud, Nadjamuddin Ramly mengatakan penetapan ini adalah upaya untuk melindungi dan mendorong masyarakat melestarikan kain tradisional.[2] Kain ini ditetapkan pada tahun 2016.

Referensi

  1. ^ "Pawai Lipa Sabbe di HUT ke-619 Wajo Pecahkan Rekor Muri". Tribun Timur. Diakses tanggal 2019-04-02. 
  2. ^ Indra, Rahman. "33 Kain Tradisional Ditetapkan Jadi Warisan Budaya". gaya hidup (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-04-02.