Goesti Emran
Goesti Emran adalah salah satu wartawan senior Indonesia , Pendiri majalah D&R https://m.wiki-indonesia.club/wiki/Majalah_D%26R dan mantan Pemred D&R Beliau lahir di Kota Ujung Pandang 23 April 1932 dari seorang Ayah bernama Goesti Anang Sabran bin Goesti Hoesin bin Pangeran Achmad Bin Pangerang Noch/Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana https://m.wiki-indonesia.club/wiki/Ratoe_Anom_Mangkoe_Boemi_Kentjana Bin Sulthan Adam Al-Watsiq Billahhttps://m.wiki-indonesia.club/wiki/Sultan_Adam yang mempunyai garis keturunan langsung Kesultanan Banjar.
Lahir | Ujung Pandanghttps://m.wiki-indonesia.club/wiki/Kota_Makassar
23 April 1932 |
||
Meninggal | Jakarta 19 Januari 1999 | ||
Pekerjaan | Wartawan, Jurnalistik | ||
Istri | Kharunisa | ||
Anak Kandung | Gusti Rozani Eva Kanada
Gusti Nirmala Dien Melinda Sari |
Pada 1957, Beliau bersama 2 tokoh wartawan senior lain Soebagijo IN atau lebih dikenal Pak SIN dan Djamaludin Adinegoro https://m.wiki-indonesia.club/wiki/Adinegoro diundang menghadiri Sidang Umum PBB. Setelah sidang, mereka diberi kesempatan mengunjungi berbagai negara bagian AS. Sebuah kesempatan langka untuk wartawan Indonesia saat
Beliau Pulang Dari New York ke Jakarta bergabung dengan penerbitan Grup Selecta.
Di majalah Selecta, antara lain, Beliau pernah menjabat sebagai salah seorang redaktur pelaksana.
Dan Beliau kemudian memimpin D&R pada 1990, lalu berlanjut ke D&R manajemen baru.
Sebuah peristiwa pada 15 Oktober 1996
yakni ketika sebuah surat dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) https://m.wiki-indonesia.club/wiki/Persatuan_Wartawan_Indonesia
Jaya dilayangkan kepada Pimpinan Redaksi, waktu itu Pemimpin Redaksi Majalah Berita D&R, yang isinya mencabut rekomendasinya sebagai Beliau ? Sikapnya yang melindungi wartawan anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang bekerja di D&R dianggap melanggar kebijakan organisasi "binaan" Menteri Penerangan itu.
Di masa "jahiliah" itu, rekomendasi PWI memang dibutuhkan dan punya nilai ekonomis. Tapi apakah pencabutan rekomendasi itu membuat seorang Beliau jadi surut? "Ah, tidak. Saya malah jadi tambah bersemangat bersama-sama kalian yang muda menegakkan pers yang independen," kata Pak Beliau, seperti dikenang seorang wartawan yang bekerja di D&R saat itu.
Beliau memang bukan orang baru di dunia jurnalistik. beliau juga wartawan di
koran Jepang, Chunichi Shinbunhttps://m.wiki-indonesia.club/wiki/Chunichi_Shimbun
Beliau Meninggal Dunia Tepat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1419 Hijriah ( 19 Januari 1999 ).
Beliau mempunyai Istri Pertama Dibanjarmasin Khairun Nisa yang Mempunyai 2 anak Kandang dari pernikahan Pertama : Gusti Rozani Eva Kanada dan Gusti Nirmala Dien Melindasari.
dan Istri ke 2 dijakarta yang mempunyai seorang anak angkat.