Lie Kiat Teng
Dr. Lie Kiat Teng (17 Agustus 1912 – 21 Juli 1983) adalah Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam kabinet Ali Sastroamidjojo pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Setelah masuk Islam namanya berganti menjadi Mohammad Ali. Ia adalah anggota PSII (Partai Syarikat Islam Indonesia).
Lie Kiat Teng | |
---|---|
[[ Menteri Kesehatan Indonesia]] ke-5 | |
Masa jabatan 9 Oktober 1953 – 12 Agustus 1955 | |
Presiden | Soekarno |
Informasi pribadi | |
Lahir | Sukabumi, Hindia Belanda | 17 Agustus 1912
Meninggal | 21 Juli 1983 Jakarta, Indonesia | (umur 70)
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | PSII |
Sunting kotak info • L • B |
Riwayat Hidup
Lie Kiat Teng lahir di Sukabumi, 17 Agustus 1912 yang kemudian namanya berubah menjadi Mohammad Ali setelah menjadi mualaf pada tahun 1946.[1] Beliau menempuh pendidikan di Nederlandsch Indische Artsen School (Sekolah Dokter Hindia Belanda). Setelah lulus, dia bekerja sebagai dokter pemerintah di Curup dan Bengkulu kemudian pindah ke perusahaan tambang di Rejang Lebong dan rumah sakit di Waringin Tiga. Pada masa pendudukan Jepang, dia menjabat sebagai kepala divisi kesehataan pemerintah. Setelah Indonesia merdeka, dia menjadi dokter di Palembang.[2]
Menteri Kesehatan
Ali Sastroamidjojo kemudian menunjuk Lie Kiat Teng sebagai Menteri Kesehatan dalam Kabinet Ali I (1953-1955). Selama dua tahun berkiprah menjadi Menteri Kesehatan, dia mencetuskan ide pembangunan fakultas kedokteran pada Kongres IDI 1953. Salah satu hasil kerja beliau yang terkenal yaitu pembangunan RSUP Dr. Mohammad Hoesin dan sebagai tanda terima kasih, nama beliau diabadikan menjadi nama jalan di sekitar area rumah sakit.[2]
Kematian
Lie meninggal tanggal 21 Juli 1983 di rumahnya di Jakarta.[3]
Referensi
- ^ "Kami Perkenalkan" (Siaran pers). Departemen Penerangan. 1954-05-30. Diakses tanggal 2020-01-17.
- ^ a b "BIOGRAFI Dr Lie Kiat Teng". Diakses tanggal 2020-01-17.
- ^ "DR Lie Kiat Teng Meninggal Dunia". Kompas. 22 Juli 1983.
Pranala luar
- (Indonesia) Profil Diarsipkan 2008-01-22 di Wayback Machine.