Kabupaten Sumba Barat
Kabupaten Sumba Barat adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Waikabubak. Kabupaten Sumba Barat pernah mengalami pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kabupaten Sumba Tengah pada tahun 2007. Jumlah penduduk kabupaten Sumba Barat tahun 2021 sebanyak 149.496 jiwa.[4]
Kabupaten Sumba Barat | |
---|---|
Motto: Pada Eweta Manda Elu | |
Koordinat: 9°34′00″S 119°27′00″E / 9.56667°S 119.45°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Nusa Tenggara Timur |
Tanggal berdiri | 9 Agustus 1958 |
Dasar hukum | UU No. 69 Tahun 1958[1] |
Ibu kota | Kota Waikabubak |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Drs. Agustinus Niga Dapawole |
• Wakil Bupati | Marthen Ngailu Toni |
Luas | |
• Total | 2.183,18 km2 (842,93 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 149.496 |
• Kepadatan | 68/km2 (180/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Kristen 89,02% - Protestan 70,42% - Katolik 18,60% Marapu 6,54% Islam 4,33% Hindu 0,11%[4][5] |
• IPM | 63,53 (2020) Sedang[6] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0387 |
Pelat kendaraan | ED xxxx A* |
Kode Kemendagri | 53.12 |
DAU | Rp 422.109.872.000,- (2020) |
Situs web | www Pariwisata www |
Geografi
Kabupaten Sumba Barat terletak di Pulau Sumba bagian barat dan merupakan kabupaten dengan luas wilayah terkecil. Secara geografis, Kabupaten Sumba Barat terletak pada 119° 6’ 43,61” - 119° 32’ 5,87” Bujur Timur dan 9° 22’ 24,27” - 9° 47’ 50,14” Lintang Selatan. Jaraknya sekitar dari 128 Kilometer dari Kota Waingapu. Luas wilayahnya 737,42 km2.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Laut Sawu |
Timur | Kabupaten Sumba Tengah |
Selatan | Samudera Hindia |
Barat | Kabupaten Sumba Barat Daya |
Topografi
Topografi Kabupaten Sumba Barat berupa pesisir, rangkaian pegunungan dan bukit-bukit kapur yang curam. Sebagian besar wilayah pesisirnya berada di bagian selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Ketinggian wilayahnya antara 0-800 meter di atas permukaan air laut (mdpl) dengan karakteristik wilayah yang sama dengan wilayah lain di Pulau Sumba tergolong kering. Jenis tanah di Kabupaten Sumba Barat umumnya mediteran dengan jenis batuan batu gamping dengan kemiringan lahan 14°-40°. Sebanyak 94,34% wilayah Kabupaten Sumba Barat digunakan sebagai lahan kering.
Iklim dan hidrologi
Kabupaten Sumba Barat memiliki iklim tropis basah dan kering (Aw) di pesisir dan iklim muson tropis (Am) di pedalaman dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan di Kabupaten Sumba Barat berdurasi ±6 bulan yakni pada bulan November–April, sedangkan musim kemarau berlangsung sejak awal bulan Mei hingga pekan-pekan pertama di bulan November. Curah hujan tahunan cukup rendah hingga menengah yakni berkisar antara 800–1900 mm per tahun dengan hari hujan sekitar 70-150 hari hujan per tahun. Suhu udara berkisar 25 °C - 33 °C dengan suhu minimum 21,8 °C dan maksimum 33,9 °C di musim kemarau. Sungai-sungai yang melintasi wilayah ini yaitu Sungai Wanokaka (Sungai Labariri), Sungai Kadengar, Sungai Kalada, dan Sungai Watupanggata.
Data iklim Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.5 (86.9) |
29.9 (85.8) |
30.5 (86.9) |
31 (88) |
29.9 (85.8) |
29.3 (84.7) |
28.4 (83.1) |
29.2 (84.6) |
30.7 (87.3) |
31.6 (88.9) |
31.3 (88.3) |
30.6 (87.1) |
30.24 (86.45) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.8 (80.2) |
26.4 (79.5) |
26.7 (80.1) |
26.8 (80.2) |
25.8 (78.4) |
23.7 (74.7) |
24.1 (75.4) |
24.7 (76.5) |
25.8 (78.4) |
27.1 (80.8) |
27.4 (81.3) |
27 (81) |
26.02 (78.87) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 22.7 (72.9) |
22.5 (72.5) |
22.9 (73.2) |
22.5 (72.5) |
21.8 (71.2) |
20.9 (69.6) |
19.8 (67.6) |
20.1 (68.2) |
20.9 (69.6) |
22.6 (72.7) |
23.4 (74.1) |
23.4 (74.1) |
21.96 (71.52) |
Curah hujan mm (inci) | 327 (12.87) |
328 (12.91) |
261 (10.28) |
172 (6.77) |
76 (2.99) |
36 (1.42) |
29 (1.14) |
18 (0.71) |
34 (1.34) |
63 (2.48) |
127 (5) |
265 (10.43) |
1.736 (68,34) |
Rata-rata hari hujan | 14 | 14 | 12 | 10 | 5 | 3 | 3 | 2 | 2 | 4 | 8 | 13 | 90 |
% kelembapan | 84 | 83 | 80 | 74 | 72 | 68 | 65 | 64 | 67 | 71 | 77 | 80 | 73.8 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 178 | 184 | 210 | 224 | 260 | 275 | 294 | 306 | 300 | 282 | 231 | 196 | 2.940 |
Sumber #1: BMKG[7] | |||||||||||||
Sumber #2: Climate-Data.org[8][9][10] |
Pemerintahan
Daftar Bupati
No. | Potret | Nama
(masa hidup) |
Mulai menjabat | Selesai menjabat | Prd. | Jabatan Sebelumnya | Wakil Bupati | Ket. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Leonardus Lede Kalumbang | |||||||||
Casper Melchior Keluanan Amalo | |||||||||
1 | Leonardus Lede Kalumbang | 27 Mei 1960 | 3 April 1961 | I | Pejabat Sementara Bupati Sumba Barat | Tidak Ada | |||
Hendrik Rihi Kanadjara | |||||||||
2 | Umbu Remu Samapaty | 20 September 1962 | 20 September 1967 | II | Kepala Daerah Swapraja Anakalang | Tidak Ada | |||
20 September 1967 | 20 September 1972 | III | |||||||
Umbu Remu Samapaty | |||||||||
3 | Drs. Umbu Tonga |
1 September 1973 | 1 September 1978 | IV | Sekretaris Bupati Sumba Barat | Tidak Ada | |||
4 | Letkol Udara Dominggus Pandango S.H. |
1 September 1978 | 13 Desember 1984 | V | |||||
5 | Drs. Umbu Djima |
18 April 1985 | 18 April 1990 | VI | Asisten II Setwilda NTT | ||||
18 April 1990 | 18 April 1995 | VII | |||||||
6 | Letkol Udara Rudolf Malo |
18 April 1995 | 18 April 2000 | VIII | Anggota DPRD NTT | ||||
Robertus Li S.H. | |||||||||
7 | Thimotius Langgar S.H. |
1 Mei 2000 | 1 Mei 2005 | IX | Kepala Bapeldalda Prov. NTT | Julianus Pote Leba | |||
Ir. Pieter Djami Rebo M.Si. | |||||||||
8 | Drs. Julianus Pote Leba M.Si. |
30 Agustus 2005 | 30 Agustus 2010 | X | Wakil Bupati Sumba Barat | Kornelius Kodi Mete (2005-2008) |
[11] | ||
Lowong | |||||||||
T.L. Ora (2008-2010) |
|||||||||
Ir. Julius Muhu | |||||||||
9 | Jubilate Pieter Pandango S.Pd., M.Si. |
21 September 2010 | 21 September 2015 | XI | Reko Deta | ||||
Drs. Paulus S.K. Limu | |||||||||
10 | Drs. Agustinus Niga Dapawole |
17 Februari 2016 | 17 Februari 2021 | XII | Marthen Ngailu Toni | ||||
Drs. Daniel Baiya Pabala | |||||||||
Kosmas Damianus Lana, S.H., M.Si. | |||||||||
11 | Yohanis Dade, SH | 26 April 2021 | Petahana | XIII | Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Sumba Barat | John Lado Bora Kabba | [Ket. 1][12] | ||
|
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Sumba Barat dalam dua periode terakhir.[13][14]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | ||
PKB | 3 | 2 | |
Gerindra | 3 | 4 | |
PDI-P | 4 | 3 | |
Golkar | 4 | 4 | |
NasDem | 4 | 3 | |
Berkarya | (baru) 1 | ||
Perindo | (baru) 2 | ||
PSI | (baru) 1 | ||
PAN | 2 | 1 | |
Hanura | 2 | 1 | |
Demokrat | 1 | 3 | |
PKPI | 2 | 0 | |
Jumlah Anggota | 25 | 25 | |
Jumlah Partai | 9 | 11 |
Kecamatan
Kabupaten Sumba Barat terdiri dari 6 Kecamatan, 11 Kelurahan, dan 63 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 145.061 jiwa dengan luas wilayah 2.183,18 km² dan sebaran penduduk 66 jiwa/km².[15][2]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sumba Barat, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
53.12.04 | Tana Righu | 18 | Desa | ||
53.12.10 | Loli | 5 | 9 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.12.11 | Wanokaka | 14 | Desa | ||
53.12.12 | Lamboya | 11 | Desa | ||
53.12.15 | Kota Waikabubak | 6 | 7 | Desa | |
Kelurahan | |||||
53.12.18 | Laboya Barat | 4 | Desa | ||
TOTAL | 11 | 74 |
Penduduk
Jumlah penduduk
Penduduk Kabupaten Sumba Barat pada tahun 2019 tercatat 148.916 jiwa, mengalami pertumbuhan sebesar 1,7% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga pada tahun 2015 sebanyak 22.929 rumah tangga.[16] Kepadatan penduduk Kabupaten Sumba Barat pada tahun 2015 sebesar 168 jiwa/km2, dengan Kecamatan Kota Waikabubak merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 712 jiwa/km² dan Kecamatan Lamboya Barat merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 50 jiwa/km².
Agama dan suku
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, mayoritas agama penduduk Kabupaten Sumba Barat adalah pemeluk Kristen Protestan 70,42%, kemudian Katolik 18,60%, Islam 4,33%, dan sebagian kecil memeluk agama Hindu 0,11%.[4] Namun masih banyak warga Sumba Barat yang meyakini ajaran tradisional Marapu sebagai keyakinan turun temurun warga sekitar, mencakup 6,54% penduduk Sumba Barat. Pengaruh adat-istiadat masih cukup kuat bagi sebahagian penduduk Sumba Barat. Selain itu di kabupaten ini masih terdapat masyarakat terasing, yaitu suku bangsa Balikeda di desa Dokakaka, Kecamatan Loli.
Nama kecamatan | Jumlah penduduk | Luas wilayah | Jumlah desa (2015) | Jumlah kelurahan (2015) |
---|---|---|---|---|
Kecamatan Kota Waikabubak | 32.278 Jiwa | 44,71 km2 | 7 | 6 |
Kecamatan Lamboya | 17.481 Jiwa | 125,65 km2 | 11 | - |
Kecamatan Lamboya Barat | 8.262 Jiwa | 161,23 km2 | 4 | - |
Kecamatan Loli | 30.519 Jiwa | 132,36 km2 | 9 | 5 |
Kecamatan Tana Righu (Laratama) | 19.666 Jiwa | 139,76 km2 | 18 | - |
Kecamatan Wanokaka | 15.707 Jiwa | 133,68 km2 | 14 | - |
Perekonomian
Secara tradisional (renca) sebagian besar penduduk di kabupaten ini bergantung hidup pada sektor pertanian. Karena keadaan tanahnya, tanaman cokelat dan tembakau dapat tumbuh di areal seluas 110 hektare dan 2.280 hektare. Sektor peternakan juga merupakan nafkah tambahan utama penduduk setempat. Kerbau banyak digunakan dalam pelaksanaan upacara adat. Selain itu kerbau juga digunakan untuk menggarap tanah pertanian.
Budaya
Di Kabupaten Sumba Barat masih bisa ditemukan daerah-daerah yang memiliki nilai historis, baik dari segi sejarah maupun sosial budayanya. Kampung Kadung Tana, Watu Karagata dan Bulu Peka Mila merupakan daerah yang terdapat makam-makam megalitik. Juga di desa Tarung yang berjarak setengah kilometer dari Kota Waikabubak, terdapat makam megalitik yang bercirikan tanduk kerbau dan taring-taring babi yang pada masa lalu merupakan hewan sakral.
Di Kecamatan Lamboya dan Kecamatan Wanokaka sering dilaksanakan acara perang tanding di atas kuda atau pasola pada bulan Februari dan Maret. Pasola adalah keterampilan menunggang kuda sambil melemparkan tombak kayu berujung tumpul yang di arahkan ke tubuh lawan. Sebelum upacara tersebut berlangsung, diadakan terlebih dahulu acara Nyale, yaitu mencari sejenis cacing yang terdapat di antara batu-batu di tepi pantai saat menjelang subuh kala purnama mulai muncul dan kemudian akan dimakan.
Pariwisata
- Taman Nasional Manupeu Tanah Daru
- Air Terjun Lapopu
- Pantai Nihiwatu
- Pantai Nihioka
- Pantai Rua
- Pantai Lailiang
- Pantai Pahiwi
- Pantai Watuwawi
- Pantai Marangaba
- Pantai Dewa
- Kampung Adat Praijing
- Kampung Adat Tarung
Pustaka
- Ensiklopedia Nasional Indonesia.
- BPS Kab. Sumba Barat
Referensi
- ^ UU No. 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Barat
- ^ a b "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ "Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka 2020". BPS Kabupaten Sumba Barat. Diakses tanggal 23 September 2020.
- ^ a b c "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2 Agustus 2021.
- ^ "Jumlah Penduduk Pemeluk Agama di Nusa Tenggara Timur 2019" (PDF). www.ntt.kemenag.go.id. Diakses tanggal 23 September 2020.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020" (pdf). www.bps.go.id. Diakses tanggal 2 Agustus 2021.
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 80 & 145. Diakses tanggal 12 September 2024.
- ^ "Wanokaka, Sumba Barat, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 12 Agustus 2020.
- ^ "Waikabubak, Sumba Barat, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 12 Agustus 2020.
- ^ "Tana Righu, Sumba Barat, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 12 Agustus 2020.
- ^ Kornelius Kodi Mete mengundurkan diri dari jabatan Wakil Bupati untuk menjadi Calon Bupati pada Pilkada 2008 di Kabupaten Sumba Barat Daya.
- ^ "Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat". 26 April 2021. Diakses tanggal 7 Maret 2022.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Sumba Barat 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Sumba Barat 2019-2024[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Sumba Barat, 2015