Pall Mall (rokok)

Merek rokok yang diproduksi British American Tobacco

Pall Mall merupakan merek rokok tertua ketiga di dunia setelah Lucky Strike, Kent, Dunhill. Merek ini dibeli oleh British American Tobacco pada tahun 1902 dan menjadi brand global yang ditargetkan penjualannya.

Pall Mall
Rokok Pall Mall varian soft pack (tahun 1944)
Jenis produkRokok putih
PemilikBritish American Tobacco
ProdusenBentoel Group
NegaraAmerika Serikat
Diluncurkan1899; 125 tahun lalu (1899)
Dihentikan(2013) Indonesia
PasarSeluruh dunia
Pemilik sebelumnyaRothmans of Pall Mall International
Black Butler Company
JargonLight Up the Night (1996)

Merek rokok ini pertama kali ditampilkan pada tahun 1899. Produk ini dijual dalam kemasan yang direnggangkan, dua rokok lebar, dan sepuluh rokok panjang. Sementara, batang rokoknya sendiri digulung dengan kertas berwarna putih.

Di Indonesia, produk diproduksi oleh BAT Indonesia dan diluncurkan sebelum tahun 2000an. Hadir dengan 3 Variant, yakni Filter / Full Flavor Merah, Lights Biru, dan Menthol Hijau.

Lalu, BAT Indonesia melakukan merger dengan Bentoel Group pada tahun 2009 dan produk sempat diproduksi oleh Bentoel Group. Pada tahun 2013, produk mengalami penurunan penjualan. Akhirnya Produk Pall Mall ditarik dari Indonesia dan tidak memproduksi kembali. Perusahaan lebih memfokuskan pada Dunhill dan Lucky Strike.

Varian

Sigaret Putih Mesin

  • Pall Mall Filter
  • Pall Mall Lights
  • Pall Mall Menthol Lights

Iklan

Kontroversi

Gugatan terhadap Pall Mall terkait kasus pornografi

PT British American Tobacco Indonesia Tbk mendapatkan somasi dari 13 lembaga di Surakarta terkait acara promosi Pall Mall di 40 kota di Indonesia yang menambahkan unsur pornografi di setiap acaranya. Namun, dalam acara promosi Pall Mall di Solo, terdapat kesalahan besar, yaitu lomba telanjang yang menawarkan hadiah antara Rp 300,000.00-Rp 1,000,000.00. Hal ini membuat Pall Mall diancam somasi.

Permohonan maaf pihak PT BAT Indonesia terhadap 13 lembaga di Solo termasuk Front Anti Marah dianggap salah sasaran. Slamet Abidin, ketua Front Anti Marah, berkata bahwa permohonan maaf itu harus ditujukan untuk perokok Pall Mall itu sendiri, bukan kepada 13 lembaga di Solo itu. Lantaran lomba yang menawarkan hadiah ratusan ribu rupiah itu, maka 13 organisasi mahasiswa, Ikadin, dan sejumlah LSM konsumen dan perlindungan hak anak di Solo kemudian bergabung membentuk sebuah tim yang diberi nama Tim Advokasi Korban Pall Mall. Mereka menuntut Pall Mall tidak boleh menyelenggarakan acara itu lagi, apalagi pada tanggal 2 Oktober 2000 nanti Pall Mall akan dipromosi di Malang.

Jika selama 2 minggu, tuntutan semua lembaga itu tidak dijawab oleh Pall Mall, maka mereka akan menuntut pemerintah mencabut izin usaha British American Tobacco di Indonesia.

Akibat adanya kasus ini, harga saham British American Tobacco sebagai produsen Pall Mall anjlok.

Pranala luar