Goesti Emran (23 April 1932 – 19 Januari 1999) merupakan seorang wartawan senior Indonesia dan mantan pendiri serta pemimpin redaksi Majalah D&R.[1] Ia lahir di Kota Ujung Pandang 23 April 1932 dari ayah Goesti Anang Sabran bin Goesti Hoesin. Ayahnya memiliki garis keturunan langsung dengan para Sultan Banjar.

Goesti Emran
Goesti Emran pada bulan Juli 1988
Lahir(1932-04-23)23 April 1932
Makassar, Sulawesi Selatan
Meninggal19 Januari 1999(1999-01-19) (umur 66)
Jakarta, Indonesia
Dikenal atasWartawan dan pekerjaan dalam bidang jurnalistik
Suami/istriKhairunisa
AnakGusti Rozani Eva Kanada
Gusti Nirmala Dien Melinda Sari
Orang tua
  • Goesti Anang Sabran (bapak)
  • Marsinem (ibu)

Pada 1957, Goesti bersama 2 tokoh wartawan senior Soebagijo IN dan Djamaludin Adinegoro diundang menghadiri Sidang Umum PBB. Setelah sidang, mereka diberi kesempatan mengunjungi berbagai negara bagian AS.[2] Usai mengikuti perjalanan ke Amerika Serikat, Goesti kemudian bergabung dengan penerbitan Grup Selecta. Di majalah Selecta. Beliau pernah menjabat sebagai salah seorang redaktur pelaksana dan memimpin D&R pada 1990, lalu berlanjut ke D&R manajemen baru.

Pada tanggal 15 Oktober 1996, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya mengirimkan surat kepada Pimpinan Redaksi Majalah Berita D&R, yang isinya mencabut rekomendasinya sebagai Pemred. Sikapnya yang melindungi wartawan anggota Aliansi Jurnalis Independen yang bekerja di D&R dianggap melanggar kebijakan organisasi binaan Menteri Penerangan tersebut.[3][4]

Goesti meninggal dunia pada tanggal 19 Januari 1999, bertepatan dengan Idul Fitri.[5] Sebelum meninggal, Goesti telah diketahui mengidap kanker dalam jangka waktu yang cukup lama.[6]

Referensi

  1. ^ dkk, Ahmad Taufik. Semangat Sirnagalih: 20 Tahun Aliansi Jurnalis Independen. Aliansi Jurnalis Independen (AJI). 
  2. ^ Notodidjojo, Soebagijo Ilham (1987). Adinegoro: pelopor jurnalistik Indonesia. Haji Masagung. hlm. 196. ISBN 978-979-412-071-2. 
  3. ^ Seabad pers kebangsaan, 1907-2007. I:Boekoe. 2007. hlm. 874–875. ISBN 978-979-1436-02-1. 
  4. ^ "Index". Index on Censorship (1): 115. 1997. doi:10.1177/030642209702600124. 
  5. ^ Satrio (13 Maret 1999). ""TEMPO" TIDAK JUJUR PADA SEJARAHNYA SENDIRI". Kuli Tinta. Diakses tanggal 11 Februari 2022. 
  6. ^ "Meninggal". Tempo. 1999. hlm. 63. Diakses tanggal 11 Februari 2022.