Protesa mata

Revisi sejak 16 Februari 2022 04.17 oleh SILVANO MICHEL (bicara | kontrib) (Perbaiki tulisan)

Protesa mata, disebut juga mata palsu adalah mata tiruan estetis untuk orang yang kehilangan satu mata setelah mengalami cedera atau penyakit, untuk orang yang cacat mata sejak lahir, untuk orang buta dengan bola mata kisut atau jelek tanpa operasi.

Protesa mata
Kucing dengan protesa mata
Protesa mata

Indikasi untuk memakai protesa mata dalam medis dan kosmetik:

  • Mengembalikan keindahan wajah dan pandangan.
  • Mencegah atau menghentikan sakit psikologi, mengembalikan kepercayaan diri sehingga memudahkan untuk bermasyarakat.
  • Mencegah kolaps kelopak mata dan menahan bentuk rongga mata.
  • Mencegah akumulasi cairan dalam rongga mata sehingga dapat mempermudah keluarnya air mata.
  • Menimbulkan pertumbuhan tulang dan wajah, merawat asimetri wajah.

Sebutan internasional untuk kualifikasi orang yang membuat protesa mata adalah ocularist, okularis dalam bahasa Indonesia.

Hanya ada satu tipe protesa mata yang asli, yaitu yang dibuat satu per satu oleh okularis sesuai ukuran pas pasien. Okularis menduplikat gambar mata asli sehingga mata palsu tidak dapat dibedakan dengan mata asli.

Protesa dibuat di laboratorium menggunakan bahan akrilik medis. Proses pembuatan protesa mata lama dan kompleks, dan memakan biaya cukup mahal.

Protesa mata harus netral dan aman karena letaknya berada di dalam rongga mata, di belakang kelopak mata dengan kontak permanen dengan jaringan; protesa harus non toksik supaya dapat diterima oleh sistem immun tanpa menimbulkan peradangan.

Ada protesa mata buatan pabrik, ready stock, dengan kualitas rendah yang tidak sesuai ukuran. Protesa yang sudah jadi dilarang di Eropa karena sering kali tidak dapat diterima oleh pasien, bisa melukai jaringan, dan menyebabkan sakit psikologis karena hasil estetis kurang.

Ada protesa mata palsu buatan tanpa teknik atau bahan yang benar, yang menimbulkan kelebihan cairan, retraksi kelopak mata dan entropion, dan yang merusakkan wajah pemakai.

Pranala luar