Death metal

subgenre ekstrim dari musik heavy metal

Death metal adalah sebuah sub-genre extreme dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal dan gelombang pertama dari black metal pada awal 1980-an.[1] Beberapa ciri khas nada instrumen-nya menggunakan distorsi berat dan tuning nada rendah pada gitarnya, memainkan beberapa teknik gitar diantaranya palm muting dan tremolo picking, suara vokal deep growling, death grunt, death growl dan screams dengan lirik lagu yang bertemakan kekerasan, kematian, fiksi horror, satanisme, okultisme, alam, mistis, mitologi, filosofi, ilmu pengetahuan fiksi, politik, perang, dan lain sebagainya, lirik musik yang juga mendapat pengaruh dari film Horor dan Thriller ini mendeskripsikan tindakan ekstrem termasuk mutilasi, pembedahan anggota tubuh, penyiksaan, pemerkosaan, kanibalisme, pembusukkan dan berbagai macam tindakan sadis yang lain, pada ketukan drum terdapat teknik double kick atau teknik blast beat, tempo yang berubah mendadak, kunci-kunci nada, pergantian time signature dan chromatic chord progression.

Chuck Schuldiner - Death

Beberapa pelopor dalam berkembangnya musik Death metal diantaranya Venom, Slayer, Possessed, celtic frost dan Kreator. Genre ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh band-band seperti Death (band), Cannibal Corpse, Obituary, Autopsy, Morbid Angel, Entombed, God Macabre, Carnage, dan Grave, pada saat itu label record genre jenis ini yaitu Combat, Erache dan Roadrunner, yang menandai Death Metal sebagai rating yang cepat naik.

Karakteristik

Gitar

Dasar-dasar teknik heavy metal seperti Tremolo Picking menjadi teknik utama dalam memainkan musik Death Metal.

Drum

Penguasaan dasar-dasar teknik blast beat menjadi teknik utama dalam bermain Drum pada death metal meskipun terkadang musik Death Metal tidak penuh menggunakan teknik Blast Beat.

 
Chuck Schuldiner saat tour in Scotland, 1992 yang sat ini dengan julukan Ayah dari Death Metal.
 
Obituary live in Toronto, Canada, September 25 2009

Subgenre

 
Lord Worm - Cryptopsy(Technical Death Metal) saat konser di Århus, Denmark

Beberapa subgenre death metal:

Scenes

 
Cannibal Corpse bermain di 70.000 tons of metal, januari 2015

Di Indonesia

Di Indonesia, genre ini diawali pergerakan dan perkembangan-nya pada tahun 1990-an dengan band thrash metal Rotor di Jakarta. Pergerakkan utama Death Metal Indonesia berasal dari munculnya inisiatif oleh band death metal asal Malang, Rotten Corpse, yang menggarap untuk pertama kalinya (yang diketahui) musik Death Metal. Kemunculan dan permainan Rotten Corpse akan Death Metal merupakan pertanda dari lahirnya sebuah individu musik baru, bernama Death Metal.

Beberapa band pioneer Death Metal lainnya di daerah lain, seperti Grausig, Trauma dari Jakarta, Insanity dan Hallucination dari Bandung, Death Vomit dari Jogjakarta, Slow Death dari Surabaya kemudian berkembang dengan band-band yang dianggap sebagai senior karena pengalamannya masing-masing seperti: Disinfected, Ancur, Plasmoptysis, Hydro, Jasad dari Bandung, Siksakubur, Funeral Inception, Fadihat dari Jakarta,Cranial Incisored Jogjakarta, Semarang Grind Buto. Abysal.borax dari Padang,Total Rusak dari Bukittinggi, dan Jahanam Corpse dari Batam, DeathSounD dari Pontianak, Teboks dari Sambas, Rantai 86 Tegal, Genocide the Kraken dari Cirebon, Tiempeng dari Melawi, Gilling dari Kampong Arang.

Perkembangan musik Death Metal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat baik. Diantaranya terusulkannya suatu forum pusat dari pecinta Death Metal Indonesia, yang bernama forum Death Metal Indonesia, yang bernama Indonesian Death Metal atau disingkat IDDM. Kemudian juga muncul Indogrind.net, staynocase, dan lainnya. Saat ini, band-band baru Death Metal akan menyuarakan 'suara-suara maut' dalam event metal. Band-band Death Metal di Indonesia sekarang antara lain Death Sound, Asphyxiate, Bleeding Corpse, Death Vomit, Siksakubur,Detritivor, Jasad, Internal Darkness, Destruction, Kill Harmonic, Grind Buto, Infected Voice, Brain Ass, Hatestroke, Sickmath, Genocide the Kraken dan sebagainya.

Perkembangan Death Metal Indonesia setelah terciptanya IDDM, merupakan sebagai indikasi dan peresmian komunitas-komunitas Death Metal di seluruh wilayah Indonesia untuk go on public atau menunjukkan diri mereka masing-masing pada publik. Seperti pada saat ini, banyak sekali kelompok komunitas Death Metal Indonesia di wilayah mereka masing-masing yang sudah menunjukkan diri mereka di Internet.

Komunitas-komunitas tersebut masih merupakan bagian dari Indonesian Death Metal/IDDM. IDDM merupakan salah satu web penghubung yang menjadi tempat bertukar pikiran maupun aspirasi hingga media untuk iklan / promosi album maupun merchandise. Komunitas-komunitas tersebut di antaranya adalah Malang Death Metal Force, Bandung Death Metal, Bekasi HORDE! Death Metal, Jogjakarta Corpse Grinder, Pontianak MetalForce, Magelang Death Metal Militia, Surakarta Death Metal, Ngawi Corpse Grinder, Semarang Death Metal, Bali Death Metal sampai Samarinda Death Metal dan masih banyak lagi komunitas di seluruh Indonesia.

Label

  • Relapse Records
  • Metal Blade
  • Unique Leader
  • Nuclear Blast

Perkembangan

Kemudian era 2000'an, Death Metal berkembang sangat pesat. Banyak band-band jebolan aliran death metal menjadi pembaharu dalam musik metal. Band-band tersebut antara lain Inhuman Dissiliency, Disavowed, Viraemia, Hiroshima Will Burn, Amon Amarth, Inveracity, The Berzeker, Dying Fetus, Necrophagist, Condemned, dan masih banyak lagi.

Tahun 1980 - 1990

Pada Periode yang sama terbitnya band Possessed, band kedua yang mempengaruhi genre musik ini adalah band yang terbentuk di Florida yaitu: Death (band). dibentuk pada tahun 1983 oleh Chuck Schuldiner, Kam Lee dan Rick Rozz. pada tahun1984 Death merilis demo pertama berjudul Death by Metal, meskipun warna musik Death dikembangkan dari genre lain seperti Black Metal, Progressive Metal, sampai saat ini band Death tetap menjadi favorit dikalangan pecinta musik Death Metal.

Tahun 1990 - 2000

Pada tahun 1992 Lahirnya band Necrophagist menjadi salah satu gebrakan sekaligus memberikan warna musik yang lebih modern sekaligus berbeda dengan sub-genre Technical Death Metal pada masa itu, hingga saat ini Necrophagist masih menjadi inspirasi bagi pemain musik Death Metal ataupun Technical Death Metal.

Beberapa band diantaranya:

No Nama Genre Tahun
1 Necrophagist Technical Death Metal 1992
2 Disgorge Brutal Death Metal 1992
3 Defeated Sanity Brutal Technical Death Metal 1994
4 Gorgasm Brutal Death Metal 1994
5 Devourment Brutal Death Metal 1995
6 Skinless Brutal Death Metal 1992
7 Disavowed Brutal Death Metal 2000
8 Dying Fetus Technical Death Metal 1991
9 Aborted Death Metal 1995
10 Decapitated Technical Death Metal 1996

Tahun 2000 - 2010

Maraknya sub-genre Technical Death Metal akhirnya terbentuk beberapa band seperti: Misery Index(2001-Death Metal/Grindcore), Decrepit Birth (2001-Technical Death Metal), Soreption(2005 - Technical Death Metal), Brain drill(2006 - Technical Death Metal), Arkaik(2004 - Technical Death Metal), Gorod(2005 - Progressive/Technical Death Metal). Beyond Creation(2005 - Progressive/Technical Death Metal), Archspire(2009 - Technical Death Metal), A Loathing Requiem(2007 - Technical Death Metal), Fleshgod Apocalypse(2007 - Technical Death Metal).

Tahun 2010 - Sekarang

Pada tahun 2014 beberapa album dari sub-genre Technical Death Metal menggebrak dengan suasana yang berbeda, beberapa band yang terbentuk setelah tahun 2010 diantaranya: Irreversible Mechanism(2012 - technical Death), The Zenith Passage(2012 - technical Death Metal), Gruesome(2014 - Death Metal) hingga saat ini band-band technical death metal menjadi favorit dan selalu melengkapi scene-scene musik extreme metal di seluruh dunia, beberapa album seperti: Archspire - Lucid Collective Somnambulation, Soreption - Engineering the Void, Origin - Omnipresent, Inanimate Existence - A Never-Ending Cycle of Atonement.

Referensi

Penala luar

  Media tentang Death metal di Wikimedia Commons