Jak Lingko

sistem pembayaran kartu di Indonesia
Revisi sejak 17 Februari 2022 10.28 oleh Shucy (bicara | kontrib) (Sejarah, pengertian JakLingko itu apa dan seperti apa pengembangannya saat ini.)

Kartu Transportasi dan Super Apps JakLingko merupakan salah satu solusi pembayaran untuk transportasi publik Jabodetabek yang dilaksanakan oleh PT JakLingko Indonesia, meliputi;  sistem integrasi pembayaran tiket, tarif, hingga rute yang akan membantu masyarakat dalam bermobilitas ke mana saja menggunakan antar moda transportasi umum di wilayah Jabodetabek.

Kartu Transportasi JakLingko yang diperlihatkan oleh Direktur Utama PT JakLingko Indonesia dalam acara Pencanangan Kartu dan Aplikasi JakLingko 29 September 2021 di Stasiun Tebet.
Kartu JakLingko
JakLingko Super App dicanangkan pada 29 Sept 2021 lalu, platform ini akan digunakan sebagai sistem pembayaran intergasi transportasi umum Jabodetabek
Aplikasi JakLingko Super App

Kartu Transportasi dan Super Apps JakLingko telah dicanangkan pada 29 September tahun 2021 lalu oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN RI Erick Thohir, dan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi. PT JakLingko Indonesia didirikan berdasarkan Pergub DKI Jakarta Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penugasan Kepada BUMD untuk menyelenggarakan Sistem Integrasi Pembayaran Antar Moda Transportasi.

JakLingko Indonesia mengintegrasikan sistem pembayaran yang diterapkan pada beberapa moda transportasi di Jabodetabek seperti Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, KAI Commuter, serta Transjakarta. Integrasi ini juga akan berkembang kedepannya dengan jenis transportasi lainnya seperti ojek online, taksi, dan lainnya.

Sejarah JakLingko

Perencanaan dan Latar Belakang PT JakLingko Indonesia

Gagasan untuk diadakannya integrasi pembayaran pada moda transportasi di Jabodetabek berawal pada September 2017, saat Bank Indonesia, Kementerian Perhubungan, bersama dengan Pemprov DKI Jakarta menyelesaikan perjanjian kerja sama dalam bentuk Memorandum of Understanding (MOU) kepada para Operator Transportasi Publik terkait Integrasi Pembayaran. Cikal bakal lahirnya PT JakLingko Indonesia selanjutnya diawali dengan Rapat Terbatas antara Presiden RI Jokowi dengan Menteri Perhubungan dan Gubernur DKI Jakarta pada 19 Maret 2019. Rapat Terbatas ini menghasilkan sebuah kesepakatan yang pada akhirnya tertuang dalam bentuk Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 63 Tahun 2020 tentang Penugasan Sistem Integrasi Pembayaran Antarmoda Se-Jabodetabek.

Pemegang Saham PT JakLingko Indonesia

PT JakLingko Indonesia merupakan perusahaan patungan antara PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), PT MRT Jakarta (Perseroda), PT Jakarta Propertindo (Perseroda) dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek.

Pada 15 Juli 2020 dilakukannya penandatanganan pemegang saham PT JakLingko Indonesia. Pemegang saham PT JakLingko Indonesia merupakan PT MRT Jakarta (Perseroda) sebesar 20%, PT Transportasi Jakarta sebesar 20%, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) sebesar 20%, dan Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ, merupakan perusahaan patungan MRT Jakarta bersama dengan PT Kereta Api Indonesia) sebesar 40%. Penandatanganan ini disaksikan secara langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pendirian PT JakLingko Indonesia

Hingga pada 1 Desember 2020, PT JakLingko Indonesia diresmikan untuk berdiri. JakLingko Indonesia didirikan untuk mengintegrasikan sistem pembayaran, tarif dan rute pada semua transportasi umum serta mengelola big data pengguna transportasi umum di Jabodetabek.

Sumber: https://www.jaklingkoindonesia.co.id/id

Filosofi JakLingko Indonesia

Sebagai sistem transportasi terintegrasi baik rute, manajemen, maupun pembayaran, JakLingko Indonesia memiliki filosofi nama yang diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Filosofi nama JakLingko diambil dari dua kata, yaitu “Jak” yang berarti Jakarta dan “Lingko”. Kata Jakarta mengartikan tempat di mana sistem tersebut dapat digunakan. Sementara Lingko, merupakan nama sistem persawahan tanah adat di Manggarai, Nusa Tenggara Timur yang bermakna jejaring atau integrasi.

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-5821867/jak-lingko-beda-dengan-mikrotrans-ini-informasi-selengkapnya

Visi dan Misi JakLingko Indonesia

Visi

Menjadi Perusahaan terbaik dalam memberikan kemudahan masyarakat pengguna transportasi publik melalui inovasi teknologi sistem pembayaran yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Misi

Mencapai keunggulan yang berkesinambungan melalui:

  1. Penyediaan sistem pembayaran dan jasa layanan rekonsiliasi yang aman, efisien, berbasis digital, dan bersaing tinggi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
  2. Maksimalisasi nilai perusahaan melalui bisnis utama yang inovatif untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik dengan penerapan teknologi terdepan
  3. Pemberian manfaat yang optimal bagi operator transportasi dan masyarakat pengguna layanan
  4. Pengembangan talenta digital berwawasan global yang menerapkan nilai – nilai positif masyarakat Indonesia

Fase Implementasi Sistem Integrasi Pembayaran Moda Transportasi Umum Jabodetabek

Fase 1

Central Clearing House System  (CCHS) | 2021

Moda transportasi Jabodetabek seperti KRL, Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta  terhubung di satu kartu yaitu JakLingko Card & JakLingko SuperApp (Aplikasi) dalam pengelolaan  pembayaran tiket terpadu. Memungkinkan pengguna untuk memesan tiket untuk satu dan multimoda pada Aplikasi atau menggunakan satu kartu untuk semua perjalanan pada angkutan umum tersebut.

Fase 2

Mobility as a Services (MaaS) | 2022

Bertambahnya jenis layanan yang memungkinkan pengguna untuk tidak hanya membayar dan memesan tiket perjalanan transportasi umum, namun juga dapat membeli atau membayar layanan di merchant partner, tempat wisata, serta bergabungnya jenis transportasi lainnya seperti ojek online sebagai transportasi awal atau akhir yang bisa digunakan pengguna untuk mengantar ke stasiun/halte terdekat.

Fase 3

Account-Based Ticketing  (ABT) | 2022

Implementasi model  tarif fleksibel (harian, mingguan dan  bulanan), dan variasi produk tiket khusus sesuai profil target pengguna (pelajar, manula,  dsb).

Referensi

Pranala luar