Miftah Maulana Habiburrahman

Ulama dan dai Indonesia
Revisi sejak 21 Februari 2022 11.03 oleh WahyuCoba (bicara | kontrib) (tambahan kecil)

Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah (lahir 5 Agustus 1981) adalah seorang Munafik kejawen dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.[1][2] Ia merupakan keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo.[3] Gus Miftah merupakan dai jebolan dari Pegerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, oleh karena itu Gus Miftah juga dikenal sebagai ustad muda Nahdlatul 'Ulama yang fokus berdakwah bagi kaum marjinal, baik melalui dakwah di dalam maupun di luar pesantren.[4][5] Namanya mulai diperbincangkan publik ketika video dirinya viral saat memberikan pengajian di salah satu kelab malam di Bali.[6][7][8][9][10]

Gus Miftah
LahirMiftah Maulana Habiburrahman
5 Agustus 1981 (umur 43)
Indonesia Lampung, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Nama lainGus Miftah
AlmamaterUIN Sunan Kalijaga
PekerjaanUlama, Da'i
Dikenal atasPendakwah kaum marjinal
Kota asalYogyakarta, Indonesia

Dakwah Kaum Marjinal

Perjalanan dakwah Gus Miftah, kyai asal Ponorogo kelahiran Lampung ini dimulai saat usianya masih 21 tahun. Pada sekitar tahun 2000-an, Gus Miftah yang sering salat tahajud di sebuah musala sekitar Sarkem, sebuah area lokalisasi di Yogyakarta, kemudian berniatan berdakwah. Saat itu ia ditemani Gunardi atau Gun Jack sosok yang menjadi penguasa pada saat itu.[8][11]

Bermula dari kegiatan tersebut, kajian agama mulai rutin digelar oleh Gus Miftah. Meski awalnya banyak tantangan, tapi saat ini sejumlah pekerja dunia malam sudah menerima kehadirannya. Tidak jarang, ketika pengajian sejumlah jemaah meneteskan air mata dan mulai mengubah perilakunya secara perlahan.

Perjalanan dakwah Gus Miftah kemudian berlanjut ke kelab malam dan juga salon plus-plus. Awalnya ia masuk lantaran mendapati keluh kesah para pekerja dunia malam yang kesulitan mendapat akses kajian agama. Ketika hendak mengaji di luar mereka mengaku menjadi bahan pergunjingan. Sebaliknya di tempat kerjanya tidak ada kajian agama yang bisa didapatkan.[12]

Berbeda dengan dulu saat mendapat penolakan ketika hendak memberi kajian, kini banyak pekerja malam yang merasa butuh untuk mendapat pengajian. Tidak jarang beberapa banyak pekerja malam kemudian berhijrah menjadi lebih baik. Sejak lima tahun terakhir langkahnya pun didukung oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya asal Pekalongan.[9][13]

Referensi

  1. ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2018-09-14). "Profil Gus Miftah - VIVA". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2019-05-24. 
  2. ^ JawaPos.com (2018-09-18). "Dianggap Nyeleneh, Ponpes Gus Miftah Terbuka untuk Kaum Marjinal". JawaPos.com. Diakses tanggal 2019-05-24. 
  3. ^ "Anies Baswedan Tempati Rumah Peninggalan Kakek Buyut Gus Miftah". tempo.co. 2019-08-05. Diakses tanggal 2019-10-30. 
  4. ^ Hanafi, Ristu. "70 Santri Gus Miftah, Ada Mantan Pekerja Salon Plus sampai Eks Napi". detiknews. Diakses tanggal 2019-05-24. 
  5. ^ "Diboyong ke Ponpes Ora Aji, Pemain PSS Sleman Akan Dapat Pendampingan Spiritual". Tribun Jogja. Diakses tanggal 2019-05-24. 
  6. ^ Online, N. U. "'Ustadz Klub Malam' Sowan Kiai Said di Kantor PBNU". NU Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-05-24. 
  7. ^ Hanafi, Ristu. "Lebih Dekat dengan Gus Miftah, Pendakwah Dunia Remang-remang". detiknews. Diakses tanggal 2019-05-24. 
  8. ^ a b "Bertemu Gus Miftah, Pendakwah di Kelab Malam". kumparan. Diakses tanggal 2019-05-24. 
  9. ^ a b Liputan6.com (2018-09-19). "Kisah Gus Miftah Tampung PSK dan Mantan Napi Tinggal di Pondoknya". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-05-24. 
  10. ^ Online, N. U. "Sekjen PBNU Tanggapi Dakwah di Klub Malam". NU Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-05-24. 
  11. ^ 53788620694 (2018-09-13). "JPNN". www.jpnn.com. Diakses tanggal 2019-05-24. 
  12. ^ Hanafi, Ristu. "Begini Tanggapan Warga 'Sarkem' Terhadap Sosok Gus Miftah". detiknews. Diakses tanggal 2019-05-24. 
  13. ^ Hanafi, Ristu. "Tak Cuma di Klub Malam, 14 Tahun Gus Miftah Dakwah di 'Sarkem'". detiknews. Diakses tanggal 2019-05-24.